Cerpen : Penantian Panjang
PENANTIAN
PANJANG
Bulan November
tahun 2018 adalah bulan di mana aku baru mengenal Dani, jika dilihat lihat memang dia
sedikit tampan saat baru mengenalnya pun aku rasa dia laki laki baik,saat aku
mengobrol dengannya pun sangat nyaman, aku jatuh hati padanya,layaknya pelangi
dia memancarkan keindahannya,layaknya pelangi dia membuatku kagum,layaknya
pelangi dia mewarnai hatiku.
setelah bertahun
tahun lamanya aku menutup rapat hati ini untuk siapa saja, tapi entah mengapa
sangat mudah sekali saat aku mencoba membuka hati untuknya. Dani datang padaku
dengan membawa segudang harapan,dan aku menerimanya datang pada kehidupanku.
Bisa diitung baru seminggu kita dekat,saling memberi kabar,aku sudah sangat
berharap sekali kita dapat bersatu tapi ternyata Dani lebih memilih untuk
menjaga perasaan Bobi teman dekatnya, iya Bobi dulu pernah menjalin hubungan
denganku tapi dia mengkhianati aku saat itu, dan sekarang dia malah berusaha
untuk mendekatiku lagi dan mengajak aku balikan padanya. Sudahlah aku terlalu
malas untuk membicarakan panjang lebar tentangnya mendengar namanya saja aku
sudah muak.
Setelah seminggu
aku dekat dengan Dani, dia
hilang kabar tak seperti biasanya,akupun mulai khawatir. Aku benar benar takut
kehilangan Dani karena hanya dia lah
yang bisa membuka hatiku setelah lama aku tutup rapat. Setelah saat itu dia
tidak pernah lagi memberi ku kabar seperti yang biasa ia lakukan setiap hari,
dan aku masih ingat malam itu malam yang paling menyakitkan dalam hidupku,malam
yang membuat pikiran ku berantakan , saat itu aku berpikir aku sangat menyesal
mengenali Dani, apa yang membuatku sangat hancur dalam malam itu? Ternyata Dani
lebih memilih mantannya yang dulu dan ia kembali berpacaran dengan wanita itu
dan Dani meninggalkanku bergitu saja tanpa bicara sedikit katapun, akupun
mengetahui kabar itu melalui teman Dani yang juga teman ku, setelah kejadian
itu aku merasa hancur,patah,dan aku merasa telah salah membukakan hatiku
untuknya.
Setelah kejadian
itu aku semakin berhati hati untuk membukakan hati pada orang lain karena aku
tidak ingin rasa sakit itu terulang lagi untuk yang kesekian kalinya. Hari
hariku berjalan dengan kecemasan,kesedihan,kekosongan hanya itu yang aku
rasakan, entah mengapa hal itu membuat aku merasa tidak nyaman berada di sisi
orang lain, aku lebih suka menyendiri dan berbicara dalam hati “apakah allah
sengaja memberikan semua luka ini? Apakah allah tidak akan pernah memberikan
aku kebahagiaan? Mengapa hidupku semenyedihkan ini?” itu yang selalu aku
pertanyakan dalam hati. Mungkin aku adalah harapan yang tidak pernah
diharapkan,bintang yang terus diabaikan,dan bulan yang selalu sendirian,namun
aku tetap bertahan untuk satu tujuan yaitu “membahagiakan walau rasanya
menyakitkan”.
Suatu hari Dani kembali
mengirimi pesan whatasapp untuk ku,jujur saja di dasar hatiku paling dalam
memang aku masih menyimpan rasa untuk nya,dia mengirim pesan padaku yang
berisikan dia memohon maaf padaku dan dia telah menyadari bahwa yang
dilakukannya padaku itu salah, dan rayuan nya pun membuat aku luluh kembali,dia
bilang padaku bahwa dia tidak bisa jauh dariku, tapi dia juga tidak bisa
meninggalkan wanita nya itu,bukannya itu egois? Dia tidak punya pendirian sama
sekali dan bodoh nya aku percaya dengan kata kata yang keluar dari mulutnya
itu.
Hari berjalan demi hari aku malah semakin
dekat dengannya bahkan aku tidak memikirkan bahwa Dani telah memiliki pasangan
yang ku pikirkan saat itu ialah bagaimana pun carana aku harus tetap bisa
bersamanya, akupun saat itu tidak peduli bahwa sebenarnya aku sudah menjadi
orang ketiga dalam hubungan mereka,aku tidak memikirkan perasaan wanita itu,
dalam hubungan ini juga tidak semuanya salahku karena “tamu tidak akan pernah
masuk jika tuan rumahnya tidak membukakan pintu” ya begitulah seperti yang
orang orang bilang,pernah suatu hari Dani datang ke rumahku dia sengaja ingin
menemuiku dan saat itu aku tidak sengaja melihat isi chatingan dia dengan
pacarnya tersebut membicarakan tentang diriku,Dani mengatakan bahwa aku hanya
pelampiasan nya saja karena dia waktu itu baru saja putus dengan wanita
tersebut,setelah aku mengetahui itu hatiku sangat sakit wanita mana yang tidak
terluka hatinya saat dia telah memberikan hati sepenuhnya tapi laki laki itu
hanya menganggap sebagai mainan saja?. Menikmati keindahanmu tanpa mampu
menggapaimu mendambakanmu untuk selalu bisa menjadi senjaku walaupun aku tahu
persis bahwa kau akan terganti oleh sunyi malam, jatuh hati pada keindahanmu
lagi dan lagi ,hariku berjalan begitu saja kau yang ku dambakan yang selalu
memberiku kenyamanan yang mengajarkanku bagaimana tenangnya kesendirian dan
betapa sulitnya penantian.
Setelah kejadian
itu aku berusaha untuk menjauh dan berjanji untuk tidak berharap lagi padanya,
entah mengapa saat itu dia terus saja mengirimi aku pesan yang isinya hanya
meminta maaf dan kata kata rayuan basi nya itu, aku sampai menangis saat
itu,aku benar benar merasa kecewa dan akupun meminta padanya agar tidak terus
terusan mencariku karena aku benar benar ingin menjauh dari hidupnya tapi dia
tidak mendengarkannya dia terus saja mendekatiku lagi tanpa ada rasa salah di
benaknya dan benar saja aku tertipu rayuan nya dan akupun memberikan lagi
kesempatan untuk dia.
Waktu
berjalan sangat cepat dan sangat tidak terasa banyak sekali kejadian yang telah
dilalui olehku dan Dani,saat luka kembali menghampiri,saat kebahagiaan menyapa
aku sering sekali jatuh tapi aku berusaha untuk berdiri kembali,tapi entah
mengapa rasa sakit ini menjadi candu bagiku aku tidak pernah bosan
merasakannya.
Saat
hari pertama masuk sekolah Dani mengajak aku untuk pergi bersama,aku sudah
menunggu nya di depan rumahku karena jam sudah menunjukan pukul 06.58 sedangkan
gerbang sekolah ditutup pada jam 07.00, aku pun khawatir karena aku takut
kesiangan lalu Dani pun datang untungnya jarak rumahku ke sekolah tidak terlalu jauh tapi tapi tetap saja aku dan Dani
Kesiangan,aku dan beberapa orang yang juga Kesiangan tidak mengikuti upacara.
Saat kami sedang berbaris Dani mengobrol dengan salah satu wanita yang bernama
Riska tentu saja aku diamkan mereka mengobrol aku hanya menoleh saja waktu itu.
Hari
hari di sekolahku berjalan dengan sangat indah, sampai akupun bisa lupa pada
Farel mantanku dulu yang membuat hatiku ditutup rapat untuk orang lain. Tiba
lah saat di mana Dani tidak masuk sekolah selama 2 minggu karena dia mengikuti
tanding bola di Bandung,tentu saja akupun merasa kehilangan, lama kelamaan Dani
pun jarang memberi kabar padaku dan kami pun perlahan lahan semakin
menjauh,setelah Dani pulang dari Bandung dia menikuti lomba perwakilan dari
sekolah yang diadakan di Bandung juga, saat itu kami sudah tidak memberi kabar
satu sama lain,dan kagetnya aku dia malah jadian dengan Riska, orang orang
bilang mereka “cinlok” saat mengikuti perlombaan di Bandung.
Saat
itu aku berpikir “kenapa aku yang sudah dekat setahun dengannya tidak pernah
sekalipun aku diberi kepastian oleh nya,sedangkan si Riska itu yang Dani pun
baru mengenalnya mereka langsung jadian, kenapa semuanya tidak berpihak padaku?
Kenapa selalu aku yang merasakan sakitnya? Apakah hidupku ini memang di
takdirkan untuk bersedih? Sungguh tidak adil,siapa yang tak hancur saat dirinya
di terbangkan setinggi tingginya lalu dijatuhkan sejatuh jatuhnya? dan kenapa
dia lebih memilihnya padahal aku yang selalu menemaninya disaat keadaan
apapun,memang harapan itu seperti sayap makin tinggi kau di bawanya terbang
makin sakit jika ia mendadak hilang.
Aku
merasakan jatuh sejatuh jatuhnya. Tapi aku yakin bahwa Allah tidak akan
memberikan cobaan untuk hambanya yang tidak mampu menghadapi cobaan tersebut.
Sedih? Memang, Hancur? Sudah dipastikan. Namun aku sadar setiap orang berhak
untuk bahagia termasuk aku. Doa ku sekarang semoga aku tidak merasakan sakit
hati dan kecewa lagi, tidak dibiarkan mati rasa saat di puncak jatuh
cinta,tidak diperdulikan padahal sangat memperdulikan.
Terimakasih
untuk harapan yang telah diberikan,terimakasih untuk penantian pajangku yang
telah di sia-sia kan,akhirnya aku tau kamu tidak benar benar
menginginkanku,selamat berbahagia dengan orang yang bisa membuat kamu benar
benar senang.