Hakikat Pembelajaran IPS Sekolah Dasar
a.
Pembelajaran
IPS di Sekolah Dasar
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan
salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB.IPS
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan
dengan isu sosial pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi,
Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik
diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, dan
bertanggungjawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Di masa yang akan datang peserta didik akan
menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami
perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk
mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam
memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
|
Ada
dua bahan kajian IPS, yaitu bahan kajian pengetahuan sosial mencakup lingkungan
sosial, yang terdiri atas
ilmu bumi, ekonomi dan pemerintahan
dan bahan kajian sejarah meliputi
perkembangan masyarakat Indonesia
sejak lampau hingga masa kini. (http://techonly13.wordpress.com/2011/05/27/hakekat-pengajaran-ips-di-sekolah-
dasar/).
Dengan demikian pengajaran IPS di SD
merupakan bagian integral dari bidang studi.Namum ketika membicarakan suatu
topik yang berkaitan dengan sejarah, bahan–bahan pengajaran bisa dibicarakan
secara lebih tajam.
b.
Pengertian
Ilmu Pengetahuan Sosial
Rumusan tentang
pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli IPSatau social
studies.Di sekolah-sekolah Amerika pengajaran IPS dikenal dengan social
studies.Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan social studies.Dengan
demikian IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”.http://massofa.wordpress.com/2010/12/09/pengertianruang-lingkup-dan-tujuan-ips/
Dalam mengkaji
masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial,
seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi,
antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Moeljono Cokrodikardjo
mengemukakan bahwa :
IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan
interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang
ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu
politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan
instruksionaldengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.
IPS bukan ilmu sosial dan pembelajaran IPS yang dilaksanakan baik pada
pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi tidak menekankan pada aspek
teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam mempelajari, menelaah,
mengkaji gejala, dan masalah sosial masyarakat, yang bobot dan keluasannya
disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing.
Kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan yang
terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau siswa dan siswi atau dalam
lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain, baik yang ada di masa
sekarang maupun di masa lampau.Dengan demikian siswa dan siswi yang mempelajari
IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali pengetahuan tentang masa
lampau umat manusia.
Bertolak dari uraian di depan, kegiatan belajar mengajar IPS membahas
manusia dengan lingkungannya dari berbagai sudut ilmu sosial pada masa lampau,
sekarang, dan masa mendatang, baik pada lingkungan yang dekat maupun lingkungan
yang jauh dari siswa dan siswi. Oleh karena itu, guru IPS harus sungguh-sungguh
memahami apa dan bagaimana bidang studi IPS itu.
c.
Ruang
Lingkup Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Ruang lingkup
pembelajaran IPS di SD sebagaimana tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (2006 :29) meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
a.
Manusia, tempat dan lingkungan
b.
Waktu, keberlajutan, dan perubahan
c.
Sistem sosial dan budaya
d.
Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
Secara mendasar,
pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala
tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia memenuhi
kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, dan kejiwaannya;
memanfaatkan sumberdaya yang
ada dipermukaan bumi; mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya maupun
kebutuhan lainnya dalam rangka mempertahankan kehidupan masyarakat manusia.
Singkatnya, IPS mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia di
permukaan bumi ini dalam konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota
masyarakat.
Pertimbangannya bahwa manusia dalam
konteks sosial demikian luas, pengajaran IPS pada jenjang pendidikan harus
dibatasi sesuai dengan kemampuan peserta didik tiap jenjang, sehingga ruang
lingkup pengajaran IPS pada jenjang pendidikan dasar berbeda dengan jenjang
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
Pada jenjang pendidikan
dasar, ruang lingkup pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan
sejarah.Terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada di
lingkungan sekitar peserta didik MI/SD.
Berbeda halnya dengan
jenjang pendidikan menengah, ruang lingkup kajian diperluas. Begitu juga pada
jenjang pendidikan tinggi: bobot dan keluasan materi dan kajian semakin
dipertajam dengan berbagai pendekatan. Pendekatan interdisipliner atau
multidisipliner dan pendekatan sistem menjadi pilihan yang tepat untuk
diterapkan karena IPS pada jenjang pendidikan tinggi menjadi sarana melatih
daya pikir dan daya nalar mahasiswa secara berkesinambungan.
Sebagaimana telah
dikemukakan di depan, bahwa yang dipelajari IPS adalah manusia sebagai anggota
masyarakat dalam konteks sosialnya, ruang lingkup kajian IPS meliputi (a)
substansi materi ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan masyarakat dan (b)
gejala, masalah, dan peristiwa sosial tentang kehidupan masyarakat. Kedua
lingkup pengajaran IPS ini harus diajarkan secara terpadu karena pengajaran IPS
tidak hanya menyajikan materi-materi yang akan memenuhi ingatan peserta didik
tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan
tuntutan masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS harus menggali
materi-materi yang bersumber
pada masyarakat. Dengan kata lain, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat atau yang tidak berpijak pada kenyataan di dalam masyarakat tidak akan mencapai tujuannya.
pada masyarakat. Dengan kata lain, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat atau yang tidak berpijak pada kenyataan di dalam masyarakat tidak akan mencapai tujuannya.
d.
Tujuan
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Sama halnya tujuan dalam bidang-bidang yang lain, tujuan pembelajaran
IPS bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secara hirarki, tujuan pendidikan
nasional pada tataran operasional dijabarkan dalam tujuan institusional tiap
jenis dan jenjang pendidikan.Selanjutnya pencapaian tujuan institusional ini
secara praktis dijabarkan dalam tujuan kurikuler atau tujuan mata pelajaran pada
setiap bidang studi dalam kurikulum, termasuk bidang studi IPS.Akhirnya tujuan
kurikuler secara praktis operasional dijabarkan dalam tujuan instruksional atau
tujuan pembelajaran.Sub bahasan ini dibatasi pada uraian tujuan kurikuler
bidang studi IPS. Sebagaiman tercantum dalam kurikulum IPS Sekolah Dasar (2006
:29), tujuan kurikulum IPS bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan-kemampuan sebagai berikut :
1)
Mengenal konsep-konsep yang berkaitan
dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
2)
Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir
logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
3)
Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap
nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
4)
Memiliki kemampuan berkomunikasi,
bekerjasama, dan berkopetensi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal,
nasional dan global.
2.
Sumber
Daya Alam Hayati
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup
lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita.Sumber daya alam
bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara,
dan lain sebagainya.Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar
matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya.
a.
Sumber daya alam berdasarkan
jenis :
sumber
daya alam hayati (biotik) adalah
sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. contoh : tumbuhan, hewan,
mikro organisme, dan lain-lain
sumber
daya alam non hayati (abiotic) adalah
sumber daya alam yang berasal dari benda mati. contoh : bahan tambang, air,
udara, batuan, dan lain-lain
b.
Sumber daya alam berdasarkan
sifat pembaharuan :
Sumber
daya alam yang dapat diperbaharui (renewable)
yaitu sumber daya alam yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan. contoh : air, tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui/non renewable
ialah sumber daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah.
contoh : minyak bumi, batubara, timah, gas alam.
yaitu sumber daya alam yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan. contoh : air, tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui/non renewable
ialah sumber daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah.
contoh : minyak bumi, batubara, timah, gas alam.
Sumber
daya alam yang tidak terbatas jumlahnya (unlimited)
contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.
contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.
c.
Sumber daya alam berdasarkan
kegunaan atau penggunaannya
Sumber
daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang dapat digunakan
untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi
lebih tinggi. contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan
lain-lain.
Sumber
daya alam penghasil energy adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau
memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi.Misalnya : ombak,
panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain
sebagainya.