Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembelajaran Terpadu Model Webbed




Dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar, guru seharusnya menggunakan berbagai macam model pembelajaran dalam kelas sehingga tercipta pembelajaran yang bermakna.

Pada perkembangannya pembelajaran pada abad 21 ini, lebih menitikberatkan pada penyampaian materi yang terintegrasi, menyeluruh dan bermanfaat. Adapun salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu model pembelajaran terpadu.

Model pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep yang dapat dimengerti secara umum sebagai pendekatan mengajar yang melibatkan konsep-konsep dari beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Siswa mampu memahami konsep-konsep yang didapat melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep-konsep yang telah mereka ketahui.

Pembelajaran terpadu dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan cakupan materi yang akan dipadukan, yaitu interdisiplin, antardisiplin ilmu, dan integrasi inter dan antar disiplin ilmu. Pembelajaran terpadu interdisiplin ilmu mengintegrasikan topik-topik, konsep-konsep yang terdapat dalam satu rumpun. Sedangkan pembelajaran terpadu antardisiplin ilmu mengintegrasikan topik atau konsep dari berbagai disiplin ilmu.

Pembelajaran terpadu pada hakekatnya, kegiatan belajar mengajar dengan memadukan materi dengan beberapa mata pelajaran atau beberapa topik pelajaran dalam satu tema. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai pembelajaran terpadu model webbed menurut Fogarty.

Pembelajaran terpadu model webbed adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Model pembelajaran tematik ini bertolak dari suatu tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama siswa. Model webbed atau sering disebut dengan model jaring laba-laba menurut Robin Fogarty, 1991 adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai dasar pembelajaran. Model webbed ini memadukan multi disiplin ilmu atau berbagai mata pelajaran yang diikat oleh satu tema. Menurut (Ade Rukmana, 2006:33) model webbed bertolak dari pendekatan tematik sebagai pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran terpadu model webbed adalah model pembelajaran yang dipergunakan untuk mengajarkan tema tertentu yang dapat disampaikan melalui beberapa bidang studi. Dalam hubungan ini tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran. Dengan demikian, model webbed ini mempergunakan pendekatan tematik lintas bidang studi.

Menurut Alfiah, ”Model webbed (jaring laba-laba) dalam pembelajaran bahasa lebih mengutamakan unsur keterpatuan yang akhirnya membentuk komunikasi yang efektif antara guru dengan siswa”. Dengan demikian maka model ini sangat baik diterapkan kepada siswa agar siswa mampu berkomunikasi secara efektif dan aktif dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

4
 

Model webbed juga diibaratkan sebagai teleskop, yang memandang luas seluruh rasi bintang sebagai satu tema. Tema tersebut berguna untuk menyaring konsep, topik, dan ide yang tepat sesuai dengan konten kurikulum dan disiplin ilmu.

Tema dapat ditetapkan oleh guru dengan siswa atau sesama guru. Setelah tema disepakati maka dilanjutkan dengan pemilihan sub-sub tema dengan memperhatikan kaitannya dengan mata pelajaran yang lain. Untuk itu, tema utama harus mempunyai cakupan materi yang luas dan memberi bekal bagi siswa untuk belajar lebih lanjut.

Model webbed lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung. Melalui pengalaman langsung akhirnya siswa akan memahami konsep-konsep yang telah mereka pelajari dan dapat menghubungkan dengan konsep lainnya.

B.     Karakteristik Model Webbed
Model webbed memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.      Berpusat pada siswa.
Model webbed ini lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
2.      Memberi pengalaman langsung.
Dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata atau konkret sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3.      Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas.
Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema antar mata pelajaran yang berkaitan dengan kehidupan siswa.
4.      Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran.

5
 
Siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.
5.      Bersifat fleksibel.
Guru dapat mengkaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain, bahkan mengkaitkan mata pelajaran dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan sekolah dimana meraka berada.
6.      Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa.
Dalam melakukan penilaian atau evaluasi guru memberikan penilaian sesuai dengan karakteristik, minat dan bakat setiap siswa karena pada hakikatnya setiap peserta didik mempunyai minat dan bakat yang berbeda-beda.
7.      Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan.
Guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas harus menciptakan suasana dan kondisi yang menyenangkan sehingga siswa dapat bermain sambil belajar.

C.    Kelebihan dan Kekurangan Model Webbed
Kelebihan model webbed dalam proses pelaksanaan pembelajaran, antara lain:
  1. Menyeleksi tema sesuai dengan minat akan memotivasi siswa untuk belajar,
  2. Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa, dan
  3. Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan dan ide-ide berbeda yang terkait.

Selain kelebihan yang dimiliki, model webbed juga memiliki beberapa
kekurangan antara lain:
1.                  Sulit dalam menyeleksi tema,
2.                  Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal, dan
3.    Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan daripada pengembangan konsep.

D.   

6
 
Langkah-langkah Model Webbed
Menurut Ratna Tanjung dan Raudhatul Kamal, “Keutamaan atau keberhasilan untuk membuat pembelajaran efektif dari model webbed adalah hal yang pertama ditinjau adalah dalam proses rancangan pembelajaran webbed ini harus disesuaikan dengan kondisi dan potensi siswa (bakat, minat, kebutuhan, dan kemampuan)”. Oleh karena itu, sebagai guru yang profesional ketika di dalam kelas agar tujuan pembelajaran tercapai dengan hasil yang baik, guru haruslah mempersiapkan perencanaan yang baik sesuai dengan kondisi peserta didik di dalam kelas.

Untuk memulai proses perancangan model ini, sebaiknya kita perhatikan langkah-langkah perancangan model webbed yaitu:
1.    Mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator setiap  bidang pengembangan untuk masing-masing kelompok usia.
2.    Mengidentifikasi tema dan subtema dan memetakannya dalam  jaring tema.
3.    Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang  pengembangan melalui tema dan subtema.
4.    Menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan mengacu pada indikator yang akan dicapai dan subtema yang dipilih.
5.    Menyusun rencana kegiatan pembelajaran.

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran terpadu model jaring laba-laba (webbed) adalah sebagai berikut:
1.                              Menentukan tema
2.                              Mengembangkan sub-sub temanya
3.                              Mengembangkan aktivitas belajar yang harus dilakukan siswa


E.     Penerapan Model Webbed
Pembelajaran terpadu menggunakan model webbed dimulai dengan menentukan tema. Sebagai contoh tema yang sudah ditentukan bersama adalah “Ibuku”. Dari tema ini dikembangkan dan dipadukan menjadi sub-sub tema yang ada pada beberapa mata pelajaran, misalnya :
1.    Matematika

7
 
Sub tema: menggunakan alat ukur waktu dengan satuan jam
Siswa diajarkan tentang pengukuran waktu melalui cerita “ibuku”
2.    PKn
Sub tema : Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong
Siswa diajarkan tentang mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong. Misalnya tolong menolong pada cerita “ibuku”.
3.    Bahasa Indonesia
Sub tema : melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat
Siswa belajar melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat. Misalnya melengkapi klos bergambar cerita “ibuku”.
4.    SBK
Sub tema : Menyanyikan lagu wajib dan lagu anak dengan atau tanpa iringan sederhana
Siswa menyanyikan lagu “kasih ibu”.

Model pembelajaran webbed merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai dasar pembelajaran. Menurut (Ade Rukmana, 2006:33) model webbed bertolak dari pendekatan tematik sebagai pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran.
Pada model pembelajaran ini guru menyusun pembelajaran yang dimulai dari tema pembelajaran. Tema pembelajaran menjadi fokus utama, guru bisa menyusun tema dengan dibantu oleh guru lain atau bahkan siswa. Kegiatan pembelajaran yang disusun harus sesuai dengan kompetensi dasar, dan dibuat dalam mingguan atau harian.

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran webbed ini diawali dari menentukan tema, lalu sub tema dan terakhir menentukan mata pelajaran yang akan digunakan.
Model pembelajaran ini memiliki karakteristik khusus, juga memiliki kekurangan dan kelebihan yang harus di pertimbangkan dalam menggunakan model pembelajaran webbed ini. Pada model pembelajaran ini guru dapat menggabungkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema yang dangkal.