Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pendekatan Struktural dan Naskah Terbaik Lomba Menulis Cerita Anak (LMCA)


Pendekatan Struktural
Strukturalisme merupakan paham mengenai unsur-unsur karya sastra. unsur karya sastra memiliki hubungan antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya. Setiap karya sastra memiliki unsur yang berbeda. Berikut beberapa contoh karya sastra dan unsur-unsurnya:
Unsur-unsur prosa diantaranya: tema; peristiwa atau kejadian; latar atau seting; penokohan atau perwatakan; alur atau plot; sudut pandang; gaya bahasa.

Unsur-unsur puisi diantaranya: tema; stalistika atau gaya bahasa; imajinasi atau daya bayang; ritme atau irama; rima atau persajakan; diksi atau pilihan kata; simbol; nada; enjambemen.
Unsur-unsur drama (drama teks) diantaranya: tema; dialog; peristiwa.

Pendekatan strukturalisme mamahami karya sastra dari segi struktur karya sastra itu sendiri. Menurut Atawolo (2019, hlm. 4-5) pendekatan struktural merupakan “…pendekatan yang fokus pada analisis struktur karya sastra…”. Dalam pendekatan strukturalisme, karya sastra dianggap sebagai sebuah struktur. Karya sastra hadir dan dibangun oleh sejumlah unsur yang berperan penting secara fungsional.
Pradopo (dalam Atawolo, 2019, hlm. 5) mengatakan yang dimaksud dengan struktur karya sastra adalah ‘…susunan unsur-unsur yang bersistem, diantara unsur-unsur tersebut terjadi hubungan timbal balik yang saling menentukan…’. Unsur-unsur dalam karya sastra tidak bisa berdiri sendiri, melainkan saling berkaitan dan saling bergantung serta saling memengaruhi, yang secara bersama membentuk satu kesatuan yang utuh. Setiap bagian (unsur) akan menjadi berarti dan penting setelah memiliki hubungan satu dengan yang lainnya serta bagaimana sumbangannya terhadap keseluruhan wacana. Setiap teks karya sastra memiliki struktur yang unik yang khas yang menandai kehadirannya. 

Strukturalisme dapat dipandang sebagai salah satu pendekatan penelitian kesastraan yang menekankan pada kajian hubungan antar unsur pembangun karya yang bersangkutan. Analisis struktural karya sastra, yang dalam hal ini fiksi mesti fokus pada unsur-unsur intrinsik pembangunnya. Ia dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antar unsur intrinsik fiksi yang bersangkutan. Pada dasarnya analisis struktural bertujuan memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsur karya sastra yang secara bersama menghasilkan sebuah kemenyeluruhan. Namun, karena setiap teks memiliki ciri keunikannya sendiri, hasil analisis terhadap teks pun tidak dapat digeneralisasikan.

Naskah Terbaik Lomba Menulis Cerita Anak (LMCA)
Naskah terbaik LMCA merupakan kumpulan cerita yang dibuat oleh anak-anak usia sekolah dasar dari seluruh Indonesia. Naskah ini kemudian dibukukan (diterbitkan) dan didistribusikan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah ke perpustakaan-perpustakaan sekolah dengan harapan dapat menambah jumlah koleksi buku-buku bacaan yang telah ada.

Buku tersebut berisi 10 karya cerita terbaik yang ditulis oleh anak sekolah dasar dari seluruh Indonesia yang kemudian diberi judul Mencari Ujung Pelangi. Judul tersebut diambil dari judul cerita pemenang nomor satu yakni ananda Kalyana Adzhara, peserta didik SD Sekolah Alam Bogor.

Lomba menulis cerita anak merupakan salah satu program yang sudah dilaksanakan pemerintah sejak tahun 2011 sebagai upaya untuk memacu dan mengerahkan peserta didik untuk berkompetisi dan berekspresi melalui karya sastra. Dengan adanya cerita yang ditulis oleh teman sejawatnya diharapkan dapat meningkatkan minat membaca dan menulis anak-anak lainnya.