Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menulis Diari terhadap Penyelesaian Permasalahan Anak


Menulis Diari terhadap Penyelesaian Permasalahan Anak
Seringkali berbagai permasalahan menimpa setiap individu tak terkecuali anak-anak. Pada usia 8 tahun ke atas problematika kehidupan mulai kompleks dan seringkali menguras emosi terlebih untuk mereka yang memasuki usia remaja. Akan tetapi bagaimana cara anak mengayasi hal tersebut? Tak sedikit anak yang mampu bercerita dan terbuka pada orang tua dan orang terdekatnya. Hal ini membuat beberapa pengaruh negative yakni membuat anak memendam emosi sendiri tanpa mengeluarkan dan mengutarakan apa yang ia rasakan.

Pada anak sekolah dasar yang mengalami masalah adalah tanggung jawab banyak pihak. Di sekolah disediakan bimbingan dan konseling bagi siswa-siswanya untuk memberikan arahan dan bimbingan untuk kemajuannya. Dalam pendidikan sekolah dasar, guru kelas biasanya merangkap sebagai guru BK. Cara guru berinteraksi dengan siswa adalah menggunakan komunikasi dalam kesehariannya. Komunikasi yang biasa dilakukan dengan cara berbicara, bertanya dan mendengarkan. Dengan berkomunikasi akan meningkatkan rasa kepercayaan dan keyakinan anak terhadap dirinya.

Keyakinan pada diri siswa adalah salah satu aspek penting dalam dimensi afektif. Keyakinan diri adalah perasaan individu akan kemampuannya mengerjakan tugas. Siswa yang memiliki keyakinan diri (self belief) tinggi akan mencapai prestasi belajar maksimal, sebaliknya siswa yang memiliki keyakinan diri (self belief) rendah akan kesulitan mencapai prestasi belajar maksimal. (Ipa, n.d.)

Komunikasi tidak hanya menggunakan bahasa lisan saja tetapi bisa juga menggunakan bahasa tulisan. Hal ini mengingat bahwa tidak semua siswa memiliki keterampilan berkomunikasi pada satu keterampilan saja. Salah satu alternatif yang digunakan dalam komunikasi dengan menggunakan bahasa tulisan adalah penggunaan buku diari. Buku diari bias digunakan untuk berkomunikasi dan mengungkapkan bernagai permasalahan baik di lingkup sekolah atau pun luar sekolah.

Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Menulis dianggap sebagai keterampilan yang sulit dan juga kompleks. Tarigan (2008, p. 22) menjelaskan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan membuat lambang grafik yang maknanya sudah dipahami oleh pembaca dan merupakan suatu bahasa yang dipahami oleh pengguna bahasa tersebut. Lado (dalam Tarigan, 2008, p. 22) (Amelia Karlina, 2016)

Menulis akan membangun pemahan bahwa menulis itu bergantung kepada pembaca dan kualitas respon pembaca, sehingga kedua hal tersebut sangat menentukan keberhasilan seseorang dalam melakukan komunikasi dalam tulisan. (Amelia Karlina, 2016)

Jadi, dengan anak menulis diari akan membuatnya bisa berkomunikasi dan mengeluarkan segala apa yang ia pikirkan dan rasakan termasuk sebuah permasalahan. Sehingga ia mempunyai tempat untuk berbagi masalah meskipun ia tidak bisa mengkomunikasikannya secara langsung.