Aku Rindu Ayah
Perlahan tapi pasti. Bagiku ayah adalah sosok paling super di dunia. Tak ada yang mampu mengalahkan kekuatan dan kehebatannya, sekalipun itu super hero maupun power ranger.
Aku
memang bukan terlahir dari rahim ayah, melainkan dari rahim ibu, namun keduanya
sama. Tapi kali ini aku akan berbicara tentang sosok mahluk yang sempurna yang
kekuatannya melebihi mahluk super lainnya, yaitu ayah.
Ayahku
baik, dia sedikit cuek tapi lebih peka apalagi kalau masalah uang. Hampir semua
anak rata rata dekat dengan ibunya di bandingkan dengan ayahnya, ada yang tau
karena apa ? karena mata kita lebih sering melihat sosok ibu, lebih sering
mendengar suara ibu, lebih sering merasakan belaian tangan ibu, dan intinya
lebih terbiasa dengan sosok itu, namun bagiku keduanya sama saja, aku dekat
dengan ayahku begitupun dengan ibuku.
Aku
bersyukur, karena tuhan telah mengirimkan malaikat tanpa sayap ini dalam
kehidupanku, aku bangga padanya, bahkan aku mengaguminya.
Pernah
suatu ketika, entah hari apa dan tanggal berapa pokonya yang aku inget hanya
waktunya saja, yaitu sekitar pukul 02.30 WIB, kala itu semua orang yang ada di
ruangan sederhana itu tertidur pulas, tiba tiba aku terbangun dan mendengar ada
suara air dari toilet, tapi aku ngga tau siapa, ingin mencoba
menerkam mahluk itu, tapi aku enggan untuk memasuki zona tersebut. Aku menunggu
agar mahluk itu segera keluar dari toilet, aku mengintip dari pintu kamarku,
ternyata dia ayahku hehe, aku pikir dia mahluk lain yang akan mengganggu
rumahku.
Setelah
ayah keluar dari toilet tiba tiba ayah menghamparkan sajadah sucinya di ruangan
tv, dia melaksanakan tahajud, lalu berdoa dengan begitu khusu, entah doa apa
yang ayah panjatkan. Saat aku menghampirinya, tiba tiba ayah memelukku begitu
erat, dia berpesan agar aku selalu melaksanakan tahajud di sepertiga malam,
karena waktu inilah Allah akan mendengar doa kita, Allah akan mengabulkan
harapan kita. Ayah membelai lembut rambutku, sambil berkata “semoga kamu
menjadi putri ayah yang sholehah, dimanapun kau berada kau harus ingat Allah,
ibu, ayah, adik dan semua keluargamu”. Ucapan ayah begitu sederhana namun
sampai detik ini masih terngiang dalam telingaku.
Aku
tak habis pikir, dengan semua perjuangan ayah untuk mencari sesuap nasi dan memenuhi kebutuhan 3 kepala dalam keluarganya.
Terkadang aku selalu sedih ketika ayahku pergi berangkat kerja, dia bekerja
pull sampai dua minggu, dan setelah itu baru bisa pulang ke rumah, itupun hanya
memiliki waktu 2 hari. Aku ingat, saat itu aku masih duduk di bangku Sekolah
Dasar, Ketika ayah pulang kerja, pasti ayah selalu memberiku uang lima puluh
yang di bungkus dengan uang dua ribu, aku tak mengerti maksudnya apa, lagi dan
lagi ayah selalu memberiku dengan cara seperti itu.
Aku
penasaran dan ingin bertanya tentang hal itu, akhirnya aku menanyakan tentang
alasan kenapa ayah selalu memberiku uang yang di bungkus dengan dua ribu rupiah
padahal isinya lima puluh ribu rupiah, lalu ayah menjawab “kau tau, ketika
tangan kananmu akan memberi, biarlah si tangan kiri tak perlu tau, kamu harus
cerdas nak, ketika kamu akan bersedekah, biarlah orang tak perlu tau nominalnya,
yang harus kau perhatikan adalah ketulusan pada saat memberi”. Kamu tak perlu
mengharapkan pujian manusia, lakukan semua dengan lillah, karena itu akan
meringankan beban hidupmu, ayah yakin kamu akan selalu bahagia.
Lagi
dan lagi ucapan ayah yang sangat sederhana itu masih selalu bermain dalam pikirku, semua nada bicaranya masih terekam oleh syaraf otakku.
Tapi
sayang, setelah aku kuliah dan setelah aku tidak lagi seatap dengan ayahku,
karena tempat tinggal kita sekarang berbeda, aku jarang bertemu ayah, padahal
aku merindukan ayah, ingin sekali aku berjalan untuk kembali ke waktu itu,
waktu dimana ayah selalu berada di sampingku. Ayah aku kangen, aku ingin kau
selalu ada di dekatku, maafkan aku, aku selalu menelponmu jika aku membutuhkan
uang untuk keperluan kuliahku. Aku selalu berdoa meskipun saat ini kita jarang
bertemu tapi aku selalu mendoakan ayah, agar ayah panjang umur, di berikan
kesehatan, banyak rizkinya dan di jauhkan dari segala marabahaya kehidupan
dunia.
Keringat
bercucuran dari tubuh ayah, panas, dingin semua menyatu menyelimuti dunia pekerjaan
ayah di sana, sesulit apapun rintangannya ayah selalu menerjanganya, apa ayah
tidak cape bekerja untuk kita ? rambut yang dulu masih hitam kini perlahan
berubah menjadi putih, tubuh yang dulu kekar, kini perlahan mulai melemah dan
mulai keriput. Tapi semangat ayah tak pernah pudar. Sungguh luar biasa Allah
menciptakan mahluk super seperti ayah untukku.
Aku berharap ayah masih bisa menemaniku wisuda nanti, ayah masih mampu untuk menjadi wali di saat pernikahanku nanti. Ayah, aku sekarang sudah dewasa, aku sekarang sudah punya kekasih, insya allah dia akan membahagiakanku dan juga keluargaku,termasuk ayah, tapi ayah tak perlu khawatir, bagiku ayah tetap mahluk nomor satu dalam kisah hidupku.
Tak
ku lihat bintang dilangit malam ini, tak ku rasakan sepoi angin di malam ini,
tak ku dengar melodi katak dan jangkrik yang selalu menemani sepiku. Yang kulihat,
yang kurasakan, yang ku dengar hanya ayah. Tapi sayang itu hanya sebuah
imajinasi kosong.
Kapan
kita bisa bertemu ayah ? aku rindu, begitu rindu bahkan sangat rindu.
Dimanapun
aku berada, aku akan selalu ingat semua pesan ayah.
Hati
hati ayah………..
Aku kangen, cepat pulang dan segera
temuiku.
I
LOVE YOU.