Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Resume Al-Quran dan As-Sunnah

 


Al-Quran dan As-Sunnah

 

Pengertian Al-Quran

Menurut bahasa, kata Al-Quran berasal dari kata qara'a yarra'u qur'anam
yang berarti bacaan/yang di baca. Al-Quran adalah sebuah kitab suci utama dalam agama Islam, yang umat Muslim percaya bahwa kitab ini diturunkan oleh Allah, kepada Nabi Muhammad dan merupakan rukun iman yang ke 3.

 

Nama-Nama Al-Quran

Nama lain Al-Quran kurang lebih ada 50 (lima puluh), adapun salah satunya:

1.     Al-Kitab merupakan kitab yang tertulis/ditulis dengan lengkap.

2.     Al-Huda merupakan sebuah petunjuk dan pedoman dalam menjalani hidup.

3.     Al-Furqan adalah pembeda hal baik dan hal buruk dalam menjalani kehidupan.

4.     Ar-Rahmah mengandung arti, Al-Quran akan melahirkan hikmah, rahmat, dan juga iman bagi manusia yang senantiasa berpegang teguh pada Al-Quran

5.     Asy-Syifa Alquran diturunkan oleh Allah SWT. sebagai penyembuh dan penawar beberapa penyakit pada umat manusia, seperti sombong, ragu, bahkan syirik.

 

Pokok-Pokok Kandungan Al-Quran

1.     Akidah

2.     Ibadah

3.     Muamalah

4.     Akhlaq

5.     Hukum

6.     Kisah umat-umat terdahulu

7.     Dasar-dasar ilmu pengetahuan tentang alam semesta

 

Karakteristik Dasar Al-Quran

Al-Quran terdiri dari 30 juz, 114 surat, dan 6.236 ayat. Al-Quran diturunkan pada malam lailatul qadar. AlQuran menjadi pedoman bagi umat islam dan sebagai penyempurna kitab kita terdahulu. Selain itu karakteristik Al-Quran adalah sebagai berikut:

1.     Al-Quran adalah kitab ilahi

2.     Al-Quran adalah kitab suci yang terpelihara

3.     Al-Quran adalah kitab suci yang menjadi mukjizat

4.     Al-Quran adalah kitab suci yang menjadi penjelas

5.     Al-Quran adalah kitab suci yang lengkap

6.     Al-Quran adalah kitab suci seluruh zaman

7.     Al-Quran adalah kitab suci bagi seluruh umat manusia,Al-Quran

 

Al-Quran sebagai Wahyu Terakhir

Turunnya Al-quran dari ayat awal sampai akhir, yang mana diturunkan
oleh Allah SWT., kepada Nabi Muhammad SAW., melalui malaikat Jibril. Hal
ini menandakan bahwa tiada wahyu lagi setelah turunnya wahyu al-quran.

 

Kemukjizatan Al-Quran

Kemu’jizatan Al-quran dapat dilihat dari 3 aspek, yaitu :

1.     Aspek Bahasa

Kemuakjizatan dari aspek bahasa yaitu berupa keindahan bahasa dan ketelitian redaksi-redaksinya. Kemukjizatan ini terletak pada fashahah dan balaghahnya, kemudian susunan dan gaya bahasanya. Keindahan bahasa dalam Al-quran dapat dilihat dari susunan kata dan kalimatnya. Shihab (2014) menyebutkan bahwa hal tersebut menyangkut:

1)       Nada dan Langgamnya

2)       Singkat dan Padat

3)       Memuaskan akal dan jiwa

4)       Keindahan dan ketetapan maknanya

5)       Ketelitian redaksinya

 

2.     Aspek Pemberitahuan-Pemberitahuan Ghaibnya

Pemberitahuan ghaib dalam Al-quran meliputi berita ghaib tentang masa lampau dan berita ghaib pada masa mendatang.

3.     Aspek Isyarat-Isyarat Ilmiah

Kemukjizatan Al-quran terkait dengan aspek isyarat-isyarat ilmiah dapat dilihat dari:

1.     Ihwal gunung (QS. An Naml/27 : 8)

2.     Ihwal pohon hijau (QS. Yasin/36 : 80)

3.     Perbedaan sidik jari manusia (QS. Al Qiyamah/75 : 25)

 

Keautentikan Al-Quran

Menurut KBBI, autentik berari dapat dipercaya, asli, sah. Keautentikan Al- quran dijamin oleh Allah SWT., melalui firmannya surat Al-Hijr ayat 9:

Yang artinya “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-quran, dan sesunggguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al Hijr/15 : 9).

 

Pemahaman dan Pengkajian Al-Quran

Shihab (1998) memaparkan bahwa komitmen umat Islam terhadap Al-quran meliputi

1.     Mengimani Al-Quran

2.     Mempelajari Al-Quran; Mendengarkan/Menyimak, Membaca, Menghafal Al-Quran, Memahami Al-Quran dan Mengamalkan Al-Quran (Mengikuti dan Mendakwahkan)

 

Adab Membaca Al-Quran

1.       Membersihkan mulut dengan siwak atau lainnya

2.       Diutamakan dalam keadaan suci

3.       Membaca Alquran disunahkan di tempat yang bersih dan terpilih

4.       Diutamakan bagi pembaca Alquran di luar shalat supaya menghadap kiblat

5.       Jika hendak membaca Alquran, makan mohonlah perlindungan/isti’adzah

6.       Orang yang hendak membaca Alquran hendaklah selalu membaca bismillahir rahmaanir rahiim pada awal seiap surat selain Al-Bara’ah.

 

Keharusan Kaum Mu’minin Mengikuti Hadis-hadis Rasulullah

Dijelaskan dalam QS. Al-Hasyr 59: Ayat 7, QS. Al-Ahzab 33: Ayat 36 dan QS. An-Najm 53: Ayat 3.

 

Pengertian Hadis, Sunnah, dan Khabar

Di dalam kitam Mukhtarol hadis yang dikarang oleh K.Mastur Farid At- Thaillah hadis secara bahasa dapat didefinisikans sebagai jadiid yang berarti baru. Sedangkan secara Istilah hadis adalah sesuatu yang disandarkan pada Rasulullah saw dari segi ucapan,perbuatan,penetapan,maupun sifat.

Secara Lughowi sunnah diartikan sebagai jalan atau kebiasaan yang dilakukan oleh Rasulullah

 

Secara bahsa khabar adalah berita dan menurut istilah khabar adalah pengakuan yang bersumber dari para sahabat dan tabi`in.

Hadis terbagi menjadi 3, yaitu:

1.     Hadis qauli atau sunnah qauliya adalah segala yang diucapkan oleh Rasulullah setelah diangkat menjadi nabi. Perkataan Rasulullah itu baik pernyatan
positif,negatif, perintah,larangan,ataupun do`a.

2.     Hadis fi’li atau sunnah fi’liyah adalah apa yang di beritakan sahabat mengenai apa yang dilakukan Rasulullah.

3.     Hadis taqriri atau unnah taqririyah adalah penetapan atau penilaian Rasulullah terhadap sahabat karena perkataanyang diucapkan sahabat tanpa Rasulullah ketahui.

 

Hubungan Antara Hadis dengan Al-Quran sebagai Sumber Ajaran
Islam

1.       Hadis sebagai penguat terhadap Al-Quran

Sebab keduanya merupakan sumber ajaran Islam,oleh karena itu hukum yang terdapat dalam Al-Quran selalu di perkuat dengan hadis hadis.Contohnya hadis yang menerangkan tnetang kewajiban zakat,puasa,dan larangan musyrik.

2.       Hadis Sebagai Penjelas dari Al-Quran

Dalam hal ini hadis memperjelas makna Al-Quran dari yang umum atau samar.

3.       Hadis sebagai Musyri’ (Penetap dan Pembuat Hukum Syari`at)

Hadis berfungsi sebagai pembuat hokum syariat yang tidak di jelaskan dalam Al-Quran.

 

Ilmu Hadis

Ilmu hadis atau ilmu mmusthala hadis adalah ilmu yang mempelajari tentang dasar dan kaidah dengan cara pemindahan hadis dari matan nya. Ada 2 ilmu hadis:

1.      Hadis Riwayah

Dalam hadist ini seorang ilmu hadis tidak dituntut untuk menentukan hadis ini dhaif atau shahih,diterima atau ditolak.melainkan hanya di tuntut untuk menerangkan apa adanya sebagaimana di dengar dari perowi sebelumnya.

2.      Ilmu Hadis Diroyah

Ilmu hadis yang di dalamnya mengkaji dan menentukan aspek shohih agau tidaknya suatu hadis dan memahami secara ilmiah kandungan matan hadis.

 

Proses Periwayatan Hadis

Proses periwayatan hadistcdalah proses terjadinya peralihan periwayatan hadis dari satu generasi ke generasi berikutnya,karena penulisan/pembukuan yang disebut tadwin,hadis itu  terjadi jauh setelah Rasulullah Saw wafat.

Alur periwayatan hadits yaitu bermula dari Nabi Muhammad Saw lalu
kepada sahabat lalu pada tabi'in lalu at ba'uttabi'in sampai ke rawi-rawi lain dan terakhir ke mudawwin. Untuk alur isnad hadis merupakan kebalikan dari periwayatan hadis itu sendiri.

 

Dalam proses periwayatan hadits ada beberapa istilah yang harus diketahui yaitu, Rawi (orang yang meriwayatkan hadits), Sanad (sandaran hadis berupa rangkaian para priwayat hadis dalam proses periwayatan hadits), Mudawwin (orang yang mencatat/membukukan hadis), Matan (isi yang dimuat dari hadits itu sendiri)

 

Jenis dan Tingkatan Hadis

1.       Hadis mutawwatir adalah suatu hadis hasil tanggapan dari panca indera  yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi, yang menurut adat kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat melakukan dusta. Hadis mutawwatir bernilai qoth'i artinya memiliki kepastian penuh dalam penyandarannya kepada nabi saw. Oleh karena itu, kebenarannya tidak dapat diragukan dan wajib dipercaya.

2.       Hadis Ahad adalah hadis-hadis Ahad bernilai zhanni (kemungkinan) dalam arti bahwa kepastian dan kebenarannya penyandarannya pada nabi Saw,masih dipertanyakan dan baru bersifat kemungkinan.

 

Jenis dan Kualitas Hadis

Hadis-hadis diriwayatkan dari Rasulullah Saw, derajat nya berbeda-beda dilihat dari validitasnya (keshohihahnnya) yang tergantung pada kualitas sanad,rawi,dan matan.Pembagian hadis secara kualitatif ini dilakukan dengan menyaring hadis-hadis Ahad yang bersifat zhann(kemungkinan). Dari hasil penyaringan ini muncullah ketiga jenis hadis yaitu hadis shohih, hasan, dan dhoif.

 

Kitab-Kitab Kumpulan Hadis

1)       Kitab Shahih Bukhori

2)       Kitab Shahih Muslim

3)       Kitab Sunan Abu Daud

4)       Kitab Jami’ut-Turmudzi

5)       Kitab Sunan An-Nassa’i

6)       Kitab Sunan Ibnu Majah