Pengukuran dan Satuan Ukur Lengkap
Pembelajaran matematika mengenai Pengukuran dan Satuan
Ukur pada umumnya sulit dipahami oleh siswa. Hal ini disebabkan
kurangnya minat siswa pada pelajaran tersebut serta kurangnya guru dalam
memberikan motivasi dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Pembelajaran
matematika harusnya didesain menjadi suatu pembelajaran yang
menyenangkan agar siswa tidak beranggapan bahwa pembelajaran
matematika merupakan suatu pembelajaran yang sulit dan cenderung tidak disukai.
Oleh karena itu, pembelajaran matematika harus ditekankan pada cara
belajar yang efektif dan menyenangkan, dengan menggunakan berbagai
strategi pembelajaran dan media yang relevan dengan materi yang
diajarkan, dan disesuaikan dengan kemampuan siswa sehingga siswa dapat
mengkontruksi pengetahuan baru dalam pembelajaran matematika dengan
memperhatikan masalah-masalah yang menyangkut kehidupan nyata.
Pengertian Pengukuran
Pengukuran adalah suatu proses
memberikan bilangan kepada kualitas fisik panjang, kapasitas, volume, luas,
sudut, berat (massa), dan suhu (Kennedy dan Tipps, 1994) (Sa'dijah, 1998 /
1999). Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur
dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.
Dua jenis Proses Pengukuran
Pegukuran dapat dilakukan secara
langsung atau tidak langsung. Proses menentukan ukuran panjang dan kapasitas adalah
langsung, yaitu dengan cara menerapkan unit (satuan) secara langsung pada benda
yang sedang diukur. Misalnya kita ingin menghitung kuantitas sari buah tomat
yang dibuat dari 50 buah tomat. Kita dapat menggunakan satuan ukur cangkir,
yaitu dengan mengisikan dan mengosongkan cangkir dan menghitung cangkir yang
berisi penuh sampai semua sari buah tomat dituangkan. Berat (massa), suhu, dan
waktu tidak dapat diukur secara langsung. Mereka memerlukan pengukuran yang
secara tidak langsung menerjemahkan sifat yang dapat diukur ke dalam bilangan.
Suatu termometer memiliki sejumlah skala, misalnya derajat Celcius dan derajat
Fahrenheit. Termometer tersebut berisi cairan yang bisa naik atau turun. Naik
apabila suhu udara menjadi lebih panas dan turun apabila suhu menjadi lebih
dingin. Suhu pada suatu waktu ditentukan secara tidak langsung dengan membaca
bilangan yang tercantum di skala yang terdapat di sepanjang termometer
tersebut. (Sa'dijah, 1998 / 1999)
Berdasarkan sumber dari internet
(Chairunnisa, 2012) terdapat jenis-jenis pengukuran yaitu pengukuran tidak baku
dan pengukuran baku.
Pengukuran tidak baku merupakan
pengukuran yang hasilnya berbeda-beda karena menggunakan alat ukur yang tidak
baku atau tidak standar. Pengukuran tidak baku misalnya:
a. Digit
adalah pengukuran yang disesuaikan dengan lebar sebuah jari
b. Jengkal
adalah pengukuran yang disesuaikan dengan jarak paling panjang antara ujung
jempol tangan dengan ujung kelingking tangan
c. Hasta
adalah pengukuran yang disesuaikan ukuran panjang lengan bawah dari siku sampai
ke ujung jari tengah
d. Depa
adalah pengukuraan yang disesuaikan dengan ukuran sepanjang kedua belah tangan
dari ujung jari tengah kenan sampai ke ujung jari tengah kiri
e. Kaki
adalah pengukuran yang disesuaikan dengan ukuran panjang sebuah kaki.
Pengukuran Baku
Pengukuran baku merupakan
pengukuran yang hasilnya tetap atau baku (standar). Terdapat dua sistem
pengukuran yang baku yaitu sistem Inggris dan Sistem Metrik.
a. Sistem
Inggris dikembangkan di Eropa. Satuan-satuan pengukuran dikembangkan dari
benda-benda disekitar kita. misalnya ukuran satu yard adalah jarak antara
hidung dan ujung jari lengan orang dewasa yang dilencangkan, ukuran satu inchi
adalah jarak butiran padi dari ujung ke ujungnya. Namun karena sifat-sifat
benda diatas tidak tetap maka akhirnya satuan-satuan sistem Inggris
ditandarkan.
Ukuran-ukuran dalam sistem
inggris, yaitu:
b. Sistem
Metrik dikembangkan secara sistematis pada akhir abad 18. Pada tahun 1970,
dewan Nasional Perancis mendirikan Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis untuk
merencanakan satu sistem pengukuran yang memiliki standar. Akademi tersebut
mengukur jarak dari khatulistiwa sampai ke ujung kutub utara kemudian
menggunakan sepersepuluh jutaan jarak sebagai panjang satu meter. sekarang
ukuran satu meter didefinisikan sebagai 1.659.763,73 panjang gelombang garis
oranye atom krypton 86. Satuan-satuan dasar kapasitas, berat, dan luas
dikembangkan pada waktu yang sama dengan satuan panjang.
Ukuran
Panjang,
Ukuran Kapasitas, Ukuran Berat
10
milimeter = 1 sentimeter, 1000 mililiter = 1 liter, 1000 miligram =
1 gram
10
sentimeter = 1 desimeter, , 1000 gram = 1 kilogram
10
desimeter = 1 meter, , 1000 kilogram = 1 ton
10
meter = 1 dekameter, ,
10
dekameter = 1 hektometer, ,
10
hektometer = 1 kilometer, ,
Keuntungan sistem metrik jika
dibandingkan sistem Inggris antara lain:
a. Menggunakan
sistem bilangan basis 10
b. Sederhana
dan mudah digunakan
c. Hanya
sedikit satuan yang sering digunakan, yaitu meter, gram, dan liter, sehingga
mudah diingat orang. Satuan ukuran lain digunakan dengan cara membagi atau
mengalikan dengan perpangkatan sepuluh
d. Sistem
metrik telah digunakan secara luas dibanyak negara, walaupun negara Amerika
Serikat tidak menggunakan sistem ini.
Satuan Pengukuran Panjang
1. Macam-macam
satuan ukuran panjang
Ada dua macam satuan ukuran
panjang yaitu:
a. Satuan
ukuran panjang tak baku, misalnya: jengkal, hasta, depa, langkah, dan lengan.
Satuan ukuran panjang tak baku tidak
lazim digunakan karena sifatnya tidak tetap dan selalu
berubah-ubah. Namun dalam masyarakat tradisional hal itu masih sering
digunakan.
b. Satuan
ukuran panjang baku. Satuan ukuran panjang baku
ditetapkan melalui perjanjian internasional dan sifatnya
tetap. Satuan ukuran panjang baku standar internasional adalah
kilometer (km), hectometer (hm), dekameter (dam), meter (m), desimeter
(dm), sentimeter (cm), dan milimeter (mm).
2. Menemukan
hubungan antara m, dm, dan cm
1) Setiap
mengukur benda yang panjangnya 10 cm disebut 1 dm atau 1 dm = 10 cm
2) Setiap
mengukur benda yang panjangnya 10 dm disebut 1 m atau 1 m = 10 dm
3) Kesimpulan
yang harus diambil adalah:
1 m = 10 dm
1 dm = 10 cm
1 m = 10 dm = (10 ´ 10) cm = 100
cm dan seterusnya.
3. Mengenalkan
tangga satuan
4) Hubungan
antarsatuan pengukuran panjang
Keterangan:
Tiap turun satu tingkat berarti dikalikan dengan 10
1 km = 10 hm = 100 dam = 1.000 m = 10.000 dm = 100.000 cm =
1.000.000 mm
Tiap naik satu tingkat berarti dibagi dengan 10
1 mm = =
Contoh :
a. 4 km = . . . hm
Jawab :
4 km = ( 4 x 10 ) hm = 40 hm
Jadi, 4 km setara dengan 40 hm
b. 235 hm = . . . dam
Jawab :
235 hm = ( 235 x 10 ) dam = 2.350 dam
Jadi, 235 hm setara dengan 2.350 dam
c. 80 dm = . . . m
Jawab :
80 dm = ( 80 : 10 ) m = 8 m
Jadi, 80 dm setara dengan 8 m
5) Operasi
Satuan Panjang
Contoh:
a. 2 km + 7 dam
– 15 hm = . . . m
Jawab:
2 km = (2 × 1.000) m = 2.000 m
7 dam = (7 × 10) m
= 70 m
15 hm = (15 × 100) m = 1.500 m
Jadi, 2 km + 7 dam – 15 hm = 2.000 m + 70 m
– 1.500 m = 570 m
b. Azizah
membeli kain di toko Azad sepanjang 8,5
dam. Kemudian diberikan kepada ibu sepanjang
18 m. Berapa m sisa kain Azizah
sekarang?
Jawab:
Diketahui : Mempunyai 8,5 dam dan diberikan
sepanjang 18 m
Ditanyakan : Berapa meter sisa kain?
Penyelesaian :
8,5 dam = (8,5 x 10) m = 85 m
85 m – 18 m = 67 m
Jadi, sisa kain Azizah adalah 67 m
6) Alat
Ukur Panjang
Pada umumnya, kita menggunakan
alat ukur panjang berupa meteran. Namun terdapat alat ukur panjang lainnya:
a. Roll
meter, alat ini sering digunakan oleh tukang kayu dan tukang bangunan untuk
mengukur panjang bangunan. Satuan ukurannya adalah centimeter/cm dan inchi.
b. Roll
gulung, alat ini sering digunakan oleh para penjahit baju untuk mengukur badan
seseorang. Satuan ukurannya adalah centimeter.
c. Penggaris,satuan
penggaris yaitu centimeter (ketelitian 1 mm) atau inchi .
d. Jangka
sorong, alat ukur panjang ini memiliki ketelitian 0,1 mm. Bentuknya seperti
kunci inggris. Semakin lebar benda yang diukur semakin panjang pula ukurannya.
Begitupun sebaliknya.
e. Mikrometer
sekrup, alat ukur panjang ini lebih tingkat ketelitian hingga 0,01 mm.
D. Satuan
Ukuran Luas
Satuan luas sering diakhiri dengan
kata persegi, seperti kilometer persegi dan meter persegi. Kata persegi dapat
ditulis dengan angka pangkat dua, seperti meter persegi dapat ditulis dengan m2.
Luas persegi panjang di atas
adalah 32 satuan luas atau 32 persegi. Jika dalam satuan luas atau satuan
persegi, panjang sisinya adalah 1 cm, maka luas setiap satuan
persegi = 1 cm × 1 cm = 1 cm2. Sehingga luas
persegi panjang tersebut adalah 32 × 1
cm2 = 32 cm2 .Satuan luas selain persegi
adalah are. Are adalah satuan dasar untuk luas.
Contoh:
a. 8.500
a = ... ka
Jawab:
Perhatikan tangga urutan satuan
luas!
Dari a naik ke ka, naik 3 tingkat
.
Setiap naik 1 tingkat dibagi 10.
Naik 3 tingkat berarti harus dibagi 1.000.
Jadi, 8.500 = 8.500 : 1.000
ka = 8,5 ka
b. Sebuah
kamar panjangnya 4 m, dan lebarnya 3 m. Pada kamar itu akan dipasang keramik
persegi yang panjang sisinya 40 cm. berapa buah keramik diperlukan untuk kamar
itu?
Jawab:
Diketahui
: Panjang kamar ,
= 4 m, lebar = 3 m
Keramik persegi, sisinya = 40 cm
Ditanyakan
: Banyak keramik yang
diperlukan
Penyelesaian
: Luas kamar = 4 m × 3 m = 12 m2 =
120.000 cm2
Luas
keramik = 40 cm × 40 cm = 1.600 cm2
Keramik
yang diperlukan = cm2 x 1 buah = 75 buah
Jadi, banyaknya keramik yang
diperlukan untuk kamar itu adalah 75 buah
E. Satuan
Pengukuran Volume
Perhatikan gambar balok di atas!
Balok ini volumenya = 60 kubus satuan. Jika kubus satuan panjang rusuknya
1 cm, maka volume tiap satuan = 1 cm × 1 cm × 1cm = 1 cm3 .
Volume balok itu = 60 × 1 cm3 = 60 cm3
Jika satuan
volume m3 , artinya panjang rusuk
satuan adalah 1 m. sehingga satuan volume = 1 m × 1 m ×
1 m = 1 m3
Satuan volume
selain kubik adalah liter. Perhatikan cara
mengubah kedua satuan volume kubik dan
liter tersebut menurut tingkat atau urutan
kedua satuan pada gambar berikut ini:
Contoh :
1 m3 + 3 dm3 =
. . . liter
Jawab:
1 m3 =
1 × 1.000 liter = 1.000
liter
+
|
3 dm3 = 3× 1
liter
=
3 liter
Jumlah
=
1.003 liter
Satuan Pengukuran Berat
Hubungan Antar Satuan Pengukuran
Berat
Tiap turun satu tingkat berarti
dikalikan dengan 10
1 kg = 10 hg = 100 dag = 1.000 g =
10.000 dg = 100.000 cg = 1.000.000
Mg
Tiap naik satu tingkat berarti
dibagi dengan 10
1 mg = cg
= dg = g = dag = hg
= kg
Selain hubungan antar
satuan berat tersebut, masih ada satuan berat yang lain diantaranya:
1 ton
= 1.000
kg
1 kg = 10 ons
1 ton
= 10
kuintal
1 pon = 5 kg = 50 ons
1 kuintal = 100
kg
1 ons = 100 gram
1
kg = 2 pon
Contoh:
a. 8
kg = . . . hg
8 kg = (8 x 10) hg = 80 hg
Jadi, 8 kg setara dengan 80 hg
b. 12
ton = . . . kuintal
12
ton = (12 × 10) kuintal = 120 kuintal
Jadi, 12 ton setara dengan 120 kuintal
c. 100
g = . . .dag
100
g = (100 : 10) dag = 10 dag
Jadi, 100 g setara dengan 10 dag
Operasi Hitung Satuan Berat
Dalam kehidupan sehari-hari, kita
menggunakan berat dengan satuan kg. Satuan ton digunakan
utnuk menyatakan ukuran berat 1.000 kg
atau lebih. Perhatikan operasi hitung satu berat berikut.
Contoh:
a. 5 ton – 12
kuintal + 7.000 ons = ... kg
Jawab:
5 ton = 5 × 1.000 kg = 5.000 kg
12 kuintal = 12 × 100 = 1.200 kg
7.000 ons = 7.000 : 10 kg = 700 kg
Jadi, 5 ton – 12 kuintal + 7.000 ons = 5.000 kg
– 1.200 kg + 700 kg = 4.500 kg
b. Menik
dan ibunya pergi ke pasar membeli 10 kg beras, 2 kg gula pasir,
600 gram bawang, dan 500 gram
cabe. Berapa hg berat belanjaan mereka?
Penyelesaian:
10 kg beras
= 100 hg
2 kg gula pasir
= 20 hg
600 gram bawang
=
6 hg
+
|
500 gram cabe
= 5
hg
Jumlah
= 131 hg
Jadi, berat belanjaan
mereka adalah 131 hg.
Satuan Kuantitas
Kuantitas adalah
banyaknya barang/benda. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar kata
lusin, kodi, gros, dan rim. Satuan ukuran tersebut adalah satuan ukuran
kuantitas (jumlah). Lusin sering digunakan sebagai satuan pada barang, misalnya
piring, gelas, sendok, dan garpu. Kodi biasannya digunakan untuk menyatakan
satuan benda, misalnya kain, pakaian, dan sarung. Rim sering digunakan sebagai
satuan pada kertas.
Hubungan antar
satuan kuantitas
1 lusin = 12 buah
1 gros = 12 lusin = 144 buah
1 kodi = 20 lembar
1 rim = 500 lembar
Contoh:
a. 5
lusin = . . .buah
5 × 12 buah = 60 buah
b. 1
gros + 3 lusin = . . .buah
1 gros = 1 × 144 buah
= 144 buah
3 lusin = 3 × 12 buah
= 36 buah +
= 180 buah
c. Di
koperasi sekolah terdapat 7 lusin pensil,
6 lusin bolpoin, 36 buah
penggaris, dan
60 buah buku. Berapa lusin banyaknya
barang-barang
tersebut?
Jawab:
Diketahui
: Banyaknya pensil = 7
lusin
Banyaknya bolpoin
= 6 lusin
Banyaknya penggaris
= 36 buah
Banyaknya
buku = 60 buah
Ditanyakan : Berapa
lusin banyaknya barang-barang tersebut?
Penyelesaian :
a. Banyaknya
penggaris 36 buah = . . . lusin
1 lusin = 12 buah. Jadi 36 : 12 =
3 lusin
b. Banyaknya
buku 60 buah = . . . lusin
60 : 12 buah = 5 lusin
Maka,
Banyaknya pensil
7 lusin
Banyaknya
bolpoin 6 lusin
Banyaknya
penggaris 3 lusin
Banyaknya
buku 5
lusin +
Jumlah
21 lusin
Jadi banyaknya barang-barang yang ada di koperasi sebanyak 21 lusin.
Pengukuran Waktu
1. Notasi
24 jam
Alat ukur waktu yang biasa
digunakan adalah jam. Jam terdiri atas jam analog dan jam digital.
a. Jam
analog
Ciri dari jam analog adalah jarum
dan angka. Misalnya, jam dinding, jam duduk, dan jam beker. Jam analog
menunjukkan waktu dari pukul 00.00 sampai 12.00.
Penulisan waktu berdasar jam analog
disertai dengan keterangan keadaan. Misal, pagi, siang, sore, dan malam hari.
Contoh:
1) Pukul 7.00 pagi.
Waktu tersebut menunjukkan 5 jam sebelum pukul 12 siang.
2) Pukul 7.00 malam
Waktu tersebut menunjukkan 7 jam setelah pukul 12 siang.
b. Jam digital
Tidak ada jarum pada jam digital.
Waktu yang ditunjukkan adalah angka 00:00 sampai 24:00
Pada jam dengan notasi 24 jam,
kita tidak perlu lagi menyertakan keadaan waktu.
Contoh:
1) Pukul
2.00
Waktu tersebut menunjukkan keadaan
dini hari
2) Pukul
8.30
Waktu tersebut menunjukkan keadaan
pagi hari
3) Pukul
15.00
Waktu tersebut menunjukkan keadaan
sore hari
4) Pukul
23.15
5) Waktu
tersebut menunjukkan keadaan malam hari
Mengubah waktu dari notasi 12 jam
ke notasi 24 jam
Pada notasi 24 jam tidak perlu
disertai keadaan hari. Pada notasi ini bilangan telah menunjukkan keadaan. 0.00
– 12.00 menunjukkan waktu dini hari sampai siang hari 12.00 – 24.00 menunjukkan
waktu siang sampai malam hari. Pada jam analog notasi sampai 12.00. Pada jam
digital notasi sampai 24.00. Perubahan hanya terletak pada waktu siang hingga
malam. Tambahkan 12 pada setiap waktu.
Cotoh
Ubahlah notasi 12 jam ke notasi 24
jam.
a. Pukul
7.00 pagi.
Jawab: Tidak berubah, karena di
bawah 12 siang.
b. Pukul
4.00 sore
Jawab: 4.00 sore = 4.00 + 12.00 =
16.00
adi, pukul 4.00 sore sama dengan
pukul 16.00.
c. Pukul
10.30 malam
Jawab: Pukul 10.30 malam = 10.30 +
12.00 = 22.30
Jadi, pukul 10.30 malam sama
dengan pukul 22.30.
Mengubah dari notasi 24 jam ke
notasi 12 jam
Untuk mengubahnya kurangkan 12.00
dari 24.00. Tambahkan keterangan waktu siang, sore, atau malam hari.
Contoh:
Ubahlah ke notasi 12 jam.
a. Pukul
08.00
Jawab: Tidak berubah, karena di
bawah jam 12 siang. Tambahkan keterangan waktu sehingga menjadi 8.00 pagi.
b. Pukul
15.00
Jawab: pukul 15.00 = 15.00 – 12.00
= 3.00
Jadi, pukul 15.00 sama dengan
pukul 3.00 sore hari.
c. Pukul
21.30
Jawab: Pukul 21.30 = 21.30 – 12.00
= 9.30
Jadi, pukul 21.30 sama dengan
pukul 9.30 malam hari.
Operasi Hitung Satuan Waktu
a. Hubungan
Hari, Minggu, Bulan, Tahun, Windu dan Abad
1 minggu
= 7 hari
1 bulan
= 4 minggu
1 bulan
= 30 hari
1 tahun
= 12 bulan
1 tahun
= 4 triwulan
1 tahun
= 3 caturwulan
1
tahun
= 52 minggu
1
windu
= 8 tahun
1
dasawarsa = 10 tahun
1
abad
= 100 tahun
Contoh:
1) 3
windu = . . . tahun
3 windu = (3 x 8) tahun = 24 tahun
2) 28
minggu = . . .bulan.
28 minggu = (28 : 4) bulan = 7
bulan
3) 15
windu = ... tahun.
15 indu =
(15× 8) tahun = 120 tahun
Hubungan satuan waktu jam, menit,
dan detik
1 jam = 60 menit = 3.600 detik
1 menit = 60 detik
Contoh:
1) 15
menit = . . . detik.
15 menit = 15×60 detik = 900 detik
2) 180
menit = . . . jam.
180 menit = 180 : 60 jam = 3 jam
Pengukuran kecepatan
1. Mengenal
Satuan Jarak dan Kecepatan
Iwan berangkat sekolah mengendarai
sepeda. Panjang lintasan yang dilalui Iwan dari rumah sampai ke
sekolah adalah 800 m. Artinya jarak rumah Iwan ke sekolah adalah 800 m.
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan jarak?
Jarak merupakan panjang lintasan
yang dilalui. Satuan yang digunakan untuk menyatakan jarak sama dengan
satuan panjang, yaitu kilo meter (km), hektometer (hm), dekameter (dam), meter
(m), desimeter (dm), centimeter (cm), dan milimeter (mm). Tetapi, satuan
yang sering digunakan adalah kilometer (km) dan meter (m). Untuk menempuh
jarak 800 m dari rumah ke sekolah Iwan membutuhkan waktu 4 menit. Berapa
kecepatan Iwan mengendarai sepedanya?
Kecepatan merupakan jarak yang
ditempuh dalam satuan waktu. Satuan kecepatan dirumuskan sebagai berikut.
Sekarang, perhatikan lagi permasalahan di atas!
Jarak dari rumah Iwan ke sekolah adalah 800 m. Waktu tempuh dari
rumah ke sekolah adalah 4 menit.
Kecepatan = 𝑗𝑎𝑟𝑎k t𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ
=
800 m𝑒𝑡𝑒𝑟
4 m𝑒𝑛𝑖𝑡
= 200 m/menit
Jadi, kecepatan Iwan mengendari sepedanya adalah 200 m/menit.
Perhatikan contoh berikut ini!
Sebuah mobil dalam waktu 3 jam dapat menempuh jarak sejauh 180 km.
Berapa kecepatan mobil tersebut?
Ayo, kita hitung!
Waktu tempuh = 3 jam
Jarak tempuh = 180 km
Jadi, kecepatan mobil adalah 60
km/ jam.
2. Hubungan Antarsatuan
Kecepatan
Jika sebuah mobil melaju dengan
kecepatan 60 km/jam. Berapa m/menit
kecepatan mobil tersebut?
Perhatikan penyelesaian berikut
ini!
Perhatikan contoh lainnya berikut
ini!
15.000 m/jam = . . . km/jam
Penyelesaian:
3. Menyelesaikan Masalah
yang berhubungan dengan kecepatan
Sebuah mobil
melaju dengan kecepatan 65 km/jam dari
Yogyakarta ke
Semarang. Bila jarak
Yogyakarta ke Semarang adalah 130 km, berapa lama
waktu yang dibutuhkan mobil
tersebut untuk sampai Semarang?
Penyelesaian:
J. Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kelas II Semester 1
Standar Kompetensi
Geometri dan
Pengukuran
2.
Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah
Komptensi
Dasar
2.1 Menggunakan
alat ukur waktu dengan satuan jam
2.2 Menggunakan
alat ukur panjang tidak baku dan baku (cm, m) yang sering digunakan
2.3 Menggunakan
alat ukur berat
2.4 Menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan berat benda
Kelas III Semester 1
Standar Kompetensi
Geometri dan
Pengukuran
2.
Menggunakan pengu-kuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah
Komptensi
Dasar
2.1 Memilih
alat ukur sesuai dengan fungsinya (meteran, timbangan, atau jam)
2.2 Menggunakan
alat ukur dalam pemecahan masalah
2.3 Mengenal
hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat
Kelas V Semester 1
Standar Kompetensi
Geometri dan
Pengukuran
2. Menggunakan
pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah
Komptensi
Dasar
2.1 Menuliskan
tanda waktu dengan menggunakan notasi 24 jam
2.2 Melakukan
operasi hitung satuan waktu
2.3 Melakukan
pengukuran sudut
2.4 Mengenal
satuan jarak dan kecepatan
2.5 Menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan
Hambatan
Pembelajaran Pengukuran dan Satuan Ukur
Hambatan yang kami temui
dilapangan setelah mempresentasikan hasil kerja kami adalah menanamkan konsep
dengan tangga bilangan. Selain itu masih sering dijumpai kekeliruan dalam
menjelaskan mengenai perhitungan satuan ukur.