Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tidak Ada yang Lebih Peduli, Kecuali Diri Sendiri




Sebenarnya ketika kita menjalani kehidupan ini dengan sepenuh hati, maka tak kan pernah ada beban yang kita rasakan. Terkadang kita selalu membenci takdir hidup kita yang seperti ini, tak pernah berubah, diam saja seperti ini, selalu membandingkan hidup kita dengan orang lain, tanpa kita sadari bahwa ada yang lebih perih dari apa yang sedang kita jalani.
Baiklah, pada tulisan kali ini aku akan berbicara tentang keegoisanku terhadap diriku sendiri, tentang ketidakpedulianku terhadap diri ini, tentang segala hal yang terjadi dengan diri ini dan tak sedikitpun aku memperhatikannya.

Hallo diri, terimakasih sudah menemani sepanjang aku berdiri di tanah ini, terimakasih telah membersamai di kala keadaan terjatuh, terbangun hinggga terjatuh kembali. Namun, ada hal yang selalu aku sepelekan ,yaitu tentang diriku sendiri, maafkan aku yang selalu egois memikirkan segala hal yang ada dalam otakku, selalu mementingkan segala rasa yang terjadi dalam ruang hatiku tanpa aku sadari bahwa diri ini ternyata sudah lelah, jemariku selalu bersikeras bermain kata di atas keyboar leptop ,padahal aku tahu, diri ini sudah lelah, kaki ini yang selalu ku paksakan berjalan menuju sesuatu yang ku impikan, padahal aku tahu bisa ku kejar esok hari, namun dengan segala keegosianku aku selalu memaksakan segala sesuatu sesukaku. Aku tak pernah mementingkan diriku sendiri, hingga saat diri ini sakit, aku menangis dan aku menyadari bahwa tidak ada yang lebih peduli kecuali diri ini sendiri, tidak ada yang bisa menahan rasa sakit yang di rasakan kecuali diri ini sendiri, tidak ada yang mampu menahan pilunya kehidupan, kecuali diri ini sendiri, tapi kenapa aku selalu menyepelekan hal kecil yang terjadi pada diriku sendiri, aku selalu menganggap biasa saja, padahal sebenarnya tidak biasa saja, aku selalu bilang gapapa aku kuat, padahal saat aku berbaring , tubuh diri ini merasa kaku dan berdaya, itulah aku yang selalu tidak peduli dengan diri sendiri.

Tuhan, maafkan aku. Aku yang egosi, aku yang tidak peduli dengan kesehatanku, aku yang tidak peduli dengan waktu istirahatku, hingga di titik ini aku merasakan penyesalan yang tak bisa aku pulihkan.

Aku sakit, terbaring sakit tak bisa berbuat apa-apa, aku hanya bisa berbaring diatas kasur, memegang handphone pun kadang gemetar, aku bingung apa yang terjadi denganku. Setiap kali aku bangun tidur kaki ku selalu sakit, jemari tangan kanan kiri ku pun ikut sakit, pundah hingga lutut bersamaan merasakan rasa sakit, dan aku tak bisa apa-apa, hanya berdoa semoga aku kembali pulih, semoga aku kembali sehat agar aku bisa belajar dari kesalahanku, aku akan menjaga diriku sendiri, aku akan peduli dengan diri ini, aku akan memperhatikan diri ini, angkatlah semua rasa sakit yang aku rasakan, hilangkan semua rasa pegal yang ada dalam bagian tubuh diri ini.

Aku tahu, saat diri ini sehat, kuat aku selalu makan yang membuat diri ini sakit, tapi lagi dan lagi aku tak pedulu dan tak ingin peduli, kebiasaan burukku selama ini adalah aku yang hobbi makan pedas, suka dengan usus goreng dan kol goreng, aku selalu males berolah raga, aku yang selalu jajan tidak sehat sebelum sarapan, aku selalu telat sarapan, aku yang selalu dan aku lagi yang selalu, akulah ulah dibalik diri ini menjadi sakit.

Buat teman-teman yang sudah baca tulisanku, aku harap kalian bisa lebih menjaga diri kalian sendiri, karena di kala kalian sakit bukan dia ataupun mereka yang merasakan, melainkan diri sendiri, belajarlah menghargai diri sendiri, mencobalah ikuti kemauan diri sendiri, istirahatlah saat tanda-tanda dalam diri sudah memanggil. Misalnya, jika kalian pusing silahkan kalian banyak minum setelah itu tidur, tinggalkan sekejap pekerjaan kalian, masih bisa dikerjakan esok ko.