Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tugas Pemimpin



TUGAS PEMIMPIN DALAM PERMAINAN


Tak perlu kita persoalkan disini apa yang dimaksud orang dengan pendidik, apa-apa yang kita dari padanya serta apa pula yang kita harap-harap dari dia. Oleh karena mata pelajaran ilmu mendidik masuk bagian yang penting dalam pelajaran sekolah guru dan berhubung dengan penndidikan, pelajaran itu ada diajarkan, maka padalah, jika kita ketengahkan disini beberapa perkara khas-khas, yang berguna bagi guru pemimpin permainan. Tugas pemimpin permainan kerap kali disamaratakan orang dengan kewajiban wasit. Itu salah benar! Wasit semata-mata melakukakn peraturan, menentukan hasil permainan dan seterusnya menjalankan hal-hal yang telah ditetapkan. Permainan-permainan memberi petunjuk. Diajarkannya kepada murid-murid cara bermain, dijaganya pembagian kerja yang baik, dijaganya sehingga sekalian murid ikut bermain dan jika perlu peraturan permainan dapat disesuaikannnya dengan kecakapan murid-murid dan dengan maksud permainan itu. Permainan dapat dihentikannya sebentar untuk mengulang barang sesuatunya, menunjukkan yang salah-salah serta memperkatakan siasat bermain.

 

Murid-murid yang telah letih bermain, diberinya kerja lain, disuruhnya mengasoh jika perlu. Murid-murid yang kurang kuat, tetapi rajin dilindunginya dan perbedaan bakat dan kecerdasan diingatnya pula. Hubaya-hubaya hendaklah ia teliti atau, seperti kata murid, jujur. Pemimpin yang tak keruan dapat menimbulkan persaan berat sebelah .

 

Bukanlah tugas yang mudah akan mematai kelas yang gairah gembira serta mengetahinya dengan tiada mengganggu semangat permainan.

 

Terhadap permainan kecil-kecil, tugas pemimpinpun lebih penting dari pada yang kerap disangkanya. Janganlah ia bertindak sebagai seorang wakil pucuk kekuasaan, tetapi hendaklah ia selalu memberi petunjuk tentang hal yang mungkin-mungkin. Jangan sekali-kali dibiarkannya setengah murid bermati-mati bekerja, terengah-engah, sedang yang selebihnya tegak menonton atau berpangku tangan sahaja. Sekalian murid hendaklah serta dalam permainan dan dialah yang menjaga hal itu semuanya. Permaian keras. Kasar dan curang harus dicegahnya.

 

Yang kita kehendaki ialah permainan yang penuh gairah, murid-murid hendaklah bermain sepuas-puasnya, mereka boleh tentu asyik serta riang gembira, tetapi sekalian itu bukanlah sama artinya dengan memkik memekis dan berteriak-teriak, sibuk tak menentu atatu mengerjakan dan mengeluarkan jat-jat jelaan. Dalam keadaan riang gembirapun kerap kali kita berlaku menurut kebiasaan. Besar besar benar bedanya cara biadab bergembira dengan laku orang beradab bersuka-ria. Pemimpin permainan hendaklah sanggup meyakinkan murid-muridnya, bahwa kegembiraanpun layak dalam suasana yang tenteram dan hal itu adalah anasir penting untuk mecapai hasil pengajaran.