Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keharusan Perlunya Pedagogik

Dalam uraian terdahulu telah dikemukakan konsep tentang pedagogi (paedagogie) dan pedagogik (paedagogiek). Pedagogi adalah praktek pendidikan anak, sedangkan pedagogik adalah ilmu pendidikan anak. Istilah pedagogi menunjukkan suau praktek  atau merupakan suatu praktek mendidik anak, sedangkan pedagogik merupakan sistem teori mengenai pendidikan anak. Berkenaan dengan teori dan praktek pendidikan ini muncul permasalahan: Apakah adanya teori pendidikan anak merupakan suatu keharusan (diperlukan) dalam rangka praktek mendidik anak? Dalam kehidupan sehari-hari, bukankah suatu praktek seringkali terjadi berlainan dengan teori? Atau sebaliknya, bukankah seringkali terjadi bahwa suatu teori yang kita pelajari berlainan dengan praktek yang berlangsung di lapangan? Bahkan ternyata ada orang ahli dan menguasai suatu teori, tetapi tidak mampu mempraktekannya?
Ada dua alasan mengapa pedagogik yang pada dasarnya merupakan sistem teori pendidikan anak merupakan suatu keharusan (diperlukan) dalam rangka praktek mendidik anak. Kedua alasan tersebut sebagaimana tersurat dalam uraian di bawah ini:
Pertama, “bahwa pedagogik sebagai suatu sistem pengetahuan tentang pendidikan anak diperlukan karena pedagogik akan menjadi dasar atau landasan bagi praktek pendidikan anak. Selain itu bahwa pedagogik akan menjadi standar (kriteria) keberhasilan praktek pendidikan anak”.
Di dalam praxis, suatu teori selalu tak terpisahkan dari praktek, sebab di belakang suatu praktek selalu tersembunyi pikiran yang teoritis. Teori bersumber dan dibangun dari praktek, adapun suatu praktek menjadi lebih sempurna berkat pemikiran teoritis. Mengacu pada pernyataan itu dapat kita pahami, bahwa di dalam praxis, antara teori pendidikan anak dan praktek pendidikan anak sesungguhnya tak terpisahkan. Di dalam praktek pendidikan anak selalu tersembunyi pikiran-pikiran teoritis yang menjadi dasar bagi praktek pendidikan anak tersebut. Jadi, praktek pendidikan anak selalu didasari oleh teori pendidikan anak. Sebaliknya, teori pendidikan anak sesungguhnya bersumber dan dibangun dari praktek pendidikan anak. Selain itu, teori pendidikan anak akan menjadi standar keberhasilan praktek pendidikan anak. Sebaliknya, praktek pendidikan anak merupakan sarana untuk menguji kebenaran teori pendidikan anak. Demikianlah hubungan komplementer antara sistem teori mengenai pendidikan anak (pedagogik) dengan praktek pendidikan anak (pedagogi). Paparan tersebut kiranya cukup memberikan kejelasan sebagai salah satu alasan tentang mengapa pedagogik diperlukan dalam rangka praktek mendidik anak.
Kedua, “Manusia memiliki motif untuk mempertanggungjawabkan pendidikan bagi anak-anaknya, karena itu agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, praktek pendidikan anak memerlukan pedagogik sebagai landasannya”.
Sebagaimana kita maklumi bahwa setiap tindakan harus dapat dipertanggungjawabkan. Ada berbagai jenis pertanggungjawaban, antara lain pertanggungjawaban secara rasional, secara ilmiah, secara moral, dsb. Demikian pula praktek pendidikan anak, praktek pendidikan anak tentunya harus dapat dipertanggungjawabkan. Agar dapat dipertanggungjawabkan, praktek pendidikan anak tidak boleh dilaksanakan secara sembarangan. Adapun untuk dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, praktek pendidikan anak mesti mengacu pada suatu ilmu tertentu yang relevan, yaitu pedagogik. Sebab itu, sebagai suatu sistem teori mengenai pendidikan anak, pedagogik sungguh diperlukan. Hal ini sebagaimana tersirat dalam pernyataan J. H. Gunning bahwa: “teori tanpa praktek adalah bagi orang-orang yang amat istimewa;kebalikannya, praktek tanpa teori adalah bagi orang gila dan penjahat;tapi bagi kebanyakan pendidik perlu paduan mesra antara keduanya” (M.J. Langeveld, 1980:11).