Prestasi Belajar
- Pengertian
Prestasi Belajar
Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika
mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu (Tu’u, 2003). Menurut Arifin (2000),
prestasi adalah kemampuan, keterampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan
masalah.
Menurut Tu’u (2003), prestasi belajar adalah penguasaan
pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh dosen.
Menurut Slameto (2003), prestasi belajar adalah hasil suatu penilaian dibidang
pengetahuan ketrampilan dan sikap sebagai hasil belajar yang dinyatakan dalam
bentuk nilai.
- Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Djamarah (2002), faktor-faktor yang mempengaruhi
proses dan hasil belajar adalah berikut :
a.
Faktor Lingkungan
1)
Lingkungan Alami
Lingkungan hidup adalah tempat tinggal siswa, hidup dan
berusaha di dalamnya. Kesejukan udara dan ketenangan suasana kelas diakui
sebagai kondisi lingkungan kelas yang kondusif untuk terlaksananya kegiatan
belajar mengajar yang menyenangkan.
2)
Lingkungan Sosial
Budaya
Sebagai anggota masyarakat, siswa tidak bisa melepaskan
diri dari ikatan sosial. Sistem sosial yang terbentuk mengikat perilaku siswa
untuk tunduk pada norma-norma sosial, susila dan hukum yang berlaku dalam
masyarakat. Demikian juga halnya di sekolah. Lahirnya peraturan di sekolah bertujuan
untuk mengatur dan membentuk perilaku anak didik yang menunjang keberhasilan
belajar di sekolah.
b.
Faktor
Instrumental
1)
Kurikulum
Kurikulum adalah plan for learning yang merupakan unsur substansial dalam pendidikan. Tanpa
kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung, sebab materi apa
yang harus disampaikan pengajar dalam suatu pertemuan kelas, belum pengajar programkan
sebelumnya.
2)
Program
Program pendidikan disusun untuk dijalankan demi kemajuan
pendidikan. Keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung dari baik tidaknya
program pendidikan yang dirancang. Program pendidikan disusun berdasarkan
potensi sekolah yang tersedia, baik tenaga, finansial dan sarana prasarana.
3)
Sarana dan
Fasilitas
Siswa tentu dapat belajar lebih baik dan menyenangkan
bila suatu sekolah dapat memenuhi segala kebutuhan belajar siswa. Bila masalah
yang siswa hadapi dalam belajar relatif kecil. Hasil belajar siswa tentu akan
lebih baik.
4)
Pengajar
Persoalan pengajar memang menyangkut dimensi yang lebih
luas, tidak hanya bersentuhan dengan masalah di luar dirinya seperti mampu
berhubungan dengan baik dengan warga masyarakat di luar sekolah dan berhubungan
dengan siswa, kapan dan dimanapun dia berada, tetapi juga masalah yang
berkaitan dengan diri pribadinya.
5)
Kondisi Fisiologis
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh
terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya
akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan.
6)
Kondisi
Psikologis
Belajar adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua keadaan dan fungsi psikologis
tentu saja mempengaruhi belajar seseorang. Beberapa hal yang termasuk dalam
kondisi psikologis antara lain :
a) Minat
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar dirinya. Semakin kuat atau dekat
hubungan itu, semakin besar pula minat. Tidak banyak yang dapat diharapkan
untuk menghasilkan prestasi belajar yang baik dari seorang siswa yang tidak
berminat untuk mempelajari sesuatu.
b) Kecerdasan
Kecerdasan merupakan salah satu faktor dari sekian banyak
faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar di sekolah.
c) Bakat
Di samping intelegensi, bakat merupakan faktor yang besar
pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang.
d) Motivasi
Kuat lemahnya motivasi belajar
seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Siswa yang memiliki motivasi
tinggi akan menampakkan minat yang besar dan perhatian yang penuh terhadap
tugas-tugas belajar. Siswa yang memiliki minat terhadap suatu program studi
tertentu cenderung tertarik perhatiannya, sehingga timbul motivasi untuk
mempelajari bidang studi tersebut yang nantinya akan mampu meningkatkan
prestasi belajarnya. Motivasi adalah suatu dorongan yang diberikan dan
yang timbul pada diri seseorang, dalam hal ini siswa untuk melakukan kegiatan
belajar guna mencapai tujuan yang berupa prestasi belajar.
e) Kemampuan
Kognitif
Ada tiga kemampuan yang harus dikuasai sebagai jembatan
untuk sampai pada penguasaan kemampuan kognitif, yaitu persepsi, mengingat dan
berpikir. Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi
ke dalam otak manusia. Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, di mana orang
menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau atau berdasarkan
kesan-kesan yang diperoleh di masa yang lampau. Sedangkan berpikir adalah tingkah
laku yang sering implisit dan tersembunyi dan biasanya menggunakan
simbol-simbol (gambaran-gambaran, gagasan-gagasan, dan konsep-konsep).
Menurut Sangalang dalam Tu’u (2003), faktor penting dan
mendasar yang ikut memberi kontribusi bagi keberhasilan siswa dalam mencapai
hasil belajar yang baik antara lain sebagai berikut :
1) Faktor
Kecerdasan
Kecerdasan menyangkut kemampuan yang luas, tidak hanya
kemampuan memahami, mengerti, memecahkan problem, tetapi termasuk kemampuan
mengatur perilaku berhadapan dengan lingkungan yang berubah dan kemampuan
belajar dari pengalamannya. Tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki seorang siswa
sangat menentukan keberhasilannya dalam mencapai prestasi belajar, termasuk
prestasi-prestasi lain sesuai macam-macam kecerdasan yang menonjol yang ada
pada dirinya.
2) Faktor Bakat
Bakat adalah kemampuan yang ada pada seseorang yang
dibawanya sejak lahir, yang diterima sebagai warisannya dari orang tua. Bagi
seorang siswa bakat bisa berbeda dengan siswa lain. Ada siswa yang berbakat
dalam bidang ilmu sosial, ada juga yang di ilmu pasti. Bakat-bakat yang
dimiliki siswa tersebut apabila diberi kesempatan dikembangkan dalam
pembelajaran, akan mencapai prestasi yang tinggi.
3) Faktor Minat
dan Perhatian
Minat adalah kecenderungan yang besar terhadap sesuatu.
Perhatian adalah melihat dan mendengar dengan baik dan teliti terhadap sesuatu.
Minat dan perhatian biasanya berkaitan erat. Apabila seorang siswa menaruh
minat pada satu pelajaran tertentu, biasanya cenderung untuk memperhatikannya
dengan baik. Minat dan perhatian yang tinggi pada mata pelajaran akan memberi
dampak yang baik bagi prestasi belajar siswa.
4) Faktor Motif
Motif adalah dorongan yang membuat seseorang berbuat
sesuatu. Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan
seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Proses belajar, kalau siswa
mempunyai motif yang baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan
kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi. Siswa yang kehilangan motivasi dalam
belajar akan memberi dampak yang kurang baik bagi prestasi belajarnya.
5) Faktor Cara
Belajar
Keberhasilan studi siswa dipengaruhi juga oleh cara
belajar siswa. Cara belajar yang efisien memungkinkan mencapai prestasi lebih
tinggi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efisien. Cara belajar yang
efisien antara lain berkonsentrasi sebelum dan pada saat belajar, segera
mempelajari kembali bahan yang telah diterima, membaca dengan teliti dan baik
bahan yang sedang dipelajari dan berusaha menguasainya dengan sebaik-baiknya,
serta mencoba menyelesaikan dan melatih mengerjakan soal-soal.
6) Faktor
Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan
positif memberi pengaruh pada prestasi siswa. Maka orang tua sudah sepatutnya
mendorong, memberi semangat, membimbing dan memberi teladan yang baik kepada
anaknya. Selain itu, perlu suasana hubungan dan komunikasi yang lancar antara
orang tua dengan anak-anak serta keadaan keuangan keluarga yang tidak
kekurangan, sehinga dapat memenuhi kebutuhan hidup dan kelengkapan belajar.
Hal-hal tersebut ikut mempengaruhi prestasi belajar siswa.
7) Faktor Sekolah
Selain keluarga, sekolah adalah lingkungan kedua yang
berperan besar memberi pengaruh pada prestasi belajar siswa. Oleh karena itu,
sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang sudah terstruktur, memiliki sistem
dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etik, moral, mental,
spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan. Apalagi bila sekolah berhasil
menciptakan suasana kondusif bagi pembelajaran, hubungan dan komunikasi per
orang di sekolah berjalan baik, sarana penunjang cukup memadai dan siswa tertib
disiplin, maka akan mendorong siswa saling berkompetisi dalam pembelajaran dan
diharapkan hasil belajar siswa akan lebih tinggi.
Berdasarkan uraian
di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa prestasi belajar yang dicapai seorang
individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya
baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal)
individu.