Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Katanya PPL itu Seperti Nano-Nano



Hai sahabatku yang sedang membaca tulisan ini, seperti biasa aku selalu mendoakan siapapun yang membacanya semoga terus bahagia, aamiin .

Teman-teman yang kuliah di jurusan pendidikan, pasti ada kan yah program PPL ? sudah pada tahu juga kan PPL itu kepanjangannya dari apa? jika belum tahu aku kasih tempe sekarang. PPL itu kepanjangan dari Program Pengalaman Lapangan, dimana setau aku program ini dilaksanakan oleh mahasiswa tingkat akhir untuk melakukan penelitian secara integrasi dalam menerapkan berbagai ilmu, pengetahuan, sikap dan keterampilan guna membentuk guru profesional. Satu hal lagi PPL juga dapat membantu untuk mendapatkan data atau informasi seputar skripsi yang akan diluncurkan oleh setiap mahasiswa tingkat akhir. Biasanya PPL dilaksanakan di sekolah-sekolah yang bermitra dengan kampus, sasarannya tidak hanya jenjang pendidikan sekolah dasar, akan tetapi pendidikan sekolah menengah pertama sampai pendidikan menengah atas, intinya siapapun dan dimanapun khusus Indonesia PPL itu pasti ada. Waktu pelaksanaannya cukup lama loh, 3 bulan berarti kurang lebih 90 hari mahasiswa yang PPL berada di lingkungan sekolah bukan di tempat ia kuliah.



Sebenarnya PPL itu menyenangkan tidak ? aku mau tahu dong PPL itu bagaimana saja, ngapaian saja dan apa yang dilakukan selama PPL ? ko kalau di lihat-lihat seperti yang sibuk banget dan capek, untuk mendapat pertanyaanku ini, aku bertanya deh sama dia. Dia yang saat ini sedang bergelut dengan negeri PPL. Katanya sih PPL itu ribet, capek, setiap hari membuat RPP ditulis tangan tegak bersambung dan harus membuat media juga, menghamburkan pikiran, tenaga dan harta dalam bentuk uang (untuk bensin, jajan, print, fotocopy). Apalagi jika tempat PPLnya jauh dari lokasi kostan atau rumah, harus nyewa rumah biar tidak telat, tapi bersyukur dia dan rengrengan pejuang PPLnya diperbolehkan untuk menempati rumah salahsatu guru Sekolah Dasar dimana tempat dia PPL. Selain itu PPL juga harus ngajar setiap hari di rolling, harus menghadapi anak SD yang super duper susah di aturnya, akan tetapi dari segala kesulitan, capek, lelah, lesu, letih dan sejenisnya katanya mahasiswa yang PPL harus bersyukur dan ikhlas, agar semuanya segera tuntas hehe. PPL itu tidak selamanya capek ko, hanya saja mahasiswa sedang diuji ketangguhan kesabaran dalam menghadapi berbagai cobaan, seperti guru pembimbing yang tidak bersahabat, murid-murid tidak takut dengan mahasiswa yang PPL, disaat mengharapkan tidur tapi teringat RPP, media dan APKG. Pokoknya peserta PPL itu harus banyak tersenyum dan berdoa, jangan terlalu di pikirkan tapi dijalankan meskipun ujiannya berat tapi kegiatan itu sebagai jembatan untuk meraih kesuksesan. 


Pejuang PPL rasakan, seuntai doa yang aku panjatkan untuk keberhasilan dan kelancaran para pejuang PPL dimanapun berada, khusunya untuk mahasiswa tingkat 4 Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya, semoga lelahnya menjadi lillah, semoga ikhtiarnya menjadi hasil yang diharapkan, semoga kesabarannya selalu bertahan, semoga pikirannya tidak memikirkan hal yang bukan-bukan, semoga langkahnya menjadi arah tujuan untuk menggapai impiannya, semoga pegal tangannya segera tidak pegal, semoga yang masih kurang, jasmaninya selalu sehat, dan yang terakhir jangan lupakan ibadah dan makan.


“Sejauh sudut mata memandang, dimana pada saat pertama memandang pejuang PPL dan berpikir bahwa, PPL itu berasa permen nano-nano, enak rasanya. Manisnya ada, asinnya juga ada, pahitnya pun ada, rasa pedas yang tak kalah ada.”

“Usaha tidak akan mendustakan hasil, teruslah berusaha meskipun hanya secuil, konsistenlah untuk berusaha jangan labil, selalulah berusaha meskipun badan tidak stabil, namun jangan terlalu memaksakan, jika kamu lelah maka istirahatlah jangan menyakiti tubuhmu yang bernilai tinggi.”