Cerita Enak : Pengertian, Struktur, Kaidah Kebahasaan
Cerita
Anak sebagai Salah Satu Genre Sastra Fiksi
Pengertian Cerita Anak
Cerita anak merupakan cerita yang
dikhususkan untuk dibaca oleh anak-anak.
Menurut Nurgiyantoro (2013, hlm. 219) “cerita anak adalah cerita yang
dimana anak merupakan subjek yang menjadi fokus perhatian”. Sehingga cerita
anak adalah cerita yang mengantarkan dan berangkat dari kaca mata anak. Cerita
anak ditulis oleh anak yang bertujuan untuk dibaca oleh anak-anak, dengan tema
yang jelas, alur yang tidak berbelit-belit, latar yang sesuai dengan kehidupan
anak, tokoh yang memiliki karakter baik dan amanat yang menyampaikan pesan
moral positif. Sehingga anak merasa puas, senang dan mampu memperoleh pelajaran
yang berharga.
Unsur Cerita Anak
Cerita anak dibangun oleh dua
unsur, yaitu unsur instrinsik dan ekstrinsik. Menurut Nurgiyantoro (2013, hlm.
221) “unsur intrinsik adalah unsur-unsur cerita yang secara langsung berada di
dalam, menjadi bagian dan ikut membentuk eksistensi cerita yang bersangkutan”.
Unsur fiksi yang termasuk dalam kategori ini misalnya tokoh dan penokohan,
alur, pengaluran, dan berbagai peristiwa yang membentuknya, latar, sudut
pandang dan lain-lain. Sedangkan unsur ektrinsik adalah unsur yang berada di
luar teks fiksi, tetapi mempunyai pengaruh terhadap bangun cerita yang
dikisahkan, langsung atau tidak langsung.
Sehubungan dengan pemaparan
tersebut maka unsur intrinsik dalam cerita adalah elemen yang membangun sebuah
cerita itu sendiri. Sedangkan unsur ektrinsik adalah elemen yang mempunyai
pengaruh untuk membangun cerita.
Menurut Lintang (2015) (dalam
Dibit, 2018, hlm. 102) unsur-unsur intrinsik prosa antara lain sebagai berikut:
1)
Tema
merupakan inti atau ide pokok suatu cerita.
2)
Alur
merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat.
3)
Latar
merupakan latar tempat, waktu dan suasana yang terjadinya suatu perbuatan tokoh
atau peristiwa yang dialami tokoh.
4)
Penokolah
merupakan cara pandang yang menggambarkan dan mengembangkan karakter
tokoh-tokoh dalam cerita.
5)
Sudut pandang
merupakan posisi pengarang dalam membawakan cerita.
6)
Gaya bahasa
merupakan unsur yang berfungsi menciptakan suatu nada atau suasana tertentu
yang memperlihatkan hubungan dan interaksi antar sesama tokoh.
7)
Amanat
merupakan ajaran moral atau pesan yang hendak disampaikan oleh pengarang kepada
pembaca.
Peneliti memfokuskan penelitian
tentang unsur intrinsik alur. Karena alur merukapan jalan cerita yang berisikan
hubungan peristiwa satu dengan peristiwa lainnya, agar cerita menjadi menarik
dan bermakna.
Struktur Cerita Anak
Menurut Kosasih
(2017, hlm. 113) bagian-bagian struktur cerita anak yaitu abstrak, orientasi,
komplikasi, evaluasi, resolusi dan koda.
1)
Abstrak
yaitu bagian cerita yang menggambarkan keseluruhan isi cerita.
Contoh:
Menceritakan dua orang anak yang pergi dan ingin melihat di
ujung pelangi itu ada sebuah guci yang berisikan koin emas, ada sebuah danau
di hutan yang berubah menjadi pabrik besar dekat dengan tempat tinggal
mereka. Danau tersebut berubah menjadi tempat pembuangan limbah sampah pabrik.
Hingga suatu hari terjadi banjir bandang. (NT-LMCA
tahun 2015 Mencari Ujung Pelangi,
Kalyana
Adzhara) |
2)
Orientasi
yaitu pengenalan cerita, baik yang berkenaan dengan tokoh atau
peristiwa-pristiwa.
Contoh:
Jam
beker berdering. Sedikit menyesal karena tidak bisa melanjutkan mimpi, aku
memulai aktivitas seperti biasa. Selesai mandi aku menuju meja makan untuk
memulai sarapan. Ayah dan Ibu sudah duduk manis menungguku. (hlm. 3) (NT-LMCA
tahun 2015 Mencari Ujung Pelangi,
Kalyana
Adzhara) |
3)
Komplikasi
atau puncak konflik, yaitu bagian cerita yang paling mendebarkan yang dialami
oleh tokoh.
Contoh:
Di pagi hari itu, terjadi keributan
besar. Banjir bandang terjadi. Danau dekat pabrik kini meluap. Menerjang apa
saja yang dilewatinya. (hlm. 9) (NT-LMCA
tahun 2015 Mencari Ujung Pelangi,
Kalyana
Adzhara) |
4)
Evaluasi
yaitu komentar pengarang atas peristiwa puncak yang telah diceritakan.
Contoh:
Aku panik
ketakutan. Tapi Ibu bilang, aku harus tenang. Beberapa hari kemudian banjir
surut menjadi semata kaki. Dari luar rumah terdengar suara kecipak air.
Banyak anak seumuranku bermain kejar-kejaran. (NT-LMCA
tahun 2015 Mencari Ujung Pelangi,
Kalyana
Adzhara) |
5)
Resolusi yaitu tahap penyelesaian akhir dari seluruh
rangkaian cerita.
Contoh:
Kini
warga sepakat untuk tidak akan mengizinkan jika pabrik itu dibangun kembali.
Mereka takut banjir kembali datang. Hutan itu akan kembali ditanami pohon. (hlm. 10) (NT-LMCA tahun 2015 Ujung Pelangi,
Kaylana Adzhara) |
6)
Koda yaitu bagian akhir sebuah cerita yang
mengandung pesan moral sebagai tanggapan konflik yang telah terjadi.
Contoh:
Aku berterimakasih pada Ferdi. Aku bahagia memiliki sahabat setia. Aku
juga bahagia memiliki Ayah dan Ibu, orangtua terbaikku. Kehadiran mereka melebihi
nilai koin emas. Dan kampung ini adalah tempat paling hebat yang kumiliki.
Melebihi hebatnya guci, tempat dimana koin-koin emas itu berada. (hlm. 10) (NT-LMCA
tahun 2015 Ujung Pelangi, Kaylana Adzhara) |
Kaidah Kebahasaan Cerita Anak
Menurut Kosasih
(2017, hlm. 117) kaidah kebahasaan cerita anak diantaranya sebagai berikut:
1)
Menggunkan
bahasa sehari-hari
Contoh:
a)
Kata
sapaan seperti mah, pah, bi.
b)
Kata-kata
tidak baku seperti enggak, dikasih, kenapa, ketemu, kebelet.
c)
Kosakata
percakapan seperti wah, sih, ah.
2)
Menggunakan
struktur kalimat yang pendek-pendek
a)
Di
mana Mamah lihat?
b)
Buang
di tempat sampah!
c)
Cepat
sana.
d)
Di
sebelah mana, Bu?