Posisi Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Berkaitan dengan Kurikulum di Indonesia dan Internasional
Posisi Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Berkaitan dengan Kurikulum
di Indonesia dan Internasional
Permintaan
komunitas global tentang kemampuan menggunakan bahasa Inggris telah berkembang
pesat. Beberapa negara telah menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua
setelah bahasa nasional. Bahkan pada negara lain, bahasa Inggris digunakan
sebagai bahasa nasional karena keragaman etnis pada negara tersebut dan saat
ini bahasa Inggris juga digunakan sebagai bahasa internasional karena menjadi
bahasa terbanyak yang digunakan masyarakat di dunia. Bahasa Inggris pun
merupakan bahasa internasional, dimana bahasa Inggris sangat mempnyai peran
penting dalam dunia global baik dari segi komunikasi, pendidikan, teknologi dan
sebagainya.
Berdasarkan
kondisi tersebut, pemerintah Indonesia menyadari akan pentingnya bangsa
Indonesia untuk mempelajari bahasa Inggris. Oleh karena itu, pada tahun 1992,
pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan melalui Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia (Depdikbud RI) No. 0487/1992, Bab VIII yang
mengemukakan bahwa sekolah dasar dapat menambahkan mata pelajaran dalam
kurikulumnya. Dari kebijakan tersebut, sekolah dasar menambahkan bahasa Inggris
sebagai mata pelajaran muatan lokal, dimana bahasa Inggris ini menjadi salah
satu mata pelajaran yang ditujukan untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah dan juga harus dikembangkan
oleh satuan pendidikan dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Namun
seiring berjalannya perkembangan, mata pelajaran bahasa Inggris banyak
mengalami perubahan yang disesuaikan dengan keadaan dan kebijakan dari
pemerintah Indonesia.
Pada
perkembangan selanjutnya, mata pelajaran bahasa Inggris disebutkan dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan berdasarkan Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan yang mengemukakan bahwa bahasa Inggris
merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal wajib bagi semua siswa sekolah
dasar dari kelas I hingga kelas VI dengan aloksi waktu pembelajaran yang
disediakan yakni 2x35 menit/minggu. Dalam KTSP ini pun, rata-rata sekolah dasar
di Indonesia memasukkan bahasa Inggris sebagai mata pelajaran mulok yang
awalnya disarankan hanya untuk kelas IV-VI hingga akhirnya diajarkan pada kelas
I-VI.
Perubahan
kurikulum terjadi lagi pada tahun 2013 dengan nama kurikulum 2013, dimana pada
kurikulum ini mata pelajaran bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar
dihilangkan, dikarenakan pada kurikulum ini terfokus kepada hak kebebasan
belajar tetapi tetap menjungjung nilai-nilai agama, budaya, dan keberagaman
nasional. Berdasarkan hal tersebut, banyak ahli berpandangan bahwa mempelajari
bahasa asing atau bahasa Inggris akan menghilangkan nilai-nilai budaya dari
Indonesia, oleh sebab itu, mata pelajaran muatan lokal bahasa Inggris pada
kurikulum ini dihilangkan.
Namun,
pada tahun 2014, dalam Permendikbud No. 67 tahun 2013 tentang kurikulum SD
halaman 9-10, sama sekali tidak disinggung keberadaan mata pelajaran bahasa
Inggris di SD. Oleh karena itu, muncul pertanyaan bahwa mata pelajaran bahasa
Inggris masih sebagai muatan lokal atau sebagai ekstrakulikuler. Berdasarkan
hal tersebut, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan revisi kembali
terhadap kurikulum 2013 dikarenakan ada beberapa sekolah yang belum siap akan
perubahan kurikulum 2013. Sejalan dengan hal tersebut, maka terdapat beberapa
sekolah yang sudah menghilangkan mata pelajaran bahasa Inggris dan terdapat
juga beberapa sekolah yang masih memasukkan bahasa Inggris dalam mata pelajaran
muatan lokal.
Pada
tahun 2020, Indonesia mengalami masa pandemi, dimana pendidikan harus dilakukan
dengan dalam jaringan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Berdasarkan
kondisi tersebut, Kementerian mengeluarkan Kepmendikbud Nomor 719 mengenai
Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus atau
Kurikulum Darurat. Pada kurikulum ini satuan penddikan dapat memilih tiga
pilihan kurikulum, diantaranya : (1) tetap melaksanakan K13 secara penuh dengan
catatan dilaksanaka secara dalam jaringan, (2) Melakukan penyederhanaan
Kompetensi Dasar (KD) di K13. Dalam opsi ini, terjadi pengurangan target
capaian Kompetensi Dasar dan (3) Melaksanakan kurikulum mandiri, di mana
sekolah berhak menyederhanakan kurikulum secara mandiri. Berdasarkan hal
tersebut, dapat disimpulkan bahwa, mata pelajaran bahasa Inggris masih sama
seperti sebeleumnya yakni terdapat beberapa sekolah yang sudah menghilangkan
mata pelajaran bahasa Inggris dan terdapat juga beberapa sekolah yang masih
memasukkan bahasa Inggris dalam mata pelajaran muatan lokal.
Pada
tahun 2022, pemerintah mengeluarkan Kurikulum Prototipe, dimana kurikulum ini
merupakan proses pemulihan belajar setelah masa pandemi. Pada kurikulum ini,
Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran pilihan yang dapat
diselenggarakan berdasarkan kesiapan satuan pendidikan baik itu akan dijadikan
mata pelajaran muatan lokal atau ekstrakulikuler.
Sejalan
dengan kurikulum di Indonsia, posisi bahasa Inggris di sekolah dasar pada
kurikulum internasional yakni menjadi salah satu bahasa kedua yang dipelajari
setelah bahasa nasionalnya. Kurikulum ini akan mengembangkan rasa ingin tahu
pelajar tentang bahasa dan budaya lain, dan bagaimana membentuk persepsinya
tentang dunia. Program yang diajarkan dalam kurikulum ini yakni membaca,
menulis, menggunakan bahasa Inggris, mendengarkan dan berbicara.
Berdasarkan
pernyataan yang sudah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa bahasa Inggris di
sekolah dasar mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan anak di masa
depan dengan setiap kurikulum yang telah diterapkan oleh satuan pendidikan,
maka diharapakan anak dapat berkembang dengan penguasaan bahasa Inggris yang
baik dan benar.
Sumber :
Alfarisy, F. (2021). Kebijakan Pembelajaran Bahasa Inggris di
Indonesia dalam Perspektif Pembentukan Warga Dunia dengan Kompetensi
Antarbudaya. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 6(3),
303-313.
Faridatuunnisa, I. (2020). Kebijakan Dan Pelaksanaan
Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Sd Di Indonesia. In Seminar Nasional
Pendidikan (pp. 191-199).
Junaidi, A. Kurikulum Merdeka: Ide untuk Sekolah-Sekolah
Indonesia di Dunia Pasca Pandemi.