Peserta Didik
PESERTA DIDIK
Latar Belakang
Setiap manusia memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Karakteristik peserta didik adalah totalitas kemampuan dan
perilaku yang ada pada pribadi mereka sebagai hasil dari interaksi antara
pembawaan dengan lingkungan sosialnya, sehingga menentukan pola aktivitasnya
dalam mewujudkan harapan dan meraih cita-cita. Oleh karena itu, upaya memahami perkembangan
peserta didik harus dikaitkan atau disesuaikan dengan karakteristik siswa itu
sendiri.
Guru bukan hanya memahami karakteristik anak
secara individu, tetapi perlu memahami karakteristik anak secara kelompok.
Untuk mengenal dan memahami peserta didik, guru hendaknya dibekali dengan Ilmu
Psikologi Pendidikan, Ilmu Psikologi belajar dan Ilmu Psikologi Perkembangan
serta ilmu kesulitan anak dalam belajar. Ilmu tersebut terdapat konsep-konsep
dasar tentang perkembangan kejiwaan peserta didik yang sangat membantu guru
dalam mendampingi mereka. Disiplin ilmu ini sudah mulai dilupakan atau kurang
diperhatikan guru sehingga kesulitan demi kesulitan dialami guru ketika
berhadapan dengan peserta didik. Banyak masalah yang dihadapai peserta didik
yang tidak terlalu berat tetapi karena kurang tepatnya pendekatan dan terapi
yang digunakan guru dalam menyelesaikan masalah itu. Hal ini tidak menghasilkan
penyelesaian 10 secara tuntas dan masalah itu tetap menyelimuti peserta didik
yang memberatkan langkahnya dalam meraih cita-cita.
Dalam menjalankan tugas, seorang guru dapat
berperan sebagai Psikolog, yang dapat mendidik dan membimbing peserta didiknya
dengan benar, memotivasi dan memberi sugesti yang tepat, serta memberikan
solusi yang tuntas dalam menyelesaikan masalah anak didik dengan memperhatikan
karakter dan kejiwaan peserta didiknya, guru berperan sebagai Tut Wuri Handayani
yang memberikanarahan bagi anak didiknya dan mendorong mereka untuk lebih maju
kedepan. Guru juga hendaknya mampu berperan sebagai seorang dokter yang
memberikan terapi dan obat pada pasiennya sesuai dengan diagnosanya. Salah
diagnosa maka salah juga terapi dan obat yang diberikan sehingga penyakitnya
bukannya sembuh tetapi sebaliknya semakin parah.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hakikat Peserta Didik dalam
Pendidikan?
2. Apa saja Kriteria Peserta Didik?
3. Bagaimana Karakteristik Peserta Didik?
4. Apa manfaat memahami Karakteristik Peserta
Didik?
5. Apa macam-macam Gaya Belajar Peserta Didik?
Tujuan
1. Mengetahui Hakikat Peserta Didik
2. Mengetahui Kriteria Peserta Didik
3. Mengetahui Karakteristik Peserta Didik
4. Mengetahui Manfaat memahami Karakteristik
Peserta Didik
5. Mengetahui macam-macam Gaya Belajar Peserta
Didik5
PEMBAHASAN
A. Hakikat Peserta Didik
Ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyatakan bahwa peserta
didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu. Berdasarkan ketentuan undang-undang tersebut, maka yang
dimaksud dengan peserta didik adalah semua orang yang mengikuti proses
pendidikan, baik orang yang belum dewasa maupun orang yang sudah dewasa, yakni mulai
balita hingga lanjut usia, bisa menjadi peserta didik.
Menurut tim dosen administrasi pendidikan UPI
(2011: 205), Peserta didik adalah orang yang mempunyai pilihan untuk menempuh
ilmu sesuai dengan cita-cita dan harapan masa depan, peserta didik adalah orang
atau peserta didik yang mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuannya agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai
kepuasan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya.
Berdasarkan beberapa Pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa peserta didik pada
hakikatnya nya adalah individu sebagai anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan berbagai potensi diri melalui proses
pendidikan atau pembelajaran untuk menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan
pendidikan yang diharapkan. Peserta didik juga mempunyai sebutan-sebutan lain
seperti murid, subjek didik, anak didik, pembelajar. sebutan-sebutan yang
berbeda ini mempunyai maksud sama. Apapun istilahnya, yang jelas peserta didik adalah
mereka yang sedang mengikuti program pendidikan pada suatu sekolah atau jenjang
pendidikan tertentu. tugas utama peserta didik adalah belajar serta menuntut
ilmu. Peserta didik juga dituntut hidup mandiri, mampu menyelesaikan
tugas-tugas pendidikan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Menurut Syamsul Nizar mendeskripsikan 6
kriteria peserta didik yaitu:
1. Peserta didik bukanlah miniatur orang
dewasa tetapi memiliki dunianya sendiri.
2. Peserta didik memiliki periodisasi
perkembangan dan pertumbuhan.
3. Peserta didik adalah manusia yang memiliki
kebutuhan, baik yang menyangkut kebutuhan jasmani maupun rohani yang harus
dipenuhi.
4. Peserta didik adalah makhluk Allah yang
memiliki perbedaan individu baik disebabkan oleh faktor bawaan maupun
lingkungan dimana ia berada.
5. Peserta didik merupakan dua unsur jasmani
dan rohani, unsur jasmani memiliki daya fisik yang menghendaki latihan dan
pembiasaan yang dilakukan melalui proses pendidikan. Sedangkan unsur rohani
memiliki daya akal hati nurani dan daya rasa.
6. Peserta didik adalah manusia yang memiliki
potensi fitrah yang dapat dikembangkan dan
berkembang secara dinamis.
Kebutuhan Peserta Didik yang harus dipenuhi:
1. Kebutuhan fisik
2. Kebutuhan sosial
3. Kebutuhan untuk mendapatkan status
4. Kebutuhan Mandiri
5. Kebutuhan untuk berprestasi
6. Kebutuhan ingin dicintai dan disayangi
7. Kebutuhan untuk curhat
8. Kebutuhan untuk memiliki filsafat hidup
(agama)
B. Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik berasal dari kata karakter yang
artinya sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti. Karakteristik
membedakan seseorang dengan orang lain, tabiat, serta watak. Sedangkan menurut
KBBI karakteristik adalah sifat khas yang sesuai dengan perwatakan tertentu.
Karakteristik peserta didik merupakan cerminan pola kelakuan dan kemampuan
hasil dari pembawaan lingkungan sosial
sehingga menentukan pola aktivitas kegiatan
mereka.
Adapun pendapat mengenai arti karakteristik
yang diungkapkan oleh Hamzah. B. Uno yakni, karakteristik siswa adalah
aspek-aspek atau kualitas perseorangan peserta didik yang terdiri dari minat,
sikap, motivasi belajar, gaya belajar kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang
dimiliki. Kemudian menurut Sudirman karakteristik peserta didik adalah
keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan peserta didik sebagai hasil dari
pembawaan dari lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam
meraih cita-citanya.
Karakter seorang anak sering dipengaruhi oleh
orang yang berada di lingkungan sekitarnya maupun orang-orang yang dekat
dengannya, seperti orang tua, pengasuh atau temannya. Anak juga sering meniru
tingkah laku dari tokoh televisi yang ditontonnya. Akan tetapi karakter berbeda
dengan kepribadian, karena kepribadian merupakan sifat sejak lahir atau bersifat
genetis.
1. Memahami karakteristik awal peserta didik
Karakteristik peserta didik pada masing-masing
anak berbeda-beda, pendidik perlu memahami karakteristik awal peserta didik
agar dapat dengan mudah mengelola segala sesuatu yang berkaitan dengan
pembelajaran tentunya strategi pengelolaan yang berkaitan dengan bagaimana
menata pengajaran sesuai kemampuan yang dimiliki peserta didik. Sehingga
komponen pengajaran dapat sesuai dengan karakteristik peserta didik sehingga
pembelajaran akan lebih bermakna.
Pendidik juga harus mengenal karakteristik
peserta didik untuk membantu pendidik dalam mengantarkan peserta didik
menggapai cita-citanya. Dalam memahami karakter peserta didik, pendidik perlu
kesungguhan dan keterlibatan hati serta pikiran sehingga dapat memahami
karakter peserta didik dengan baik. Adapun tujuan memahami karakteristik awal
peserta didik adalah untuk menyesuaikan apa yang harus diajarkan dan sesuai
dengan karakteristiknya masing-masing.
Empat hal dominan dari karakteristik siswa
yang harus dipahami oleh pendidik yaitu :
a. Kemampuan dasar seperti kemampuan kognitif
atau intelektual.
b. Latar belakang kultural lokal, status
sosial, status ekonomi, agama.
c. Perbedaan-perbedaan kepribadian seperti
sikap, perasaan, minat.
d. Cita-cita, pandangan ke depan, keyakinan
diri, daya tahan.
2. Manfaat memahami karakteristik peserta
didik
Manfaat seorang pendidik dan peserta didik
sangatlah banyak. Bagi peserta didik mereka akan mendapatkan pelayanan belajar,
perlakuan adil, dan merasakan bimbingan yang maksimal. Sedangkan bagi pendidik
manfaat mengenal dan memahami karakter peserta didik adalah
1. Pendidik dapat dengan mudah menyesuaikan
kondisi peserta didik sesuai dengan karakternya masing-masing.
2. Pendidik dapat memberikan pelayanan belajar
dan memberi tugas sesuai dengan kebutuhan dan kesanggupan peserta didiknya.
3. Pendidik dapat mengembangkan potensi yang
dimiliki mereka berupa minat, bakat dan kegemarannya dan berusaha menekan
potensi negatif yang mungkin muncul dari karakter peserta didik yang tidak
baik.
Setiap peserta didik memiliki karakter dan
gaya belajar yang berbeda-beda. Sebagian dari peserta didik mampu menyerap
banyak informasi sekaligus, namun ada juga yang hanya mampu menyerap dan
memproses info sedikit demi sedikit. Tanpa disadari banyak peserta didik yang
merasa terluka secara emosional, merasa gagal, dan tidak berarti ketika harus
menghadapi kenyataan bahwa mereka tidak bisa memenuhi harapan orang-orang
disekelilingnya atau tidak mampu memenuhi harapan dan tuntutan orang tua
terutama dibidang akademis. Dalam hal ini, pendidik sebagai fasilitator harus
dapat memahami karakter dan gaya belajar peserta didik.
3. Cara memahami karakteristik peserta didik
Seorang guru berperan untuk mendidik dan
membimbing peserta didiknya dengan benar, memotivasi dan memberi sugesti yang
tepat, serta memberikan solusi dalam menyelesaikan masalah peserta didik dengan
memperhatikan karakter dan kejiwaan peserta didiknya.
Beberapa karakteristik peserta didik yang
perlu dipahami oleh pendidik dalam rangka melaksanakan praktek Pendidikan,
antara lain:
1. Peserta didik adalah subjek
Yaitu pribadi yang memiliki pribadi sendiri
atau konsep diri sendiri. Mereka memiliki kebebasan dalam mewujudkan dirinya
sendiri untuk mencapai kedewasaaannya.
2. Peserta didik adalah makhluk yang sedang
berkembang
Setiap peserta didik memiliki perkembangan
yang berbeda-beda, dalam setiap proses perkembangan tersebut terdapat
tahapan-tahapannya. Oleh karena itu setiap anak didik yang berada dalam tahap
perkembangan tertentu menuntut perlakuan tertentu pula dari orang dewasa
terhadapnya.
3. Peserta didik hidup dalam dunia sendiri
Setiap peserta didik hidup dalam kehidupannya
sesuai tahap perkembangannya, jenis kelamin, dan lain-lain. Peserta didik harus
diperlakukan sesuai dengan keanakannya atau sesuai dengan dunianya.
4. Peserta didik hidup dalam lingkungan
tertentu
Peserta didik adalah subjek yang berasal dari
keluarga dengan latar belakang lingkungan alam dan sosial budaya tertentu. Oleh
karena itu, anak didik akan memiliki karakteristik tertentu yang berbeda-beda
sebagai akibat dari pengaruh lingkungan dimana ia dibesarkan atau dididik.
5. Peserta didik memiliki ketergantungan
kepada orang dewasa
Setiap anak memiliki kekurangan dan kelebihan
tertentu. Dalam perjalanan hidupnya, anak masih memerlukan perlindungan,
belajar berbagai pengetahuan, perlu latihan dan keterampilan, anak belum tahu
mana yang benar dan salah, yang baik dan tidak baik. Dalam hal ini anak masih
memerlukan bantuan orang dewasa dalam mencapai kedewasaan.
6. Peserta didik memiliki potensi dan dinamika
Bantuan seorang pendidik berupa pendidikan
agar anak didik menjadi dewasa akan mungkin dicapai oleh peserta didik. Hal ini
disebabkan peserta didik memiliki potensi untuk menjadi manusia dewasa dan
memiliki dinamika, yaitu aktif berkembang, serta aktif dalam menghadapi
lingkungan dalam mencapai kedewasaan.
Demikian juga pendidik harus mampu dalam
menyelesaikan masalah peserta didik, mengetahui akar masalah sehingga dapat
menentukan terapi dan solusi yang tepat dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Mengenal dan memahami peserta didik dapat dilakukan dengan cara memperhatikan
dan menganalisa tutur kata (cara bicara ), sikap dan prilaku atau perbuatan
pesertas didik, karena peserta didik mengekspresikan apa yang ada dalam dirinya
(karakter atau jiwa ). Untuk itu seorang guru harus secara seksama dalam berkomunikasi
dan berinteraksi dengan peserta didik dalam setiap aktivitas Pendidikan.Ada
beberapa contoh karakteristik peserta didik diantaranya: Senang bermain, Selalu
ingin tahu, Mudah Terpengaruh, Suka Meniru, Manja, Berani, Kreatif, Keras
Kepala, Suka berkhayal, Emosi, Senang dipuji, Ingin bebas, Suka Mengganggu,
Mendambakan kasih sayang dan rasa aman, Selalu ingin mencoba, Ingin
diperhatikan, Punya sifat polos, Suka menentang, Egois, dan sebagainya.
Berdasarkan beberapa karakteristik peserta didik tersebut, tugas pendidik
adalah memberikan berbagai jenis bantuan secara positif agar anak mampu
mewujudkan diri sebagai manusia dewasa.
C. Gaya Belajar Peserta Didik
A. Pengertian gaya belajar
Pengertian Gaya Belajar Pada umumnya belajar
merupakan aktivitas manusia dalam memperoleh pengetahuan melalui lingkungan
maupun bahan ajar. Setiap individu memiliki caranya sendiri-sendiri untuk
memperoleh pengetahuan. Cara belajar yangberbedabeda tersebut disebut gaya
belajar. Menurut Keef (1988) menyatakan bahwa gaya belajar berhubungan dengan
cara anak belajar, serta cara belajar yang disukai.
Siswa pada umumnya akan sulit memproses
informasi dalam satu cara yang dirasa tidak nyaman bagi mereka. Siswa memiliki
kebutuhan belajar sendiri, belajar dengan cara yang berbeda, serta memproses
informasi dengan cara yang berbeda. Gaya belajar bukanlah sesuatu yang statis.
Gaya belajar dapat berubah tergantung pada aktifitas belajar atau perubahan
pengalaman. Namun, ketika gaya belajar berubah, hal itu akan cenderung menetap
untuk sementara waktu sehingga menjadi kebiasaan.
B. Macam-macam Gaya Belajar
Michael Grinder, telah mengidentifikasi tiga
gaya belajar dan komunikasi yang berbeda (Relsas Yogica, Fatma Rahmadhani).
yakni:
1. Visual. Belajar melalui melihat sesuatu.
Kita suka melihat gambar atau diagram. Kita suka pertunjukkan, peragaan atau
menyaksikan video.
2. Auditori. Belajar melalui mendengar
sesuatu. Kita suka mendengarkan kaset audio, ceramah-kuliah, diskusi, debat dan
instruksi (perintah) verbal.
3. Kinestetik. Belajar melalui aktivitas fisik
dan keterlibatan langsung. Kita suka ”menangani”, bergerak, menyentuh dan
merasakan/mengalami sendiri.10
PENUTUP
KESIMPULAN
Peserta didik atau anak didik adalah salah
satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses
belajar-mengajar. Anak didik adalah makhluk yang sedang berkembang dan setiap
perkembangan anak didik selalu berbeda-beda. Oleh karena itu anak didik perlu
pengawasan, perhatian dari orang dewasa atau orang tua dalam tahap
pengembangannya.
Karakteristik peserta didik adalah totalitas
kemampuan dan perilaku yang ada pada pribadi mereka sebagai hasil dari
interaksi antara pembawaan dengan lingkungan sosialnya, sehingga menentukan
pola aktivitas dalam mewujudkan harapan dan meraih cita-cita. Karena itu, upaya
untuk memahami perkembangan peserta didik harus dikaitkan atau disesuaikan
dengan karakteristik siswa itu sendiri. Guru bukan hanya memahami karakteristik
anak secara individu, tetapi ia perlu memahami karakteristik anak secara
kelompok.
Seorang guru jika ingin mengetahui
karakteristik kemampuan awal peserta didik, dapat dilakukan dengan cara
memberikan tes (pre–test). Tes yang diberikan dapat berkaitan dengan materi
ajar sesuai dengan panduan kurikulum. Selain itu pendidik dapat melakukan
wawancara, observasi dan memberikan kuesioner kepada peserta didik, guru yang mengetahui
kemampuan peserta didik atau calon peserta didik, serta guru yang biasa
mengampu pelajaran tersebut. Teknik untuk mengidentifikasi karakteristik siswa
adalah dengan menggunakan kuesioner, interview, observasi dan tes latar
belakang siswa.
Oleh karena itu untuk mengenal dan mememahami
peserta didik dapat dilakukan dengan cara memperhatikan dan menganalisa tutur
kata (cara bicara), sikap dan perilaku atau perbuatan anak didik, karena dari
tiga aspek di atas setiap orang (anak didik) mengekspresikan apa yang ada dalam
dirinya (karakter atau jiwa). Untuk itu seorang guru harus pandai dalam
berkomunikasi dan berinteraksi dengan peserta didik di setiap aktivitas
pendidikan.
SARAN
Penulis sebagai penyusun makalah ini bahwa
setiap guru perlu memahami dan memperhatikan karakteristik setiap peserta
didik. Peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dan unik di
setiap individunya, oleh karena itu guru harus paham bagaimana cara mengatasi
setiap peserta didik. Tidak hanya itu guru juga harus mempersiapkan cara
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Sebelum dilakukan
pembelajaran yang sesuai dengan peserta didik maka guru harus memberikan tes
terlebih dahulu kepada peserta didik agar mengetahui karakteristik setiap peserta
didik dan dapat diketahui cara pembelajaran seperti apa yang harus diterapkan
di kelas. Dengan begitu maka akan memperlancar proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Meriyati. (2015). Memahami Karakteristik Anak
Didik
Saputri A.L. PENTINGNYA MEMAHAMI GAYA BELAJAR
PESERTA DIDIK PADA TINGKAT SEKOLAH DASAR. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Yogyakarta
Nur Suryana, Yusuf Rohmah. (2016). Buku
Kompetensi Pedagogik. Penerbit Magenta Media. Jakarta.
Maghfiroh L. Universitas Islam Darul Ulum
Lamongan. Hakikat Pendidikan dan Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam