Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

puisi "Bersama Hujan Deras"





Aku berjalan di temani tas jingjing hitam bergambar harimau

Ku peluk erat tubuhnya yang menyimpan sebuah cerita kehidupanku

Ku lindungi kepalanya dengan kerudungku agar tak hancur karena derasnya hujan

Perlahan ku berjalan, berjalan, terus berjalan dan masih kuat untuk berjalan

Namun di perempatan jalan dadaha aku tak sanggup untuk melangkah bersama derasnya hujan

Bukan aku takut baju ini basah, yang aku khawatirkan hanya sebuah diary merah yang ku simpan di tas hitam itu

Aku takut jika dia basah, lalu rusak

Aku takut pena tak mau bersahabat denganku 

Maafkan aku hujan…

Aku harus berlindung dari derasnya air yang kau tumpahkan

Aku tak pernah membencimu hujan, aku selalu suka dengan hadirmu

Namun untuk malam ini aku harus berjalan dengan abang becak 

Aku harus melindungi diary merah yang merupakan sebuah hadiah istimewa

Malam semakin larut, hujan deras masih membasahi ruas jalanan

Aku masih menunggu di sini

Tak ada sesosok mahlukpun yang berlalu lalang

Hanya belaian angin yang memeluk tubuhku dengan mesra

Hanya udara dingin yang mendekap jiwaku

Hanya kekhawatiran yang menyertaiku

Hanya kegelisahan yang menggelutiku

Bersama cacing cacing dalam perut  yang mengetuk ngetuk dinding perutku

Aku masih setia di sini, menunggumu abang angkot

Cepatlah kemari…

Cepat…

Ayo cepat…

Kaki mulai tak sabar untuk menginjak tubuhmu

Seluruh tubuhku mulai pegal, ingin segera bersandar di kursimu

Antar aku dan lindungiku dari deras hujan malam ini.



Tasikmalaya, Februari 2018
Tika Marwati