Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Resume Kepemimpinan Umat

 


Kepemimpinan Umat

 

Pengertian Pemimpin

Sesungguhnya, dalam Islam, figur pemimpin ideal yang menjadi contoh dan suritauladan yang baik, bahkan menjadi rahmat bagi manusia (rahmatan linnas) dan rahmat bagi (alamrahmatan lil’alamin) 

 

Ciri Pemimpin

Dalam Islam seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) sifat dalam menjalankan kepemimpinannya, yakni

1.     Siddiq (jujur) sehingga ia dapat dipercaya

2.     Tabligh (penyampai) atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi

3.     Amanah (bertanggung jawab) dalam menjalankan tugasnya

4.     Fathanah (cerdas) dalam membuat perencanaan, visi, misi, strategi dan mengimplementasikannya.

 

Dr. Hisham Yahya Altalib (1991 : 55), mengatakan ada beberapa ciri penting yang menggambarkan kepemimpinan Islam yaitu :

1.     Setia kepada Allah

2.     Tujuan Islam secara menyeluruh

3.     Berpegang pada syariat dan akhlak Islam

4.      Pengemban amanat

 

Karakteristik dan Ahlak Pemimpin

1.     Taat kepada Allah dan Rasul-nya

2.     Beriman dan Beramal Shaleh

3.     Melakukan Shalat

4.     Takut kepada Allah SWT

5.     Memimpin dengan Kitabullah dan Sunnah Nabi SAW

6.     Adil

7.     Memerintah Kepada Ketaatan dan Kebaikan

8.     Amanah

9.     Benar

10.    Berilmu

11.    Tidak zalim

12.    Tidak Melampaui Batas

13.    Tidak menyesatkan

14.    Mengutamakan (agama) keimanan

15.    Tidak Mengutamakan Kenikmatan Dunia

16.    Tidak Mementingkan Diri Sendiri

 

Larangan Bagi Para Pemimpin

Pemimpin tidak boleh melakukan kezaliman pada orang-orang yang dipimpinnya. Semua kebijakan yang dibuatnya harus mengacu pada kepentingan yang dipimpinnya. Bila ia mengkhianati amanah yang telah diberikan (rakyat) itu, dosa besar dan azab yang pedih akan ditimpakan kepadanya.

 

Muhammad SAW sebagai Pemimpin Sistem pendidikan Holistik, Hukum dan sosial Politik

1.     Living Model Rasulullah SAW

Salah satu faktor penting kejayaan pendidikan Rasulullah SAW adalah karena beliau menjadikan dirinya sebagai model teladan bagi umatnya. Rasula adalah Al – quran yang hidup (the living Quran). Artinya pada diri Rasul tercermin semua ajaran Al-quran dalam bentuk nyata.

2.     Lembaga – Lembaga Pendidikan di Masa Rasulullah SAW.

1)     Dar al-Arqan

Rumah merupakan tempat pendidikan awal yang diperkenalkan ketika islam mulai berkembang di makkah. Rumah Arqam bin Abi al-Arqam berada di bawah bukit Shafa, jauh dari jangkauan kaum Quraisy. Rasulullah memilih rumah ini sebagai tempat berkumpul umat Islam secara sembunyi-sembunyi. Di rumah inilah, Rasulullah mengajarkan Alquran kepada para sahabatnya.

 

2)   Masjid

Pada zaman Rasulullah SAW, masjid juga biasa untuk kemaslahatan umat Islam. Rasulullah menggunakan masjid sebagai tempat pembinaan dan pusat berbagai kegiatan. Ada dua aspek yang berjalan sejak zaman Rasulullah untuk umatnya. Pertama untuk aspek ritual keagamaan dan yang kedua untuk kemasyarakatan.

3)   Suffah

Suffah merupakan ruangan atau bangunan yang bersambung dengan masjid. Suffah dapat dilihat sebagai sebuah sekolah karena kegiatan pengajaran dan pembelaaran dilakukan secara sistematik.. Contohnya seperti masjid nabawi yang mempunyai suffah yang digunakan untuk majlis ilmu. Mereka yang tinggal di suffah ini disebut ahl al-Suffah

 

4)   Kuttab

Kuttab adalah lembaga pendidikan dasar yang pertama dalam dunia Islam. Tempat pendidikan Kuttab berawal dari rumah-rumah seorang guru yang mengajar secara sukarela, lalu beralih ke pekarangan mesjid dan mendirikan bangunan tersendiri. Materi pelajaran di Kuttab pada mulanya adalah pelajaran membaca dan menulis menggunakan puisi-puisi Arab yang baik maknanya, lalu ditambah dengan pelajaran membaca dan menghafal Alquran serta menguasai pokok-pokok ajaran agama Islam.

 

3.     Lembaga – Lembaga Pendidikan Pasca Rasulullah SAW.

1)     Manaazil Ulama dan Istana

Terdapat beberapa rumah ulama yang digunakan sebagai pertemuan untuk majlis-majlis ilmu seperti rumah Ibnu Sina, Muhammad Ibnu Tahir Bahrom dan Abu Sulayman. Di samping itu istana khalifah turut dijadikan tempat perkembangan ilmu. Sebagai contoh, khalifat Muawiyah Ibnu Abi Sufyan yang mengundang ulama dan cerdik pandai untuk membincangkan sejarah peperangan, sejarah raja-raja  Parsi, sejarah bangsa Arab dan sistem pemerintahan negara.

2)     Perpustakaan

(1)        Perpustakaan Umum, ialah perpustakaan yang didirikan untuk keperluan orang banyak.

(2)        Perpustakaan Semi Umum, perpustakaan ini biasanya dimiliki oleh para khalifah atau raja-raja yang dibangun dalam kompleks istana.

(3)        Perpustakaan Khusus, perpustakaan ini merupakan perpustakaan pribadi yang tidak dapat digunakan oleh publiK.

3)     Madrasah

Sekolah-sekolah atau madrasa mulai didirikan sebagai pengganti masjid-masjid yang sudah tidak dapat menampung keperluan Pendidikan dari segi ruang dan kelangkapan pembelajaran. Madrasah Balhaqiyah merupakan madrasah pertama didirikan oleh penduduk Naisabur.

 

Politik Rasullulah SAW.

Muhammad Saw menggabungkan kepemimpinan politik dan militer. Strategi politik Muhammad Saw berbeda dengan pemimpin politik dimasanya. Beliau tidak membangun kerajaan melainkan sebuah Negara (state) dengan prinsip-prinsip baru yang berbeda dengan tradusu yang ada pada waktu itu. Unsur Negara yang beliau fokuskan pertama kali adalah membentuk warga sebagai power-base.

 

Periode Makkah sebagai periode pembentukan masyarakat warga tanpa mempunyai wilayah (land) dan pemerinntah (administration). Ajaran-ajaran Islam yang diturunkan pada periode ini juga lebih banyak tentang pembentukan karakter masyarakat yang keadaan (civilized society). Administrasi pemerintah baru diciptakan diperiode Madinah.

 

1.     Kebijakan Sosial Politik Rasulullah Saw pada Periode Madinah

Dalam upaya membangun masyarakat yang sesuai dengan misi kerasulan, Rasulullah SAW. melakukan beberapa terobosan, yaitu mempersudarakan Muhajirin dan Anhar, membuat Kontitusi Madina, kesetaraan bagi semua warga, peningkatan Pendidikan, perjanjian Hudabiyah (kemenangan diplomasi politik), dan mengirim utusan-utusan diplomatic kepada para penguasa.

 

2.     Politik Ekonomi

Ada beberapa Langkah atau kebijakan yang dijalankan Rasulullah Saw dalam upaya menata ekonomi umat dan negara, yaitu:

 

1)     Memfungsikan Baitul Mal

Baitul Maal sengaja dibentuk oleh Rasulullah Saw sebagai tempat pengumpulan dana atau pusat pengumpulan kekayaan negara islam yang digunakan untuk pengeluaran tertentu. Untuk itu fungsi dari Baitul Maal disini adalah sebagai mediasi kebijakan fisikal Rasulullah Saw, dari pendapat negara Islam hingga penyalurannya. Tidak sampai lama harta yang mengendap di dalam Bitul Maal, ketika mendapatkanya maka langsung disalurkan kepada yang berhak menerimanya yaitu kepada Rasul dan kerabatnya, prajurit, petugas Baitul Maal dan fakir miskin.

 

2)     Pendapatan Nasional dan Partisipasi Kerja

Kebijakan ini dilakukan oleh Rasulullah SAW karena kaum Muhajirin dan Anshor keahliannya hanya bertani dan pertanian satu-satunya pekerjaan yang menghasilkan. Kebijakan beliau sesuai dengan teori basis, yaitu bahwa jika suatu negara atau daerah ingin ekonominya maju maka jangan melupakan potensi basis yang ada di daerah tersebut.

 

3)     Kebijakan Pajak

Kebijakan pajak ini adalah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah muslim berdassarkan atas jenis dan  jumlahnya (pajak profesional).

 

4)     Kebijakan Fiskal Berimbang

Untuk kasus ini pada masa pemerintahan Rasulullah SAW dengan metode hanya mengalami sekali defisit neraca anggaran belanja yaitu setelah terjadinya “Fathul Mekkah”, namun kemudian kembali membaik (surplus) setelah perang Hunian.

 

5)     Kebijakan Fiskal Khusus

Kebijakan ini dikenakan dari sektor voulentair (sukarela) dengan cara meminta bantuan Muslim kaya. Jalan yang ditempuh yaitu dengan memberikan pinjamanan kepada orang-orang tertentu yang baru masuk Islam serta menerapkan kebijakan insentif.

 

6)     Kebijakan Pengeluaran

Kebijakan pengeluaran pendapatan negara didistribusikan langsung kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Di antara golongan yang berhak menerima pendapatan (distribusi pendapatan).