Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peran Psikologi Pendidikan dalam Permasalahan Minat, Bakat serta Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar

 


Peran Psikologi Pendidikan dalam Permasalahan Minat, Bakat serta Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar

 

PENDAHULUAN

Martini (2014) mengemukakan bahwa psikologi berasal dari bahasa Yunani yakni psychology dengan kata psyche yang artinya jiwa dan logos yang artinya ilmu. Sehingga, secara istilah dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa. Namun, pengertian jiwa sukar untuk diukur secara objektif dikarenakan jiwa tidak berwujud, tidak bisa dilihat dan diungkapkan dengan jelas. Sedangkan, syarat utama dari sebuah ilmu adalah objektif. Oleh sebab itu, orang-orang cenderung mempelajari jiwa dalam bentuk tingkah laku. Dengan mempelajari tingkah laku, maka kejiwaan dari seseorang dapat diketahui. Maka dari itu, para ahli sepakat bahwa psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku.

 

Adnan (2018) mengemukakan bahwa salah satu lingkup kajian psikologi yakni psikologi khusus. Psikologi khusus merupakan psikologi yang mempelajari dan menganalisis secara khusus aktivitas-aktivitas dari psikis manusia. Psikologi khusus terbagi menjadi beberapa bagian, salah satunya yakni psikologi pendidikan. Psikologi pendidikan merupakan psikologi khusus yang terfokus terhadap aktivitas-aktivitas siswa dalam proses pendidikan. Dalam psikologi pendidikan terdapat beberapa pembahasan diantaranya yakni minat, bakat, motivasi belajar dan sebagainya.

 

Warsito (dalam Lena, 2020) mengemukakan bahwa minat merupakan ketertarikan seseorang terhadap sesuatu tanpa adanya suatu paksaan. Sirait (dalam Lena, 2020) mengemukakan bahwa minat belajar pada siswa sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dan keaktifan siswa yang sangat berpacu pada apa yang diberikan oleh guru. Hurlock (dalam Lena, 2020) mengemukakan bahwa minat sangat berpengaruh terhadap bentuk dan tingkatan cita-citanya dan minat tersebut akan menimbulkan kepuasan, sehingga siswa cenderung akan mengulang kegiatan yang berhubungan dengan minatnya tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa minat merupakan ketertarikan siswa terhadap suatu hal tanpa adanya paksaan dan akan berhubungan dengan bentuk dan tingkatan cita-cita siswa.

 

Badwi (2018) mengemukakan bahwa bakat merupakan kemampuan khusus yang dominan dimiliki oleh seseorang sejak lahir. Biasanya siswa yang memiliki bakat akan cenderung menonjolkan satu, dua atau lebih kemampuannya serta gemar sekali melakukan atau membicarakan bakatnya tersebut. Biasanya bakat merupakan warisan dari orang tua, kakek nenek dari pihak ayah maupun ibu. Dengan denikian, dapat disimpulkan bahwa bakat merupakan kemampuan khusus yang dominan dimiliki siswa sejak lahir yang biasanya merupakan warisan dari keluarganya.

 

Sudarwan (dalam Suprihatin, 2015) mengemukakan bahwa motivasi merupakan suatu dorongan psikologis yang mendorong siswa untuk mencapai apa yang dikehendakinya. Hakim (dalam Suprihatin, 2015) mengemukakan bahwa motivasi merupakan penyebab seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuannya. Sardiman (dalam Suprihatin, 2015) mengemukakan indikator dari motivasi belajar yakni tekun, ulet, menunjukkan minat terhadap masalah orang dewasa, senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas rutin dan dapat mempertahankan pendapatnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar merupakan dorongan siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai suatu prestasi.

 

Pada zaman sekarang banyak siswa yang mempunyai permasalahan dalam proses pembelajaran, seperti sulit mengetahui minat dan bakatnya serta cenderung bosan pada proses pembelajaran. Hal tersebut seringkali terjadi pada siswa di sekolah dasar, baik itu disebabkan oleh faktor internal yang mencakup keluarga dan faktor eksternal yang mencakup sekolah dan masyarakat. Dampak dari permasalahan tersebut diantaranya yakni siswa sulit mengembangkan minat dan bakatnya serta siswa cenderung mengalami penurunan pada hasil belajarnya. Oleh sebab itu, psikologi pendidikan sangat berperan untuk mempermudah menyelesaikan masalah-masalah tersebut.

 

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Nugrahaini (2014) mengemukakan bahwa pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif merupakan salah satu penelitian yang difokuskan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan makna dari fenomena-fenomena manusia atau sosial yang diteliti dan dibuat dengan menggunakan kata-kata. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan makna dari peran penting psikologi pendidikan dalam permasalahan minat bakat siswa di sekolah dasar.

 

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yakni dengan observasi, studi dokumentasi. dan wawancara. Arikunto (2010) mengemukakan bahwa observasi merupakan usaha untuk memperoleh informasi melaui pengumpulan data. Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dan wawancara merupakan pembicaraan yang dilakukan oleh pewawancara dan informan (orang yang memberi informasi).

 

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan yakni berdasarkan Miles & Hubermen (dalam Rijali, 2019) yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data merupakan proses pemilihan dan penyederhanaan data di lapangan. Penyajian data merupakan kegiatan dalam mengumpulkan serta menyusun data. Dan penarikan kesimpulan merupakan hasil simpulan dari data-data yang telah direduksi dan disajikan.

 

Adapun penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Andapraja dan SD Negeri 3 Tanjungjaya yang berada di kecamatan Rajadesa, kabupaten Ciamis. Serta waktu pelaksanaanya yakni pada tanggal 10 – 30 Maret 2022 dengan meliputi perencanaan, pelaksanaan, analisis data dan penyusunan laporan.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun hasil dari penelitian ini yakni sebagai berikut:


Kustina (2022) mengemukakan bahwa sebagai seorang guru, psikologi pendidikan itu banyak manfaatnya terutama bagi guru di sekolah dasar untuk mengetahui karakter-karakter pada siswa. Jika seorang guru sudah mengetahui karakter siswa, maka guru akan sangat mudah untuk mengarahkan siswa baik itu dalam hal akademik maupun non-akademik. Sehingga, psikologi pendidikan menjadi sangat penting baik itu bagi seorang guru ataupun siswa, karena banyak manfaatnya dalam proses pembelajaran. Di SD Negeri 3 Tanjungjaya, terdapat masalah mengenai siswa yang tidak mengetahui minat dan bakatnya yang disebabkan oleh guru yang sulit untuk membimbing dan merangkul semua siswa yang tidak sebanding dengan jumlah guru. Masalah tersebut dapat menghambat kreativitas siwa dalam mengembangkan minat ataupun bakatnya. Contohnya, terdapat 1 siswa yang malas dalam mengerjakan tugas. Sebagai seorang guru sebaiknya memberikan motivasi terhadap siswa tersebut supaya tidak malas dalam mengerjakan tugas dengan cara memberikan tugas lanjutan secara klasikal (bersama-sama di dalam kelas). Diantara permasalahan yang dapat berpengaruh terhadap proses pembelajaran yaitu kurangnya interaksi antara siswa dengan siswa lainnya serta keberadaan siswa bandel yang sulit untuk menerima nasihat dan arahan dari guru. Hal tersebut menjadi tugas tambahan bagi guru untuk memahami karakter anak tersebut, sehingga guru dapat memilih metode mana yang harus digunakan untuk mendidik dan membimbing anak tersebut, memberi perhatian khusus dan berdiskusi dengan orang tuanya agar permasalahan tersebut bisa diatasi, sehingga siswa tersebut dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Untuk siswa yang kurang bergaul juga harus diberikan arahan secara face to face agar siswa tersebut secara bertahap mulai terbuka kepada orang lain. Situasi pandemi Covid-19 sangat berdampak besar pada pendidikan di Indonesia, terutama pada siswa yang memiliki keterbatasan dalam media untuk belajar seperti tidak adanya handphone dan kuota internet. Seorang guru dituntut untuk mengetahui cara menghadapi permasalahan siswanya supaya pembelajaran dapat berjalan secara maksimal. Jika pembelajaran dilakukan secara luar jaringan, maka guru juga dituntut untuk mentaati protokol kesehatan dan memberikan perhatian kepada siswa untuk melaksanakan 3M (Mencuci tangan, Menjaga jarak dan Memakai masker). Meskipun begitu, selain mentransfer ilmu, guru juga harus tetap memaksimalkan pembelajaran untuk memenuhi tugas pokok dan fungsinya yaitu mendidik serta membimbing generasi-generasi yang baik untuk bangsa Indonesia.

 

Restiani (2022) mengemukakan bahwa psikologi pendidikan bagi siswa itu sangat penting, karena seorang guru akan dengan mudah untuk mengetahui psikis siswa dengan memahami karakter pada setiap siswa. Dengan adanya psikologi pendidikan ini, seorang guru dapat dengan mudah untuk menanggulangi atau menghadapi siswa-siswa tersebut. Di SD Negeri 3 Tanjungjaya, terdapat masalah mengenai pengembangan minat dan bakat pada siswa, dan biasanya siswa yang mengalami masalah tersebut adalah siswa yang malas serta siswa yang suka diam dan melamun di dalam kelas. Dapat diketahui bahwa setiap karakter, minat serta bakat anak itu berbeda-beda. Sehingga, untuk menanggulangi siswa yang malas serta cuek terhadap pembelajaran, kemudian siswa yang cenderung selalu diam dan sulit untuk mengembangkan minat dan bakatnya yaitu dengan cara memberikan pembelajaran yang inovatif dan kreatif supaya siswa tersebut tertarik dan mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi. Pada situasi pandemi sekarang sangat berdampak besar dalam pendidikan di Indonesia. Salah satu permasalahannya yakni seperti materi pembelajaran yang tidak tersampaikan secara maksimal karena waktunya sudah dibatasi oleh pemerintah. Selain itu, permasalahan lainnya yakni kurangnya sarana dan prasarana seperti handphone dan kuota internet. Sehingga, di sini guru lebih menekankan orang tua untuk mengawasi anaknya dalam proses belajar, karena sebagian siswa di luar sana banyak yang menyalahgunakan handphone dan kuota internetnya untuk bermain game bukan untuk belajar.

 

Risnawati (2022) mengemukakan bahwa psikologi pendidikan dalam pembelajaran di kelas sangat penting, karena seorang guru dapat melihat potensi dan kemajuan siswa dalam proses pembelajaran. Di SD Negeri 2 Andapraja, terdapat masalah mengenai minat dan bakat siswa. Permasalahan tersebut diakibatkan oleh kurangnya keaktifan, keuletan serta pergaulan siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga, untuk menanggulangi permasalahan minat dan bakat siswa, seorang guru harus lebih maksimal dan lebih kreatif lagi untuk meningkatkan minat dan bakat pada siswa dengan cara memberikan media pembelajaran yang menarik, sehingga siswa tersebut tidak merasa bosan atau jenuh dan selalu memberikan siswa kesempatan untuk maju ke depan baik itu meceritakan pengalaman, mengerjakan soal dan sebagainya. Sedangkan, solusi untu permasalahan siswa yang kurang aktif dan kurang bergaul yakni dengan melalui pendekatan terhadap siswa tersebut, baik itu di dalam maupun di luar sekolah serta berkonsultasi atau bekerja sama dengan orang tua siswa tersebut, supaya siswa tersebut bisa diarahkan. Situasi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran, seperti terdapat pada siswa yang tidak mempunyai handphone dan kuota internet, permasalahan tersebut membuat pembelajaran kurang efektif pun seorang guru akan lebih sulit untuk mengetahui minat dan bakat pada siswa jika tidak melakukan pembelajaran secara tatap muka. Sehingga, solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan meinstruksikan siswa yang tidak mempunyai handphone untuk ikut dengan temannya yang mempunyai handphone. Dengan begitu, orang tua pun sangat berperan besar terhadap proses pembelajaran anaknya dengan selalu memperhatikan anaknya dalam proses belajar dan juga mengerjakan tugas.

 

Yuliasari (2022) mengemukakan bahwa psikologi pendidikan itu sangat penting untuk mengetahui kondisi psikis siswa, sehingga seorang guru akan lebih mudah dalam memahami karakteristik siswa melalui tingkah laku siswa dalam proses pembelajaran. Di SD Negeri 3 Tanjungjaya, terdapat permasalahan mengenai minat dan bakat. Hal tersebut menjadikan seorang guru harus membimbing dan mengarahkan siswa dibantu dengan dorongan yang diberikan orang tua, sehingga siswa dapat meraih dan mewujudkan apa yang diinginkannya. Situasi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran, dikarenakan siswa tidak langsung berinteraksi dengan guru. Hal ini dapat menjadikan tantangan bagi guru untuk bisa menyampaikan pembelajaran secara maksimal dan mudah dipahami oleh siswanya. Lalu, untuk orang tua sendiri harus membertikan perhatian dan pengawasan yang lebih untuk mengantisipasi siswa yang tidak belajar atau menyalahgunakan handphonenya saat jam pelajaran. Dengan begitu, adanya situasi pandemi ini, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan pembelajaran, sehingga siswa tidak jenuh saat proses pembelajaran.

 

Yuniarsih (2022) mengemukakan bahwa psikologi pendidikan itu sangatlah penting untuk mengetahui karakter-karakter pada siswa, sehingga dengan adanya pengetahuan tersebut, guru akan mudah menyesuaikan metode pembelajaran yang digunakannya. Psikologi pendidikan pun sangat bermanfaat dalam pembelajaran, contohnya jika seorang guru mengetahui karakter siswa, maka guru dapat memaksimalkan pembelajaran dengan menyesuaikan pada metode, model serta strategi pembelajarannya. Di SD Negeri 2 Andapraja, terdapat masalah mengenai pengembangan minat dan bakat yang biasanya dialami oleh siswa yang diam dan kurang aktif di dalam kelas. Sehingga, untuk menanggulangi permasalahan tersebut, guru dapat memberikan motivasi serta membuat sswa percaya diri untuk mengembangkan minat dan bakatnya dengan cara memberikan media pembelajaran dan tugas yang siswa sukai, karena pada dasarnya ketika siswa menyukai sesuatu, maka siswa tersebut akan senang hati jika diberikan materi atau tugas tentang hal yang disukainya. Situasi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran pun sangat menghambat terhadap pengembangan minat dan bakat siswa. Sehingga, untuk menanggulangi permasalahan di masa pandemi ini, guru harus lebih menggali dan menstimulus siswa untuk dapat mengembangkan minat dan bakatnya dengan cara memberikan pembelajaran yang menarik dan tidak monoton seperti menonton video. Dalam menanggulangi permasalahan tersebut pun, orang tua sangat berperan penting dalam mengembangkan minat serta bakat pada siswa, seperti memberikan motivasi, menyediakan fasilitas yang sesuai dengan minat bakat anak serta memberikan kebebasan pada anak untuk berkreasi.

 

PENUTUP

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan sangatlah penting untuk mengetahui kondisi psikis atau kejiwaan pada siswa serta untuk memahami karakter siswa yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Hal tersebut pun memudahkan seorang guru untuk mengetahui minat dan bakat siswa. Psikologi pendidikan ini juga merupakan tumpuan atau landasan bagi seorang guru yang difokuskan untuk memahami tingkah laku siswa dalam proses pembelajaran. Dalam setiap pembelajaran pasti terdapat permasalahan yang berasal dari orang tua, guru, siswa ataupun masyarakat, dimana dari sini seorang guru dituntut untuk bisa mengatasi hal tersebut dengan cara melakukan pendekatan terhadap siswa, memahami, memperhatikan serta membimbingnya secara maksimal. Sejalan dengan hal tersebut, pada situasi pandemi Covid – 19, pembelajaran cenderung dilakukan secara daring, sehingga membuat guru harus  memberikan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif, karena dalam pembelajaran daring banyak sekali siswa yang cenderung kurang memahami materi dan cenderung bosan pada proses pembelajaran. Dengan demikian, berdasarkan hal tersebut, situasi pandemi ini dapat penghambat seorang guru untuk mengetahi minat, bakat serta motivasi belajar pada siswa.

 

Dalam proses pengembangan minat, bakat serta motivasi siswa di sekolah dasar, seorang guru dan orang tua sangatlah berperan penting. Seorang guru sebaiknya harus selalu memahami setiap karakter, minat, bakat, motivasi belajar dan permasalahan yang dialami oleh siswa. Sehingga dari berdasarkan tersebut, guru akan dengan mudah mendidik serta membimbing siswa dalam proses pembelajaran serta memudahkan siswa dalam mengembangkan minat dan bakatnya. Sejalan dengan hal tersebut, orang tua pun sebaiknya selalu memahami serta memotivasi anak dalam proses pembelajaran dan dalam mengembangkan minat dan bakatnya.

 

Implikasi penelitian ini bagi guru adalah guru dapat memahami pentingnya psikologi pendidikan dalam proses pembelajaran serta memudahkan guru dalam mengarahkan siswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya.

 

DAFTAR PUSTAKA

Achiruddin, Adnan S. 2018. Pengantar Psikologi. Makassar: Penerbit Aksara Timur

Arikunto, S. (2010). Metode peneltian. Jakarta: Rineka Cipta.

Badwi, A. (2018). Pengaruh Bakat dalam Pencapaian Prestasi Belajar. Ash-Shahabah4(2), 204-208.

Kartina. (2022, 16 Maret 2022, SD Negeri 3 Tanjungjaya). “Peran Psikologi Pendidikan dalam Permasalahan Minat, Bakat serta Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar” [Pesan dalam wawancara]. Diperoleh dari hasil wawancara langsung.

Lena, I. M., Anggraini, I. A., Utami, W. D., & Rahma, S. B. (2020). Analisis Minat dan Bakat Peserta didik terhadap Pembelajaran. Terampil: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar7(1), 23-28.

Martini, N. A. (2014). Psikologi: Definisi, Sejarah, dan Metode. Jurusan Psikologi, 1–30.

Nugrahani, F., & Hum, M. (2014). Metode penelitian kualitatif. Solo: Cakra Books1(1).

Restiani, R. (2022, 16 Maret 2022, SD Negeri 3 Tanjungjaya). “Peran Psikologi Pendidikan dalam Permasalahan Minat, Bakat serta Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar” [Pesan dalam wawancara]. Diperoleh dari hasil wawancara langsung.

Rijali, A. (2019). Analisis data kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah17(33), 81-95.

Risnawati, E. (2022, 16 Maret 2022, SD Negeri 2 Andapraja). “Peran Psikologi Pendidikan dalam Permasalahan Minat, Bakat serta Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar” [Pesan dalam wawancara]. Diperoleh dari hasil wawancara langsung.

Suprihatin, S. (2015). Upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro3(1), 73-82.

Yuliasari, L. (2022, 16 Maret 2022, SD Negeri 3 Tanjungjaya). “Peran Psikologi Pendidikan dalam Permasalahan Minat, Bakat serta Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar” [Pesan dalam wawancara]. Diperoleh dari hasil wawancara langsung.

Yuniarsih, Y. (2022, 16 Maret 2022, SD Negeri 2 Andapraja). “Peran Psikologi Pendidikan dalam Permasalahan Minat, Bakat serta Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar” [Pesan dalam wawancara]. Diperoleh dari hasil wawancara langsung.