Manusia dan Lingkungan
Manusia dan Lingkungan
Manusia
Sebagai Subjek dan
Objek Lingkungan
Manusia
adalah mahhuk yang sempurna karena diberikan akal untuk berfikir dan menyadari
bahwa manusia itu berbeda dengan makhluk-makhluk lainnya. Dengan kemampuan akal
inilah, manusia memiliki kemampuan tentang “apa yang telah, yang sedang dan
yang akan diperbuat” terutama terhadap lingkungan alam di mana manusia hidup.
Manusia
adalah subjek yang memiliki kesadaran dan penyadaran diri. Dengan kemampun yang
dimiliki ini, manusia akan menyadari tentang keberadaannya di lingkungan
sekitar. Dengan kata lain, manusia akan mampu membedakan dirinya dengan segala
sesuatu yang ada di luar dirinya. Selain itu, manusia bukan saja mampu berpikir
tentang diri dan alam sekitarnya sekaligus manusia akan menyadari bahwa alam
tempat manusia hidup merupakan bagian dari kehidupannya. Kesadaran manusia akan
dirinya sendiri merupakan perwujudan individualitas manusia.
Manusia
sebagai subjek lingkungan adalah makhluk yang berperan untuk mengelola dan
merawat lingkungan. Makhluk yang memiliki tenaga yang dapat menggerakkan
hidupnya untuk memenuhi kebutuhannya. Individu yang memiliki sifat rasional
yang bertanggung jawabatas tingkah laku intelektual dan sosial.
Manusia
sebagai objek lingkungan adalah makhluk yang dalam proses menjadi berkembang
dan terus berkembang yang tidak akan pernah selesai(tuntas) selama hidupnya.
2. Manusia
a). Makhluk ciptaan Tuhan
Manusia
adalah makhluk ciptaan Tuhan yang dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan
bekal akal dan pikiran inilah manusia dapat mempertinggi dan meningkatkan
derajat kualitas kehidupannya melalui dorongan hasrat keingintahuan terhadap
lingkungan sekitarnya. Dengan keingintahuannya inilah juga manusia berusaha
mengetahui dan memahami berbagai hal yang ada di luar dirinya tetapi juga
bertanya tentang dirinya sendiri.
b).
Makhluk berbudaya
Manusia
dikatakan sebagai makhluk budaya karena budaya itu sebenarnya dipelajari dan
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam suatu masyarakat. Hal-hal
yang dianggap baik, perlu untuk dipertahankan dan diteruskan pada generasi
berikutnya serta mungkin saja suatu masyarakat menganggap bahwa hal-hal
tertentu tersebut ada yang perlu untuk diubah atau diperbaiki dalam budaya
mereka itu. Budaya disampaikan kembali pada generasi berikutnya.
c).
Makhluk sosial
Manusia
sebagai makhluk sosial artinya bahwa manusia dalam kehidupannya selalu
berhubungan dan membutuhkan manusia lain. Manusia selalu hidup bersama dengan
sesamanya dalam masyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial adalah sebagai
individu pribadi yang selalu bergantung dan membutuhkan manusia lain ketika ia
tumbuh dan berkembang dalam lingkungan sosialnya.
d).
Organisme
Sebagai makhluk hidup manusia pasti mempunyai organisme,
organisme pada manusia ditandai dengan benafas, bergerak, makan, mereaksi
rangsang, tumbuh, dan berkembang biak.
3. Manusia dan Geosfer
a.)
Litosfer
Ditinjau
dari asal kata geografi berasal dari bahasa Yunani lithos (batuan) dan sphere
(lapisan). Jadi, litosfer adalah lapisan kerak bumi yang terdiri dari batuan.
Ketebalan litosfer kurang lebih 1200 km.
Batuan
pembentuk litosfer:
1.Batuan
beku
2.Batuan
sedimen
3.Batuan
metamorf (malihan)
Tenaga
pembentuk muka bumi:
1.Tenaga
Endogen: tenaga vulkanisme,tenaga tektonisme, dan gempa bumi
2.Tenaga
Eksogen: erosi, sedimentasi (pengendapan), dan weathering (pelapukan)
b.)
Atmosfer
Atmosfer
merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi. Atmosfer terdiri dari berbagai
macam gas. Semakin tinggi, maka lapisan udara semakin tipis dan semakin kering.
Susunan udara terdiri dari Nitrogen
(N2) sebesar 78%, Oksigen (O2) sebesar 21%, Argon (Ar) sebesar 1%, Air (H2O) sebesar 0 hingga 7%, Ozon (O) sebesar 0 hingga
0,01%, Karcondioksida (CO2) sebesar 0,01
hingga 0,1%.
Gejala yang terdapat di lapisan ini terdiri dari berbagai
macam unsur cuaca seperti angin, suhu, awan, hujan, kelembaban udara, serta
udara.
Lapisan atmosfer antara lain.
1.
Troposfer
·
Lapisan atmosfer paling bawah
·
Tempat terjadinya peristiwa cuaca
·
Suhu semakin naik ke atas semakin
turun
·
Ketinggian 0-8 km di daerah kutub
dan ketinggian 0-16 km di daerah katulistiwa.
2.
Stratosfer
·
Lapisan atmosfer di atas troposfer
·
Tempat konsentrasi ozon sebagai
penyaringan sinar ultraviolet
·
Suhu semakin ke atas semakin turun
·
Ketinggian 16-55km
3.
Mesosfer
·
Tempat terbakarnya benda-benda di
ruang angkasa
·
Adanya penurunan suhu hingga -100
derajat celcius
·
Ketinggian 55-85 km
4.
Termosfer
·
Tempat terjadinya ionisasi
·
Terdapat lapisan ionosfer yang
berfungsi dalam perambatan gelombang radio
·
Semakin ke atas suhu semakin
tinggi
·
Ketinggian di atas 85 km
5.
Ekosfer
·
Lapisan terluar atmosfer
·
Memiliki pengaruh gaya gravitasi
yang sangat kecil
c.) Hidrosfer
Merupakan bagian dari permukaan bumi yang terdiri dari
lapisan air. Hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air serta spere
yang berarti lapisan. Beberapa elemen dari hidrosfer bumi antara lain adalah
sungai, danau, laut, gletser, air tanah, serta uap air yang berada di lapisan
udara.
Daur hidrologi merupakan perjalanan air dari laut ke udara ke
daratan dan ke laut. Daur hidrologi atau siklus air dikelompokkan menjadi:
1)
Pendek (dari laut menguap ke udara
kembali ke laut)
2)
Sedang (dari laut menguap ke udara jatuh ke danau atau sungai kembali
ke laut)
3)
Panjang (dari laut menguap ke
udara jatuh ke daratan mengalir ke danau atau sungai kembali ke laut).
d.)
Biosfer
Biosfer merupakan lapisan tempat tinggal organisme baik permukaan
bumi, air dan atmosfer. Faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna:
1.
Faktor
kesuburan tanah
2.
Faktor iklim
3.
Faktir suhu
udara
4.
Faktor
keadaan air
5.
Faktor
ketinggian tempat air permukaan bumi
e.) Antroposfer
Antroposfer merupakan bagian dari
permukaan bumi yang menjadi tempat hidup bagi manusia. Antroposfer berasal dari
kata antropos yang berarti manusia, dan spaira yang berarti lingkungan. Dengan
kata lain, antroposfer merupakan bagian dari geosfer yang menjadi tempat hidup
bagi manusia serta memiliki fungsi lingkungan hidup bagi manusia. Contoh dari
antroposfer adalah wilayah pedesaan, wilayah perkotaan, lokasi.
4. Unsur Lingkungan:
a). Biotik: Komponen yang memiliki nyawa atau benda hidup
b). Abiotik: Komponen yang tidak memiliki nyawa atau
benda mati
c). Sosial Budaya: Unsur sosial budaya adalah bentuk unsur lingkungan yang
merupakan penggabungan antara cipta, rasa, dan karsa manusia disesuaikan atau
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan setempat. Contoh adat istiadat, pola mata
pencaharian.
5. Pengaruh
Manusia Terhadap Lingkungan
Manusia sangatlah mempengaruhi lingkungan sekitarnya,
tujuan manusia sendiri itu, guna untuk menunjang kehidupannya. Cara yang
dilakukan manusia seperti menebang hutan, menggali tambang, mengebor gas alam
yang ada di laut, dan masih banyak lagi. Perbuatan manusia tersebut dilakukan
secara berkelanjutan, sehingga menimbulkan bencana seperti tanah longsor,
banjir, kebakaran hutan, lumpur lapindo yang sampai saat ini kasusnya belum
terselesaikan. Contoh akibat dari penebangan hutan, akan mengakibatkan banjir
dan lonsor. Ketika terjadi bencana tersebut, otomatis akan menghambat aktivitas
manusia, dan tempat bekerja pun mengalami kerusakan akibat bencana tersebut.
Sehingga berujung dengan kelumpuhan ekonomi. Banyaknya tangan manusia yang
tidak bertanggung jawab membuat lingkungan kita menjadi tercemar. Upaya manusia
untuk menangani bencana alam tersebut adalah dengan menjaga lingkungan sekitar
dan melakukan reboisasi.
Adapun dampak positif dari pengaruh manusia terhadap
lingkungan, seperti pemanfaatan lahan kosong yang dijadikan sebagai pertanian,
perkebunan, dan peternakan, perumahan dan sebagai tempat usaha lainnya,
sehingga dapat menjadi sumber pencaharian bagi masyarakat setempat.
Paham
Posibilisme
Pada paham posibilis, manusia memiliki peran
penting dalam mengontrol kehidupannya serta memiliki kebebasan dalam menetukan
prosesnya serta penyesuaian diri dengan kemungkinan dan peluang yang diberikan
oleh alam.
6.
Pengaruh Lingkungan Terhadap Manusia
Bukan hanya manusia saja yang dapat mempengaruhi lingkungan, linkunganpun
bisa mempengaruhi manusia. Hal ini dapat dibuktikan dengan sebagai berikut:
a)
Marfologi; Permukaan bumi yang menjadi tempat tinggal manusia. Permukaan
bumi yang datar dimanfaatkan oleh manusia dalam membangun rumah, pabrik,
perusahann, dan lain sebagainya serta mempermudah dalam hal tranfortasi.
Profesi yang tinggal didataran rendah menyesuaikan dengan lingkungannya seperti
menjadi karyawan, buruh dan sebagainya. Sedangakan permukaan bumi yang tinggi
seperti gunung dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata, perkebunan teh, kol,
wotel dan menghasilkan udara segar. Profesi yang ada di dataran tinggi
didominasi oleh petani, karena melihat banyaknya perkebunan yang ada di dataran
tinggi.
b)
Tanah: Keadaan tanah yang subur akan mempermudah manusia dalam hal bercocok
tanam. Sebaliknya, tanah yang kurang subur akan mempersulit manusia dalam
bercocok tanam. Adapun tanah yang mengandung bahan tambang yang akan menjadikan
kekayaan bagi manusia.
c)
Air: Saat ini banyak daerah di Indonesia yang kondisi tanah dengan
kandungan air yang sangat kritis. Hal ini dapat menyebabkan cepat terjadinya
banjir jika musim hujan, dan cepat mengalami kekeringan ketika musim kemarau.
Karena seperti yang kita tahu, bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa air.
d)
Iklim/cuaca: Indonesia memiliki iklim tropis, iklim ini memberikan corak
kehidupan bagi manusia, hewan dan tumbuhan iklim tropis memiliki 2 musim yaitu
musim hujan dan kemarau.
Paham
Determinis
Menurut Charles Darwin (1809-1882) dalam teori evolusinya
bahwa makhluk hidup secara
berkesinambungan dari waktu ke waktu mengalami perkembangan. Pada perkembangan
tersebut terjadi perjuangan hidup, dan yang kuat bertahan hidup. Faktor alam
sangat menentukan perkembangan hidup tersebut. Contohnya seperti iklim yang
sangat menentukan kebudayaan perkembangan manusia. Iklim di dunia ini
bervariasi sehingga kebudayaan pun ikut bervariasai seperti perkembangan seni,
agama, pemerintah dan segi kebudayaan yang lainnya.