Pengembangan Media Pembelajaran IPS Di Kelas Awal
Pengembangan Media Pembelajaran IPS Di Kelas Awal
Media pembelajaran merupakan salah satu bagian penting
dalam melaksanakan proses pembelajaran. Secara umum media pembelajaran memiliki
fungsi sebagai perantara dalam menyampaikan pesan pembelajaran supaya tujuan
pembelajaran dapat dicapai dengan mudah. Namun, walaupun demikian terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam menentukan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Hal
tersebut akan dibahas lebih lanjut pada uraian berikutnya mengenai pengertian
media, jenis-jenis media, serta langkah-langkah dalam memilih media.
Bahan ajar ini membahas mengenai pengembangan media
dan sumber pembelajaran IPS di SD kelas awal, setelah mempelajari bahan ajar
ini Anda diharapkan dapat:
1. Merancang pengembangan media pembelajaran IPS di
kelas awal
2. Mensimulasikan pengembangan media pembelajaran IPS
di kelas awal
3. Merancang pengembangan sumber pembelajaran IPS di
kelas awal
4. Mensimulasikan pengembangan sumber pembelajaran IPS
di kelas awal
Media secara harfiah berasal dari bahasa latin yaitu
jamak dari kata “medium” yang berarti penyalur atau perantara seperti yang
dikemukakan Heinich, dkk (2002) “a medium (plural, media) is a channel of
communication. Derived from the Latin word meaning “between,” the term refers
to anything that carries information between a source and a receiver.” Sedangkan
dalam aspek pembelajaran Gerlach dan Ely (1971) mengungkapkan bahwa secara
garis besar media pembelajaran dapat dipahami sebagai manusia, kejadian atau
materi yang membangun kondisi peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan
dan sikap.
Jenis-jenis Media Pembelajaran
Terdapat berbagai macam jenis media pembelajaran yang
sering digunakan pada proses pembelajaran. Sanjaya (2006) mengklasifikasikan
beberapa media pembelajaran tersebut kedalam beberapa jenis diantaranya yakni
sebagai berikut :
1. Dilihat dari sifatnya, media dibagi menjadi media
auditif, media visual serta media audiovisual
2. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dibagi
menjadi media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti televisi,
serta media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu
seperti film atau video.
3. Dilihat dari cara atau Teknik pemakaiannya media
dibagi menjadi media yang diproyeksikan seperti film dan media yang tidak
diproyeksikan seperti gambar, foto, dan lain sebagainya.
Jenis-jenis media tersebut terkait dalam pembelajaran
IPS diantaranya dibagi menjadi dua yaitu media pembelajaran yang berupa benda
langsung (benda asli), misalnya ketika guru sedang menyampaikan materi mengenai
pakaian adat, guru membawa baju kebaya sebagai pakaian adat dari jawa barat
serta media pembelajaran berupa benda tidak langsung misalnya guru menggunakan
globe Ketika menjelaskan materi tentang rotasi (putaran) bumi.
Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Sundayana (2015) menjelaskan bahwa dalam memilih media
terdapat bebrapa karakteristik diantaranya dukungan terhadap isi bahan pelajaran,
kemudahan dalam memperoleh media yang akan digunakan, keterampilan guru dalam
menggunakannya, tersedia waktu untuk menggunakannya serta kesesuaian dengan
taraf berpikir siswa. Kriteria tersebut dalam pembelajaran IPS dijelaskan oleh
Supriatna, dkk (2010) yaitu sebagai berikut:
(1). Media yang digunakan dalam pengajaran IPS
harus dapat mencapai tujuan pelajaran secara efektif.
(2). Media yang digunakan dapat mendorong dan
mengembangkan kemampuan berpikir kritis bagi siswa
(3). Media yang digunakan dapat melayani kebutuhan
dan kemampuan siswa yang berbeda-beda.
(4). Media yang digunakan tidak karena alat itu
biasa atau canggih, melainkan kebermaknaannya dalam proses pembelajaran.
(5). Media yang digunakan tidak benar-benar bisa
dioperasikan oleh guru.
(6). Media yang digunakan hendaklah mudah untuk
diperoleh dan murah harganya, setidaknya sesuai dengan kemampuan sekolah untuk
mengadakannya.
Pengembangan Media Pembelajaran IPS
Media pembelajaran IPS selain bisa menggunakan
bahan-bahan yang sudah tersedia di pasaran juga bisa dibuat berdasarkan dari
kreativitas guru disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik serta
karakteristiknya. Selain itu, pengembangan media pembelajaran IPS menurut
Supriatna, dkk (2010) baiknya disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia dan
biaya yang tidak teralu tinggi dan dapat terjangkau oleh kemampuan guru dan
siswa. Dalam mengembangkan atau memodifikasi pengajaran IPS.
Penggunaan Media Pembelajaran IPS
Dalam menggunakan media pada proses pembelajaran tentu
terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan selain dari kriteria memilih media yan
telah dijelaskan sebelumnya. Supriatna, dkk (2010) menjelaskan terdapat dua hal
yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media yaitu waktu yang tepat
menggunakan media pembelajaran dan cara penggunaan alat tersebut, karena
walaupun media tersebut canggih jika guru atau siswa tidak tahu cara
menggunakannya akan menjadi percuma.
Sebelum lebih lanjut membahas mengenai sumber
pemebelajaran, kita ulas sedikit mengenai belajar seperti yang dikemukakan oleh
Nasution (1982) bahwa dalam proses pembelajaran terdapat bebrapa factor yaitu
bahan pelajaran, guru dan murid. Bahan pelajaran harus dipilih berdasarkan
tujuan yang telah dirumuskan secara spesifik supaya dapat diukur keberhasilan
proses pembelajarannya. Sudono (1995) mengungkapkan bahwa sumber belajar
merupakan segala macam bahan yang dapat digunakan untuk memberikan informasi
maupun keterampilan kepada pesesrta didik maupun pendidik yang dapat memudahkan
proses belajar, atau sumber belajar dapat berupa hal-hal yang menarik bagi peserta
didik sehingga menjadi berminat dan menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik.
Association for Educational and Technology (AECT,
1977) mengungkapkan bahwa sumber belajar dapat berupa pesan, manusia, material,
peralatan, teknik dan lingkungan digunakan secara terpisah atau dikombinasikan
untuk memfasilitasi terjadinya kegiatan belajar. Selaras dengan penjelasan
tersebut, Kawuryan (2013) mengungkapkan bahwa sumber belajar dapat berupa data,
orang atau bentuk lainnya yang dapat digunakan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
No |
Bentuk Asli |
Bentuk Modifikasi |
1. |
Atlas/peta dalam bentuk
skala kecil |
Peta dalam skala yang lebih
besar (luas) |
2. |
Suasana (situasi) masyarakat
pada peristiwa tertentu, misalnya pada masa proklamasi, dan lainnya. |
Maket atau gambaran dalam
ukuran yang agak besar. |
3. |
Jenis-jenis atau macam macam
fauna dan flora yang ada di Indonesia. |
Pergi ke kebun binatang atau
menggunakan video mengenai fauna dan flora yang ada di Indonesia. |
4. |
Bola bumi/bola dunia yang dibuat
oleh pabrik |
Membuat globe dari bola
plastik di bangku kelas dan digambari peta dunia. |
5. |
dan lain-lain. |
dan lain-lain. |
Jenis Sumber Belajar IPS
Telah dikemukakan sebelumnya
terdapat banyak jenis sumber pembelajaran, Kawuryan (2013) mengungkapkan
terdapat enam jenis sumber belajar diantaranya pesan (message), orang (people),
bahan (materials), alat (tool and equipment), teknik (technique),
dan lingkungan (setting). Enam jenis sumber belajar tersebut dijelaskan
lebih lanjut pada table berikut ini :
Tabel 1. Jenis dan Definisi
Sumber Belajar
No. |
Jenis Sumber Belajar |
Definisi |
1. |
Pesan |
informasi dalam bentuk
ide/gagasan, fakta dan data yang disampaikan kepada peserta didik yang sudah
tercantum dalam kurikulum yang berlaku. |
2. |
Orang |
Manusia yang berperan
sebagai pengolah dan penyaji pesan, seperti guru, pembimbing, dan narasumber
lain (resource person) yang dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran. |
3. |
Bahan |
Software atau perangkat lunak yang
berisi pesan- pesan pembelajaran, seperti buku teks, modul, majalah, termasuk
juga film, program televisi, dan kaset audio. |
4. |
Alat |
Perangkat keras (hardware)
yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran, seperti proyektor OHP,
televisi, proyektor slide, radio. |
5. |
Teknik |
Prosedur yang digunakan
untuk menyajikan pesan/bahan ajar, seperti simulasi, diskusi, demonstrasi,
pemecahan masalah, dll. |
6. |
Lingkungan |
Segala sesuatu yang ada di
sekitar atau di sekeliling siswa (makhluk hidup lain, benda mati, dan budaya manusia)
yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan dan pembelajaran secara
lebih optimal. |
Sumber : Kawuryan (2013)
Berdasarkan jenis sumber
pembelajaran tersebut, supriatna, dkk (2010) membagi sumber pembelajran IPS
kedalam dua jenis, yakni sebagai berikut :
Table 2. Jenis Sumber
Pembelajaran IPS
No. |
Jenis sumber |
Contoh |
1. |
Sumber materi belajar |
Buku teks atau buku paket
atau buku modul belajar |
Bulletin majalah, dan surat
kabar, sering digunakan untuk |
||
Buku ensiklopedia dan kamus
sering digunakan untuk |
||
Buku biografi tokoh-tokoh |
||
2. |
Sumber materi berupa |
Laboratorium IPS |
Berita atau informasi dari
media elektonik (TV, Radio, |
||
Lingkungan social dan alam
sekitar (manusia, maupun alam) |
||
Guru dan siswa itu sendiri |
Sumber : (Supriatna, dkk. 2010)
Lingkungan sebagai sumber belajar
Sumber pembelajaran dari lingkungan diharapkan dapat
berkonstribusi lebih pada pembelajaran IPS dikarenakan IPS merupakan kajian
ilmu sosial sehingga akan sangat terkait dengan lingkungan sosial. Heinich
(2002) menjelaskan “ the learning environment includes the physical
facilities, the psychological atmosphere, instructional methods, media and
technology. We learn things by walking down the street, watching TV, Surfing
the net, conserving with other people, or just by observing what goes on around
us.”
Kawuryan (2013) menjelaskan bahwa semua jenis
lingkungan yang sesuai dengan tujuan pembelajran dapat dimanfaatkan dalam
kegiatan pembelajaran di SD, baik berupaka lingkungan social maupun lingkungan
alam/fisik. Lebih lanjut Kawuryan menjelaskan bahwa Lingkungan sosial sangat
tepat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan. Lingkungan
sosial ini berkenaan dengan interaksi siswa dalam kehidupan bermasyarakat,
misalnya :
1) Mempelajari organisasi-organisasi social yang ada
di masyarakat sekitar sekolah, misal karang taruna;
2) Mengenal adat istiadat, kebiasaan, dan mata
pencaharian penduduk sekitar.
3) Mempelajari kebudayaan, termasuk kesenian yang ada
di sekitar sekolah. Mempelajari struktur pemerintahan setempat (RT, RW,
desa/kelurahan, kecamatan).
4) Mengenal kehidupan beragama dan sistem nilai yang
dianut penduduk sekitar. Namun, perlu diperhatikan bahwa dalam penggunaan
social ini sebaiknya dimulai dari lingkungan terkecil atau terdekat peserta
didik menuju lingkungan yang lebih besar dan lebih luas atau disebut sebagai
pendekaran expanding community approach.
Pada poin nomor empat tersebut tentu disesuaikan pula
dengan kurikulum yang ada bahwa di setiap Kompetensi Dasar pada jenjang kelas
di sekolah dasar akan berkaitan dengan lingkungan yang terdekat peserta didik
menuju kepada yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Artikel Anggit Merliana