Pancasila Beserta Butir, Makna Dan Artinya Lengkap
PANCASILA BESERTA BUTIR, MAKNA DAN ARTINYA
MATERI SOAL TWK TES CPNS 2020
SILA PERTAMA
BERBENTUK BINTANG
Sila pertama yang
berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa dilambangkan dengan bintang. Layaknya bintang
di langit, lambang bintang ini menyimbolkan tuntunan jiwa masayarakat Indonesia
serta menjadi cahaya penerang layaknya Tuhan yang menjadi cahaya kerohanian
bagi setiap manusia.
Ada 7 Butir &
Makna dan Arti Sila Ketuhanan yang Maha Esa
1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat
beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang
Maha Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati
kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing.
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
SILA KEDUA
BERBENTUK RANTAI
Rantai di sini
melambangkan tentang hubungan manusia, penggambaran untuk sila yang berbunyi
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Jika diperhatikan lebih detail terhadap
rantai itu, terdapat dua macam gelang yang terikat satu sama lain: persegi dan
lingkaran. Gelang persegi menjadi lambang pria, gelang lingkaran menggambarkan
wanita.
Ada 10 Butir
Makna & Arti Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai
dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama
manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan
tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap
orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian
dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
SILA KETIGA YANG
BERGAMBAR POHON BERINGIN
Pohon beringin
sering menjadi mitos urban bahwa pohon tersebut banyak dihuni makhluk-makhluk
halus. Namun di sini, pohon beringin menjadi simbol Persatuan Indonesia.
Kekhasan dari beringin sendirilah yang membuat orang-orang mengambilnya sebagai
lambang sila ketiga.
Pohon beringin
berakar tunggal yang sangat kuat hingga mampu menopang seluruh badan pohon,
sebuah lambang yang cocok untuk mencerminkan persatuan dan kesatuan. Pohon
Beringin juga mempunyai banyak akar yang menggelantung, mencerminkan Indonesia memiliki
berbagai latar belakang budaya yang berbeda-beda.
Ada 7 Butir Makna
& Arti Sila ketiga : Persatuan Indonesia
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan
negara dan bangsa apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan
bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan
dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan
kesatuan bangsa.
SILA KEEMPAT
BERGAMBAR KEPALA BANTENG
Bunyi sila
keempat adalah Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan. Menurut orang Indonesia, banteng merupakan
binatang sosial yang mana mereka suka berkumpul dan itu sesuai dengan sila
keempat. Dalam mencapai permusyawaratan diperlukan berkumpulnya orang-orang
terlebih dahulu dan itu sangat digambarkan oleh banteng.
Ada 10
Butir Makna & Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaran / perwakilan
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat,
setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang
lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi
oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap
keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab
menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan
sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
SILA KELIMA: PADI
DAN KAPAS
Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia, bunyi itu menyuarakan adanya keseimbangan kelas.
Di masyarakat Indonesia. Penggambaran padi dan kapas adalah simbol dari pangan
dan sandang, di mana setiap warga Indonesia berhak mendapatkan hak-hak dasar
tanpa adanya kesenjangan sosial.
Ada 11
Butir Makna & Arti Sila ke Lima: Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain
agar dapat berdiri sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha
yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang
bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan
dengan atau merugikan kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang
bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka
mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.