Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peranan Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

 


Peranan Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa adalah salah satu kegiatan integral yang wajib ada dalam kegiatan pembelajaran. Selain memberikan dan mentransfer ilmu pengetahuan guru juga bertugas untuk meningkatkan motivasi anak dalam belajar. Tidak bisa dipungkiri bahwa semangat belajar seorang siswa dengan yang lain berbeda-beda, untuk itulah penting bagi guru untuk selalu senantiasa untuk membertikan motivasi kepada siswa supaya siswa senantiasa memiliki semangat belajar dan mampu menjadi siswa yang berprestasi serta dapat mengembangkan diri secara optimal. Proses pembelajaran akan berhasil apabila siswa mempunyai motivasi dalam belajar.

 

Guru dituntut kreatif untuk membangkitkan motivasi belajar siswa. Adapun peran guru dalam meningktkan motivasi belajar siswa sebagai berikut:

1. Menjadikan siswa yang aktif

Dalam kegiatan belajar mengajar guru memberikan arahan kepada siswa dengan memberikan ilmu pengetahuan dan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan siswapun mengerjakan tugas dengan baik dengan tujuan untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar sehingga siswa dapat menyelesaikannya dengan tuntas, contohnya: setelah guru memberikan ilmu kepada siswa lalu guru memberikan pertanyaan dan siswa menjawab pertanyaan dengan tuntas.

2. Menciptakan suasana kelas yang kondusif

Kelas yang kondusif disini adalah kelas yang aman, nyaman dan selalu mendukung siswa untuk bisa belajar dengan suasana yang tenang dan mendukung proses pembelajaran dengan tata ruang sesuai yang diharapkan. Didaktika Jurnal Kependidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 12, No. 2, Desember 2018 Peranan Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Arianti), h. 117-134 133.

 

1.   Menciptakan metode pembelajaran yang bervariasi

Metode pembelajaran bervariasi ini agar siswa tidak bosan dan jenuh dalam suatu pembelajaran maka diciptakanlah pembelajaran yang bervariasi. Tujuannya agar siswa selalu termotivasi dalam kegiatan proses pembelajaran.

2.   Meningkatkan antusias dan semangat dalam mengajar

Kepedulian seorang guru dalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang sangat penting untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa. Karena apabila guru tidak antusias dan semangat dalam proses belajar mengajar maka siswa tidak akan termotivasi dalam belajar.

3.   Memberikan penghargaan

Pemberian penghargaan ini bisa berupa nilai, hadiah, pujian, dan sebagainya agar siswa termotivasi akan belajar dan selalu ingin menjadi yang terbaik.

4.   Menciptakan aktivitas yang melibatkan siswa dalam kelas

Ciptakan aktivitas yang melibatkan siswa dengan teman-teman mereka dalam satu kelas. Tujuannya agar satu sama lain akan membagikan pengetahuan, gagasan, atau ide dalam penyelesaian tugas invidu siswa dengan seluruh siswa di kelas. Dari uraian di atas bahwa peran guru dalam motivasi belajar ini sangatlah penting, apabila guru tida ikut serta dalam motivasi belajar siswa maka siswa kurang kreatif dan tidak terpancing untuk bersikap aktif. Maka dari itu peran guru sangatlah berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa dan tujuan utamanya untuk mencapai prestasi dan meningkatkan mutu belajar dalam proses pembelajaran

 

Motivasi adalah konstruksi teoritis yang digunakan untuk menjelaskan inisiasi, arah, intensitas, ketekunan, dan kualitas perilaku, terutama perilaku yang diarahkan pada tujuan. (Jessup & Anger, 2011).Motivasi adalah dorongan dalam diri (Dornyei, 1998) memberikan energi dan mengarahkan perilaku manusia ( Ersalin, 2015 ). Glynn dan rekan menunjukkan beberapa komponen motivasi yang memengaruhi belajar. (Glynn, Brickman, Armstrong, & Taasoobshirazi , 2011). Motivasi terdiri dari faktor internal dan eksternal yang merangsang keinginan untuk mencapai tujuan. ( Ersalin, 2015 ) Motivasi belajar intrinsik melibatkan gratifikasi yang melekat diminta oleh perasaan bahwa belajar adalah menarik dan menyenangkan (Duda & Nicholls, 1992).

 

Kemudian motivasi ekstrinsik melibatkan insentif eksternal untuk belajar, seperti mendapatkan hadiah atau menghindari hukuman (Black & Deci, 2000). Dalam konteks pembelajaran, motivasi dikonseptualisasikan sebagai sumber internal yang meningkatkan, mempertahankan, atau memediasi perkembangan kognitif. (Brophy, 2004)