Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Prinsip Perencanaan dan Pendidikan Karakter



Prinsip Perencanaan dan Pendidikan Karakter
Prinsip-prinsip berikut dapat membimbing guru dalam perencanaan dan melaksanakan pendidikan karakter:

Perlu disadari pentingnya pelatihan moral dan mengupayakan kesadaran alami untuk mencapainya. Sebuah rencana yang pasti dan konsisten sangatlah penting.

Sehubungan dengan rencana ini guru harus memiliki standar perilaku yang diharapkan sesuai dengan usia murid. Penyimpangan dari standar ini tidak boleh diizinkan tanpa alasan yang baik.

Konsistensi dalam menentukan manakah perilaku yang baik dan yang buruk merupakan cara yang paling efektif untuk mencapai hasil yang diinginkan. Penentuan ini adalah penilaian kelompok yang ideal untuk pengembangan karakter. Disiplin menjadi perlu hanya ketika penentuan sosial menjadi cara yang tidak efektif tetapi tetap terus menekankan pada pendisiplinan baik daripada yang buruk.

Harus ada banyak kesempatan untuk mendiskusikan masalah demi memperjelas situasi dan demi mengembangkan pemahaman tentang manakah prinsip-prinsip yang benar dan yang salah. Penanganan terhadap murid harus memperhatikan penalaran murid ketika mereka melakukan suatu tindakan dan murid diberi kesempatan untuk membuat keputusan sendiri terkait permasalahan yang dihadapi murid. Yang menjadi tujuan adalah memberi tindakan kepada murid berdasarkan alasan yang masuk akal daripada otoritas.

Kegiatan harus dilakukan dengan dasar pembiasaan perilaku yang baik dan membuat murid merasa puas ketika melakukannya. Ekspresi diri harus didorong dan inisiatif murid dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pendidikan karakter tidak lebih dari sebuah proses pasif. Fungsi guru adalah untuk bertindak sebagai panduan dalam kegiatan ini. Penekanan utama harus terletak pada pembiasaan melakukan bukannya baik.

Keberhasilan dan pencapaian harus menjadi kunci utama dari semua kegiatan murid. Guru harus menumbuhkan perasaan sukses dalam muridnya.Setiap murid dapat dan harus berhasil dalam usahanya ketika mereka diberi kepercayaan dalam mengemban suatu tugas dan tugas itu dilakukan dengan kesadaran diri dan secara menyeluruh. 

Perlu disadari agar murid mengakui kesuksesan dan kemajuan mereka sendiri dalam pengembangan karakter yang disetujui. 

Metode terbaik untuk mengembangkan tanggung jawab pada anak-anak adalah memberikan mereka tanggung jawab. Singkatnya, kualitas moral tumbuh dengan praktek.

Guru dan administrator harus menghormati individualitas murid, dan menghormati dengan rasa hormat yang sama dan perhatian yang sama seperti yang diharapkan.

Guru harus menggunakan semua potensi yang ada untuk memberi pendidikan karakter.Setiap bentuk pelatihan moral dilakukan secara serius dan tulus. Hanya dengan pengalaman, guru akan menemukan metode yang paling sesuai dengan kepribadian dan pandangannya. Pada analisis akhir, pengembangan karakter adalah hal yang sangat pribadi.

Dari berbagai pembahasan di atas, maka dapat dicatat beberapa pembiasaan yang bermanfaat untuk pembentukan karakter murid. Pembiasaan ini tidak hanya difokuskan dari guru ke murid tapi juga antar murid. Dalam kaitannya dengan Pendidikan karakter bangsa, pembelajaran karakter ini dapat dilakukan dengan pembiasaan nilai moral luhur kepada murid dan membiasakan mereka dengan kebiasaan (ha
bit) yang sesuai dengan karakter kebangsaan.