Rangkuman Gerak
Resume Gerak
Parameter Gerak
Jarak
dan Perpindahan
Sebuah benda dikatakan bergerak jika kedudukan
benda dalam selang waktu tertentu berubah terhadap suatu titik acuan yang
dianggap diam. Berdasarkan definisi di atas titik acuan atau koordinat benda
dikatakan "diam" terhadap kedudukan benda tersebut jika koordinatnya
selalu tetap meskipun ada perubahan waktu. 5 Pengertian diam dan bergerak
adalah relatif. Mungkin saja posisi suatu benda diam terhadap suatu titik
acuan, tetapi terhadap titik acuan lain benda itu dikatakan bergerak. Hal ini
disebabkan karena di alam semesta ini tidak ada gerak dengan kerangka acuan
yang mutlak diam.
Perpindahan
dalam Arah Sumbu-x Positif
Perpindahan dalam arah sumbu-x positif,
arahnya selalu ke kanan. Perhatikan Gambar 1.
Donal
mula-mula berada di titik P, lalu bergerak lurus ke kanan dan berhenti di titik
Q. 6 −5 −4 −3 −2 −1 0 1 2 3 4 5 1 x 2 x sumbu x − Gambar 2.1. Perpindahan
kearah sumbu-x positif disepakati bernilai positif Titik P terletak pada 1 x =
−4 dan titik Q terletak pada 2 x = 3.
Perpindahan
dalam Arah Sumbu-x Negatif
Perpindahan dalam arah sumbu-x
negatif, arahnya selalu ke kiri. Mobil
mula-mula berada di R, lalu bergerak ke kiri, dan berhenti di titik S. −5 −4 −3
−2 −1 0 1 2 3 4 5 1 x 2 x sumbu x − Gambar 2.2. Perpindahan kearah sumbu-x
negatif disepakati bernilai negatif Titik R terletak pada 1 x = 3 dan titik S
terletak pada 2 x = −4.
A.
Kelajuan dan Kecepatan
Dalam kehidupan sehari-hari, kata kecepatan
dan kelajuan sering disamaartikan. Kecepatan dan kelajuan merupakan dua
pegertian yang berbeda. Kecepatan (velocity) merupakan besaran vektor, yaitu
besaran yang memperhitungkan arah geraknya, sedangkan kelajuan (speed)
merupakan besaran skalar, yaitu besaran yang hanya memiliki besar tanpa
memperhatikan arah gerak benda.
1.
Kelajuan dan Kecepatan Rata-rata
Kelajuan
rata-rata diperoleh dari jarak yang ditempuh benda dibagi dengan waktu
tempuhnya. Secara matematis, kelajuan rata-rata dapat dituliskan dalam
persamaan jarak yang ditempuh Kelajuan rata rata waktu tempuh − = s v t = 9
dengan: ( ) ( ) ( ) 1 v kelajuan rata rata ms s jarak tempuh meter t waktu
tempuh sekon − = − = = Kegiatan Percobaan: Kegiatan 1 Kegiatan ini bertujuan
untuk menentukan kelajuan rata-rata. Alat dan bahan: • Meteran atau mistar •
Stopwatch • Sebutir batu beratnya ± 50 gram.
2.
Kecepatan dan Kelajuan Sesaat
Pada saat kendaraan bermotor bergerak,
pernahkah kita melihat spedometer pada kendaraan itu? Selama perjalanan
spedometer yang berfungsi dengan baik akan menunjukan angkaangka yang berbeda
pada saat yang berbeda. Spedometer ialah alat yang menunjukan kelajuan
kendaraan. Namun kelajuan apakah yang ditunjukan alat tersebut? x v t ∆ = ∆ 11
Gambar 2. 5. Spedometer menunjukan kelajuan sesaat pada kendaraan bermotor
Kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata menggambarkan jarak tempuh dibagi
waktu tempuh.
B.
Percepatan
Pernahkan Anda naik sepeda? Pada saat Anda
memulai naik sepeda, awalnya perlahanlahan, kemudian Anda kayuh semakin kuat
sehingga melaju semakin kencang. Pada saat Anda mengayuh semakin kuat, sepedamu
memperoleh percepatan. Sebaliknya saat hendak berhenti Anda mengerem sepeda,
sehingga lajunya semakin lama semakin berkurang dan akhirnya berhenti. Ketika
Anda mengerem sebenarnya Anda juga memberikan percepatan pada gerak sepeda,
namun arah percepatan itu berlawanan dengan arah sepedamu. Percepatan merupakan
besaran vektor, yaitu besaran yang memperhitungkan arah geraknya. Percepatan
menyatakan laju perubahan kecepatan, atau menyatakan perubahan kecepatan per
satuan waktu.
Gerak
Lurus
A. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Sebuah
benda dikatakan bergerak lurus beraturan, jika lintasan dari benda merupakan
garis lurus dan kecepatanya setiap saat adalah tetap. Didalam kehidupan
sehari-hari, sangat sulit untuk mendapatkan sebuah benda yang bergerak lurus
beraturan secara ideal. Akan tetapi dalam pendekatannya terdapat beberapa
contoh yang dapat dianalogikan sebagai gerak lurus beraturan. Misalnya, pada
rel yang lurus, sebuah kereta api dapat dianggap bergerak lurus. Jika kereta
api menempuh perpindahan yang sama selang waktu yang dibutuhkan juga sama, maka
gerak kereta api dapat disebut gerak lurus beraturan. Gambar 2.10. Kereta api
bergerak Lurus Beraturan Bagaimana besaran-besaran Fisika pada gerak lurus
beraturan itu? Untuk mengetahuinya mari kita analisis gerak kereta api yang
melakukan gerak lurus beraturan selama 5 menit dengan data seperti pada tabel
berikut Tabel 2.1. Kecepatan Kereta Api selama 5 menit Waktu (menit) 0 1 2 3 4
5 Jarak tempuh (km) 0 0.8 1.6 2.4 3.2 4 Dengan memperhatikan Tabel 2.1. dapat
dibuat grafik hubungan antara jarak tempuh (s) pada sumbu-y dan waktu tempuh
pada sumbu-x seperti yang ditunjukan Gambar 2.11. s (km) 4 3.2 2.4 1.6 0.8 a 1 2 3 4 5 t (menit ) Gambar 2.11. Grafik s-t gerak lurus beraturan
Hubungan antara jarak tempuh (s) terhadap waktu tempuh (t) dari sebuah benda
yang melakukan gerak lurus beraturan, akan memberikan grafik berbentuk linear
atau berupa garis lurus dengan tangen sudut kemiringan grafik menunjukan nilai
kecepatan benda.
B.
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Suatu
benda dikatakan bergerak lurus berubah beraturan jika kecepatan benda berubah
secara beraturan terhadap waktu dan lintasan benda tersebut berupa garis lurus.
1.
Gerak Jatuh Bebas
Di dalam
kehidupan sehari-hari kita sering melihat jatuhnya sebuah benda dari suatu
ketinggian tertentu tanpa kecepatan awal. Misalnya sebuah kelapa tua yang jatuh
dari pohonnya. Gerak jatuh benda dari suatu ketinggian tanpa kecepatan awal
disebut gerak jatuh bebas. Secara ideal, gerak jatuh bebas haruslah berada di
ruang hampa
2.
Gerak Vertikal ke Atas dan ke Bawah
a.
Gerak Vertikal ke Atas (GLBB Diperlambat)
Pada gerak vertikal ke atas, semakin ke atas,
kecepatan benda semakin berkurang sehingga pada titik tertinggi kecepatan benda
sama dengan nol. Dititik puncak benda berhenti sesaat, kemudian akan berbalik
arah ke bawah, dan mengalami gerak jatuh bebas, yaitu benda bergerak jatuh dengan
kecepatan awal sama dengan nol. Pada gerak vertikal ke atas berlaku persamaan:
vt = vo - gt h = v t - 1 gt2 o 2 Tanda (-) menunjukan bahwa benda
mengalami perlambatan karena gerak benda berlawanan dengan arah gaya gravitasi
bumi (benda bergerak ke atas).
b.
Gerak Vertikal ke Bawah (GLBB Dipercepat)
Pada gerak vertikal ke bawah, berlaku
persamaan: vt = vo + gt h = v t + 1 gt 2 o 2 Oleh karena gerak benda searah
dengan gaya gravitasi bumi (benda bergerak ke bawah) maka benda akan mengalami
percepatan.