Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fungsi Standar Proses Pendidikan


Fungsi Standar Proses Pendidikan
Secara umum Standar Proses Pendidikan (SPP) sebagai standar minimal yang harus dilakukan memiliki fungsi sebagai pengendali proses pendidikan untuk memperoleh kualitas proses dan hasil pembelajaran.
a.    Fungsi SPP dalam kontek pencapaian standar kompetensi lulusan.
Proses Pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru dan pesera didik merupakan bagian dari pelaksanaan standar proses pendidikan. Kompetensi lulusan yang telah ditetapkan oleh pemerintah harus dicapai secara maksimal. Untuk mencapai hasil yang maksimal dibutuhkan kesungguhan dalam proses pemebelajaran. Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan melalui skenario dan prosedur yang baik tentunya akan mengasilkan kualitas yang baik pula (Sanjaya, 2009: 6).
b.    Fungsi SPP bagi Guru
Standar proses pendidikan bagi guru berfungsi sebagai pedoman dalam membuat perencanaan program pembelajaran, baik program untuk periode tertentu, seperti program tahunan, dan program semester maupun program pembelajaran harian, dan sebagai pedoman untuk implementasi program dalam kegiatan nyata di lapangan. Oleh sebab itu guru perlu memahami dan menghayati prinsip-prinsip SPP.
Untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni standar kompetensi yang harus dimiliki peserta didik, guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan di lapangan sangat menentukan keberhasilannya. Bagaimanapun idealnya suatu kurikulum tanpa diikuti oleh kemampuan guru dalam mengimplementasikannya pada kegiatan proses pendidikan maka kurikulum itu tidak ada maknanya (Sanjaya, 2009: 6).
c.    Fungsi SPP bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan jabatan tambahan bagi seorang guru, yang secara stukrtural bertanggung jawab dalam pengendalian mutu pendidikan secara langsung. Kepala sekolah sebagaimana dijelaskan dalam Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 harus memenuhi lima kompetensi diantaranya kompetensi menejerial dan kompetensi supervisi. Dengan demikian, bagi kepala sekolah SPP berfungsi:
1)   Sebagai barometer atau alat ukur keberhasilan program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut menguasai dan mengontrol apakah kegiatan-kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada standar proses yang ditentukan apa tidak.
2)   Sebagai sumber utama dalam merumuskan berbagai kebijakan sekolah khususnya dalam menentukan dan mengusahakan ketersediaan berbagai keperluan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan proses pendidikan (Ruswan, 2011: 7).
Dari uraian diatas, maka tampak Standar Proses Pendidikan merupakan jantung dalam sistem pendidikan. Bagaimanapun bagus dan idealnya standar kompetensi lulusan serta lengkapnya standar isi, namun tanpa diimplementasikan ke dalam proses pendidikan, maka semuanya tidak akan berarti.
Guru dalam implementasi Standar Proses Pendidikan berperan sebagai urat nadi dalam pelakasanaan pembelajaran, oleh karena itu peranan guru sangat penting. Hal ini disebabkan keberhasilan implementsi standar proses pendidikan itu sangat ditentukan oleh kemampuannya dalam pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas merupakan ketrampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikan jika terjadi gangguan dalam pembelajaran (Mulyasa, 2009: 91). Oleh sebab itu, guru dalam implementasi Standar Proses Pendidikan perlu memahami sekurang kurangnya tiga hal:
a.    Pemahaman dalam perencanaan program pendidikan, yaitu yang menyangkut pemahaman dalam menjabarkan program pendidikan, yaitu silabus yang harus dijabarkan dalam rumusan rencana program pembelajaran yang dapat dijadikan panduan dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas kepada peserta didik. Pemahaman perencanaan yang dimaksud adalah menentukan kompetensi yang akan dihasilkan dari proses pembelajaran yang akan dilakukan (Sugeng, 2010: 91).
b.  Pemahaman dalam pengelolaan pembelajaran yang meliputi desain dan implementasi strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran. Seorang guru arus mampu membuat perhitungan secara akal sehat tentang strategi pembelajaran apa saja yang akan digunakan dalam suatu kegiatan pembelajaran (Wena, 2009:12).
c.    Pemahaman tentang evaluasi pembelajaran, baik yang berhubungan dengan evaluasi proses maupun hasil pembelajaran. Dalam sistem pembelajaran, evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahapan yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran (Arifin, 2009:2).