Program Pembelajaran Individual (PPI) beserta Contoh PPI
Pengertian, Cara dan Contoh Membuat Program Pembelajaran Individual (PPI)
Peran guru
dalam pembuatan PPI
Kali ini kita akan membincangkan
tentang Program Pembelajaran Individual (PPI), dalam istilah bahasa asing juga
dikenal dengan Individualized Education Program (IEP).
PPI merupakan
suatu perangkat yang menjelaskan tentang program-program pengembangan yang
diberikan kepada anak hasil identifikasi dan asesmen yang telah dijalankan. PPI
dikembangkan untuk setiap individu anak, bukan untuk keseluruhan anak dalam
kelas.
Pada dasarnya
sistem pembelajaran untuk anak-anak berkebutuhan khusus adalah menggunakan
pendekatan secara individual, oleh karena itu mereka membutuhkan program
secara individual pula.
Apa itu PPI?
Apa pengertian
PPI? Apakah RPP dan PPI sama? Mengapa harus ada PPI? Pertanyaan-pertanyaan
seperti ini banyak banyak sekali ditanyakan oleh para guru. Nah, kali ini kita
akan kupas secara singkat dan sederhana ya sobat.
Kita mengathui
bahwa setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda-beda, begitu juga dengan
kebutuhannya. Agar anak-anak dapat menerima layanan secara maksimal, oleh
karena itu mereka memerlukan PPI.
Jika seseorang
anak telah dilakukan identifikasi dan asesmen, maka proses untuk pengembangan
PPI sudah dapat dimulai. Tapi sebagai catatan bagi kita bahwa masih banyak yang
harus dipelajari tentang bagaimana proses yang akan dilakukan serta bagaimana
peran seorang guru dalam PPI yang akan dijalankan.
Penulis
berharap tulisan ini dapat membantu sobat semua untuk mengetahui setiap langkah
perjalanan PPI yang akan sobat kembangkan. Tulisan ini menawarkan informasi
dasar, sekaligus mengarahkan sobat kepada informasi dan wawasan yang lebih
rinci. Intinya adalah emakin sobat banyak mengetahui tentang PPI, maka sobat
semakin serasa terlibat untuk mendapatkan dukungan terbaik bagi anak-anak
berkebutuhan khusus di dalam kelas.
PPI adalah
sebuah pondasi awal dari pendidikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus, karena
di dalam PPI ini memberikan gambaran tentang pelayanan dan program yang akan
diberikan kepada anak serta menjabarkan dan menyajikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai oleh anak.
PPI juga
merupakan sebuah bentuk kerjasama tim. Mengapa? Kerana dalam pengembangan PPI
diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti dari orang tua, guru, guru
pendamping, terapis, dokter, dan psikolog atau juga para ahli profesional.
Kapan anak disarankan
untuk memiliki sebuah PPI??
Nah sobat.
Setelah dilakukan identifikasi dan asesmen, kemudian akan dituangkan dalam
sebuah profil siswa. Di dalam profil siswa ini dijabarkan tentang semua hasil
yang telah sobat dapatkan dari identifikasi dan asesmen yang dijelaskan secara
rinci dan komprehensif (menyeluruh).
Setelah profil
siswa terangkum dengan baik, maka ada satu program prioriras atau program yang
paling urgent (penting) yang sobat akan kembangkan untuk anak tersebut.
PPI dapat
digunakan digunakan saat anak memiliki atau mengalami kondisi tertentu yang
perlu diselesaikan. Contohnya kondisi tentang pengambangan activity daily
living (aktifitas keseharian anak) seperti toilet training, memakai baju, makan
dengan mengguakan sendok, dan sebagainya.
Bukan hanya itu
saja, PPI juga dapat mencakup tentang kondisi anak yang miliki kecerdasan yang
sangat superior, anak memiliki bakat tertentu, atau kondisi anak yang kekhusuan
tertentu seperti hambatan penglihatan, hambatan pendengaran, hambatan
intelektual, hambatan fisik, hambatan emosi dan perilaku dan kondisi sejenis
lainnya.
Siapa saja yang
terlibat dalam penyusunan PPI?
PPI disusun
bukan oleh guru kelas saja, namun diperlukan beberapa orang yang perlu
terlibat. Kerana dalam pengembangan PPI diperlukan kerjasama dengan berbagai
pihak, seperti dari orang tua, guru, guru pendamping, terapis, dokter, dan
psikolog atau juga para ahli profesional.
Bagaimana
proses penyusunan PPI?
Seperti yang
telah penulis jelaskan di atas bahwa melakukan identifikasi dan asesmen adalah
modal utama dalam menyusun program-program untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Proses
penyusunan PPI dimulai dari identifikasi dan asesmen ya sobat. Tim yang telah
ditunjuk untuk pengembangan PPI perlu mengenali anak dengan baik dan cermat
diseluruh aspek kehidupannya.
Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan cara observasi langsung, wawancara secara mendalam
kepada orng tua, wali atau kepada orang-orang terdekat dalam keluarga anak
pengasuh agar mendapatkan informasi yang signifikan, penggunaan test formal,
penggunaan test informal, atau menggunakan sistem rekaman video kegiatan
sehari-hari anak. Selain itu juga menggunakan instumen-intrument identifikasi
anak berkebutuhan khusus.
Setelah proses
observasi dan pengumpulan data melalui wawancara, test, dan rekaman video, tim
pengembang PPI bermusyawarah untuk menyusun rancangan awal PPI yang akan
dijalankan.
Setelah PPI
rancangan awalselesai, maka tim PPI berdiskusi lebih lanjut dengan orang tua
anak terkait hal-hal dan program-program yang ingin dicapai dan juga
mendiskusikan bagaimana cara pencapaiannya. Jika poin-poin sudah disepakati
bersama, maka barulah PPI disahkan dan dijalankan kepada anak.
Berapa lama durasi PPI?
Evalusi
perkembangan dan kemajuan anak memtuhkan waktu yang tidak singkat, namum
memakan waktu yang lebih lama. Biasa 3 bulan, 6 bulan atau bahkan 12 bulan. Hal
ini tergantung juga dengan kondisi anak yang berbeda-beda setiap individu. Yang
terpenting adalah lembar evaluasi harian di susun dengan baik dan benar,
sehingga progres perkembangan anak dievaluasi dengan baik dan benar.
Berikut ini
penulis sajikan contoh PPI yang mungkin dapat menjadi rujukan. Semoga
bermanfaat.