Darah : Pengertian, Fungsi, Sel Darah, Golongan Darah, Skema Transfusi Darah dan Pembuluh Darah
DARAH
Darah manusia terdiri dari dua komponen secara garis besarnya, yaitu
komponen sel darah (bagian yang hidup) dan komponen cairan darah atau plasma
darah. Kita mengatakan warna darah manusia itu merah. Tetapi warna merah itu
tidak tetap. Kadang-kadang warna merah tua kadang-kadang merah muda, hal ini
tergantung kadar oksigen dan carbondioksida. Apa bila darah yang keluar dari
pembuluh darah (luka) lalu didiamkan beberapa saat, tinggalah cairan yang
berwarna kekuningan, sedang warna merah akan mengendap.
Volume darah di dalam tubuh di perkirakan sekitar sepertigabelas dari
berat tubuh pada orang dewasa yang sehat atau kurang lebih sekitar 4,5 liter
sampai dengan 5 liter (5.000 cc). Bila cairan darah terlalu banyak atau terlalu
sedikit, maka tubuh akan mengatur sendiri secara ekskresi melalui keringat atau
air kencing sehingga kadar larutan di dalam darah tetap dan tekanan osmosis
darahpun tetap.
FUNGSI DARAH
Fungsi utama darah antara lain ialah :
1.
Sebagai alat pengangkut molekul-molekul
makanan, oksigen, dan karbondioksida.
2.
Sebagai alat mengankut sisa-sisa oksidasi
dari jaringan tubuh ke alat-alat pengeluaran.
3.
Turut menjaga agar suhu tubuh tetap.
4.
Mengedarkan air ke seluruh tubuh.
5.
Mengedarkan getah-getah hormon dari
kelenjar buntu.
6.
Mengatur asam, dan basa untuk menghindari
kerusakan jaringan-jaringan organ tubuh.
7.
Sebagai alat proteksi pada organ –organ
tubuh dengan sel darah putihnya..
SEL
DARAH
Sel-sel darah merah atau eritrosit merupakan bagian utama dari
sel-sel darah. Setiap mm darah pada orang laki-laki dewasa mengandung kira-kira
sebanyak 5 juta sel darah merah (eritrosit), sedangkan pada perempuan yang
dewasa diperkirakan sekitar 4 juta sel darah merah. Bentuknya bikonkaf dan
berwarna kekuningan. Warna merah berasal dari haemoglobin, haemoglobin
mempunyai daya ikat terhadap oksigen maupun karbondioksida.
Sel darah pembeku atau trombosit,
sangat penting dalam proses pembekuan darah. Sel ini kecil-kecil
dengan bentuk tidak teratur sehingga sering disebut keeping-keping darah. Pada
umumnya setiap 1 mm3 darah pada orang dewasa mengandung sejumlah 200.000 sampai
dengan 300.000 butir, sel ini tidak berinti dan dibuat pada sumsum tulang.
Sel darah putih atau lekosit, lebih sedikit jumlahnya jika
dibandingkan dengan sel darah merah . Pada orang dewasa baik laki-laki maupun
perempuan, setiap mm3 darahnya hanya terdapat kira-kira 6.000 sampai dengan
9.000 butir. Sel darh putih macam-macam jenisnya. Umumnya lebih besar dari sel
darh merah; bentuknya amuboid dan berinti. Sel darh putih dibuat di sumsum tulang
merah, limpa dan dijaringan retikulo-endotel. Jumlah lekosit ini dapat naik
atau turun tergantung adanya infeksi kuman-kuman tertentu, seperti adanya
infeksi kuman tifus, jumlah likosit dapat turun menjadi 3.000 tiap mm3
sebaliknya pada penyakit paru-paru bisa meningkat sampai 20.000 tiap mm3 .
Keadaan jumlah lekosit kurang dari normal disebut lekopeni dan bila jumlah
melebihi dari normal disebut lekositosis.
Tugas utama sel darah putih adalah sebagai proteksi tubuh (memakan
kuman) dari penyakit dan lain-lain zat asing (protein asing) yang ada didalam
tubuh. Maka sel darh putih sering disebut juga fagosit. Kadang-kadang berfungsi
sebagai pengankut zat lemak, maka sel darah putih lebih banyak terdapat di
dalam pembuluh kil dan pembuluh limfa.
Macam-macam sel darah putih:
1. Eosinofil,
mengandung bintik-bintik warna kemerahan.
2. Basofil,
bintik-bintik kebiruan.
3. Netrofil,
dapat dibagi-bagi menurut keadaan intinya, ada macam inti seperti batang,
berinti bengkok, dan yang berinti cabang-cabang.
4. Monosit, yang
berinti bulat atau bulat panjang.
5. Limfosit, ada
dua macam yaitu limfosit kecil (lebih besar sedikit dari eritrosit) dan limfosi
besar.
Golongan Darah
Dr. Landssteiner dan Donath menemukan perbedaan-perbedaan antigen
dan antibody yang dikandung dalam darah manusia. Atas dasar inilah mereka
membagi golongan darah manusia dalam 4 macam.
1. Bila seorang
didalam sel darahnya mengandung aglutinin A, dan serum darahnya dapat membuat
agglutinin b; maka rumus darah orang tersebut adalah (A, b.) dan mempunyai golongan
darah A.
2. Bila
seseorang di dalam sel darahnya mengandung aglutinogen B, dan serum darahnya
dapat membuat agglutinin a; maka rumus darang orang tersebut adalah (B, a) dan
mempuntai golongan darah B.
3. Bila
seseorang di dalam sel darahnya mengandung aglutinogen A dan aglutinogen B,
tetapi sel darahnya tidak dapat membuat agglutinin; maka rumus darah orang
tersebut (A, B-) dan mempunyai golongan darah AB.
4. Bila
seseorang di dalam sel darahnya tidak mengandung aglutinogen dan serum darah
dapat membuat agglutinin a dan b, maka rumus darah orang tersebut adalah (-,
ab) dan mempunyai golongan darah O.
Orang mendapat darah, disebut penerima darah atau resepien,
sebaliknya orang pemberi darah disebut donor.
Pada umumnya transfusi darah dilakukan pada keadaan-keadaan
sebagai berikut :
1. Pada
kecelakaan dan tubuh luka parah.
2. Pada tubuh
yang terbakar.
3. Pada tubuh
kekurangan darah pada waktu oprasi.
4. Pad
kekurangan darah yang akut.
5. Pada penyakit
kronis.
Pada setiap transfusi darah, rata-rata dipakai atau dikeluarkan
sebanyak kira-kira 250 ml, darah yang diambil itu dimasukan kedalam wadah dari
plastik yang seteril dari penyakit dengan cara diberi larutan natrium sitrat
2,5% kemudian disimapan pada tempat tertentu.
Sel darah yang diberi kepada resipien, adalah senyawa protein.
Apabali sel senyawa ini tidak sejenis maka akan bersifat sebagai antigen. Sel
darah akan digumpalkan atau mengalami aglutinasi. Maka sel darah akan disebut
aglutinogen, dan antibodi yang dibuat resipien untuk menggumpalkan disebut
agglutinin. Masing-masing orang memiliki golongan darah tertentu. Ini berarti
sel darahnya mengandung zat aglutinogen tertentu, dan plasma darahnya dapat
membuat agglutinin tertentu pula.
SEKEMA KEMUKINAN TRANFUSI DARAH
Dari skema pindah tuang darah diatas, tampak golongan darah O
dapat memberikan darahnya kesemua golongan darah, sehingga golongan darah O
disebut donor universil. Sebaliknya golongan darah AB dapat menerima darah dari
semua golongan darah, sehingga golongan darah AB disebut resipien universil.
Pada umumnya orang Indonesia bergolongan darah B atau O; orang
Eropa umumnya bergolongan darah A atau AB; orang Peru bergolongan darah O dan
orang Australia bergolongan darah A atau O.
Untuk mengetahui golongan darah seseorang dapat dilakukan
pengujian dengan memakai serum-serum yang mengandung agglutinin.
Apa bila darah seseorang yang akan diselidiki dicampur dengan
serum agglutinin a dan terjadi penggumpalan, maka kemungkinan golongan darah
tersebut adalah A, bila tidak terjadi penggumpalan maka golongan darahnya
adalah B atau O.
Apabila dengan serum aglutini b terjadi penggumpalan, maka ke
mungkinan golongan darah tersebut adalah B. bila tidak terjadi penggumpalan
maka golongan darahnya adalah A atau O.
Sedang kalau diberi serum a dan serum b, ternyata terjadi
penggumpalan maka golongan darahnya adalah AB, dan sebaliknya jika diberi serum
a dan serum b tidak terjadi penggumpalan maka golongan darhnya adalah O.
Pembuluh
Darah.
Setelah keluar dari jantung, maka darah
mengalir melalui pembuluh-pembuluh darah. Pembuluh nadi (arteri) adalah
pembuluh yang keluar dari jantung. Dinding ototnya tebal dan elastis, membantu
tenaga pemompaan jantung dalam peredaran darah. Katup dalam pembuluh darah
arteri hanya terdapa sebuah, yaitu tepat di luar jantung. Umumnya arteri
terletak di bagian dalam tubuh, hanya di beberapa tempat ada di dekat permukaan
sehingga dapat dirasakan denyutnya.
Pembuluh nadi tempat darah kelur jantung
ada dua, yang satu menuju ke seluruh tubuh disebut nadi besar atau aorta.
Pembuluh ini keluar dari bilik kiri, darah banyak mengandung oksigen (darah
arteril). Pembuluh nadi yang lain menuju ke paru-paru dan disebut nadi
paru-paru (arteri pulmonalis). Pembuluh ini keluar dari bilik kanan, darahnya
banyak mengandung karbodioksid serta uap air, setelah melepaskan carbondioksid
dan uap air, lalu mengikat oksigen dari udara. Dari paru-paru darah lalu
kembali ke jantung melalui pembuluh balik paru-paru atau vena pulmonalis.
Peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung lagi disebut
peredaran darah kecil.
Arteri akan bercang menjadi arteri yang
lebih kecil yang disebut arteriol. Arteri dan arteriol, berdinding otot tebal.
Arteriol bercabang-cabang yang lebih halus menjadi kapiler. Dinding pembuluh
kapiker hanya selapis sel dan demikian sempit sehingga sel-sel darah hanya
dapat lewat satu per satu. Di dalam pembuluh kapiler inilah terjadi pertukaran
gas.
Darah, dari kapiler kembali kejantung
melalui venula kemudian kepembuluh balik atau vena. Umumnya pembuluh balik
lebih tipis, tetapi lubang pembuluh lebih luas. Sepanjang pembuluh balik banyak
katup-katup yang berfungsi agar darah tidak mengalir kembali. Peredaran darah
dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung disebut peredaran
darah besar.
Perbedaan Pembuluh Darah (vasa darah)
Arteri |
Vena |
1.
Aliran darah meninggalkan jantung 2.
Dinding tebal dan elastis. 3.
Tekanan kuat, kalu terpotong darah memancar. 4.
Letak lebih kedalam. 5.
Darah di dalamnya banyak mengandung oksigen, kecuali nadi
paru-paru. 6.
Klep hanya satu pada pangkal nadi |
1.
Aliran darah menuju jantung. 2.
Dinding tipis dan kurang elastis. 3.
Tekanan lemah kalau terpotong menetes. 4.
Letaknya dekat permukaan tubuh. 5.
Banyak mengandung gas CO2.kecuali vena paru-paru. 6.
Klep banyak di sepanjang vena |