Multimedia Interaktif : Pengertian, Elemen, Kelebihan dan Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
Multimedia Interaktif
Pengertian Multimedia Interaktif
Multimedia berawal dari kata multi dan media.
Multi berasal dari bahasa Latin, yaitu nouns
yang berarti banyak atau bermacam-macam. Sedangkan kata media berasal dari
bahasa Latin, yaitu medium yang
berarti media, perantara, atau sesuatu yang dipakai untuk menghantarkan,
menyampaikan, atau membawa sesuatu. Kata medium dalam American Heritage Electronic Dictionary diartikan sebagai alat
untuk mendistribusikan dan mempersentasikan informasi (dalam Munir, 2012 hlm.
2).
Menurut
Rosch multimedia adalah suatu kombinasi data atau media untuk
menyampaikan suatu informasi sehingga informasi itu tersaji dengan lebih
menarik. Sedangkan Gayeski mendefinisakan multimedia sebagai kumpulan media
berbasis komputer dan sistem komunikasi yang memiliki peran untuk membangun,
menyimpan, menghantarkan dan menerima informasi dalam bentuk teks, grafik,
audio, video dan sebagainnya (dalam Munir, 2012 hlm. 2-3)
Reddi
(dalam Munir, 2012 hlm.3) mengartikan multimedia sebagai suatu integrasi
elemen beberapa media (audio, video, grafik, teks, animasi, dan sebagainya)
menjadi sebuah kesatuan yang sinergis dan simbiosis yang memberikan hasil lebih
menguntungkan bagi pengguna ketimbang elemen media secara individual. American Heritage Dictionary mendefisikan
multimedia sebagai sebuah sistem yang terdiri dari pengontrolan berkomputer,
integrasi, manipulasi, perwakilan, penyimpanan dan komunikasi berbagai
informasi yang dikodekan melalui media time dependent.
Berdasarkan definisi tersebut, multimedia
merupakan perpaduan antara berbagai media (format
file) yang berupa teks, gambar (vektor
atau bitmap), grafik, sound,
animasi, video, interaksi, dan lain-lain yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan
untuk menyampaikan atau menghantarkan pesan kepada publik
Menurut Hofstetter (dalam Munir, 2012, hlm.
132) menyebutkan bahwa multimedia interaktif adalah pemnfaatan komputer untuk
menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) menjadi
satu kesatuan dengan link dan tool yang tepat sehingga memungkinkan pemakaian
multimedia dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.
Elemen
Multimedia Interaktif
Munir (2012 hlm. 130) menuliskan ada lima
elemen atau teknologi utama dalam multimedia interaktif, yaitu teks, grafik,
audio, video, dan animasi. Multimedia interaktif menggabungkan dan
mensinergikan semua media yang terdiri dari teks, grafik, audio, video, dan
interaktivitas (Green & Brown dalam Munir, 2012 hlm. 130)
Selain itu, interaktivitas juga merupakan
bagian dari pada elemen yang diperlukan untuk melengkapi prosese komunikasi
interaktif dalam penngunana multimedia. Setiap elemen ini ini memeiliki
perannya masing-masing dalam mewujudkan suatu informasi yang menarik dan
berkesan.
Interaktivitas adalah rancangan dibalik suatu
program multimedia sehingga program multimedia. Interaktivitas memungkinkan
seseorang untuk mengakses berbagai macam bentuk media atau jalur di dalam
program multimedia sehingga program tersebut lebih berarti dan lebih memberikan
kepuasan bagi pengguna.
Green & Brown (dalam Munir, 2012 hlm. 130)
menjelaskan terdapat beberapa metode yang diginakan dalam menyajikan
multimedia, yaitu:
1) Berbasis kertas (paper based), contoh: buku, majalah, brosur.
2) berbasis cahaya (light based), contoh: slide shows, transparasi.
3) berbasis suara (audio based) contoh: CD Players, tape recoder, radio.
4) Berbasis gambar bergerak (Moving image based)
contoh: televisi, VCR (Video cassette recorder), film.
5) Berbasiskan digital (Digitally based) contoh:
komputer.
Interaktivitas Sebagai Pusat Aplikasi
Multimedia
Sumber
: Munir, (2012 hlm. 131)
Adanya interaktivitas dan fitur interaktif
dalam aplikasi multimedia telah menjembatani interaksi antara komputer dan
pengguna. Kunci timbulnya interaktivitas yaitu adanya pemberdayaan pengguna
dalam menggunakan aplikasi multimedia sehingga dapat mengontrol isi dan aliran
informasi. Vaughan (dalam Munir, (2012 hlm.131). Hal ini telah merangsang
adanya perubahan-perubahan penting dalam sistem pendidikan dan dampak cara
penyampaikan informasi kepada peserta didik. Kemajuan teknologi multimedia yang
berbasis web telah membantu
perkembangan kemampuan untuk efektif memanfaatkan multimedia interaktif dalam
proses pembelajaran.
Kelebihan
Multimedia Interaktif
Pembelajaran
yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi atau menggunakan multimedia
disebut dengan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Penggunaan
media pembelajaran ini dimaksudkan untuk membantu pendidik dalam penyampaian
materi yang diajarkan dan juga membantu peserta didik dalam memahami materi
yang dipelajarinya. Dengan menngunakan media pembelajaran berbasis multimedia
dapat memadukan media-media dalam proses pembelajaran, akan membantu pendidik
menciptakan pola penyajian yang interaktif. Selain itu muatan materi pelajaran
dapat dimodigikasi menjadi lebih menarik dan mudah dipahami, tujuan materi yang
sulit akan menjadi mudah, suasana belajar yang menegangkan menjadi
menyenangkan.
Dengan
menngunakan media pembelajaran berbasis multimedia dapat memadukan media-media
dalam proses pembelajaran, maka proses pembelajaran akan berkembang dengan
baik, sehingga membantu pendidik menciptakan pola penyajian yang interaktif.
Multimedia interaktif merupakan kombinasi berbagai media dari dari komputer,
video, audio, gambar dan teks.
Ada beberapa
kelebihan multimedia interaktif dalam pembelajaran yang dikemukakan oleh Munir
(2012, hlm. 132-133) diantaranya :
1) Sistem pembelajaran lebih inovatif dan
interaktif
2) Pendidik akan selalu dituntut untuk kreatif
inovatif dalam mencari terobosan pembelajaran
3) Mampu menggabungkan antara teks, gambar,
audio, musik, animasi gambar atau video dalam kesatuan yang saling mendukung
guna tercapainya tujuan pembelajaran.
4) Menambah motivasi peserta didik selama proses
belajar mengajar hingga didapatkan tujuan pembelajaran yang diinginkan
5) Mampu memvisualisasikan materi yang selama ini
sulit untuk diterangkan hanya sekedar penjelasan atau alat peraga yang
konvensional
6) Melatih peserta didik lebih mandiri dalam
mendapatkan ilmu pengetahuan.
Pengembangan
Media Pembelajaran Interaktif
Pengembangan media berbasis multimedia
interaktif perlu dirancang dengan baik. Dalam mengembangkan multimedia
interaktif harus memperhatikan beberapa
kriteria bahan ajar multimedia. Menurut Ashyar (2012, hlm. 173) Kriteria bahan
ajar yang multimedia yang baik meliputi:
1) Tampilan harus menarik, dilihat dari gambar
dan warna yang digunakan
2) Narasi yang digunakan mudah dipahami oleh
siswa
3) Materi yang disajikan bersifat interaktif,
artinya memungkinkan partisipasi dari siswa
4) Kebutuhan untuk mengkomodasi berbagi model
yang berbeda dalam belajar
5) Karakteristika dan budaya personal dari
populasi yang akan dijadikan target
6) Sesuai dengan karakteristik siswa,
karakteristik materi dan tujuan yang ingin dicapai
7) Sesuai dengan sarana pendukung yang tersedia
8) Proses pembelajaran adalah suatu kontinuitas
utuh, bukan sopradik dan kejadian terpisah-pisah.
Dalam mengembangkan media pembelajaran
berbasis multimedia interaktif perlu adanya perancanaan yang baik. dan
meperhatikan langkah-langkah atau prosuder yang sesuai agar media pembelajaran
layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran
Menurut Ashyar (2012, hlm. 173-176)
menjelaskan langkah-langkah pengembangan multimedia pembelajaran interaktif
dalam beberapa tahap, diantaranya:
1) Analisis
Proses analisis kurikulum merupakan
langkah awal untuk mengembangkan multimedia pembelajaran. Proses analisis
kurikulum ini sangat diperlukan untuk memilih materi mana yang cocok untuk
dikembangkan melalui multimedia.
2) Pemilihan teknologi
Pemilihan teknologi dilakukan setelah
proses analisis kurikulum. Tujuannya adalah untuk menentukan teknologi apa saja
yang dapat digunakan untuk merealisasikan hasil analisis kurikulum. Selain itu
ditentukan juga jenis hardware dan software yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
3) Merancang desain
Perancangan desain multimedia dapat
diawali dengan pencarian ide mengenai bentuk tampilan dari multimedia
pembelajaran. Misalnya merencanakan struktur navigasinya akan seperti apa.
Selain itu perlu dipersiapkan bentuk desain-desain tampilan dan materi yang
dibutuhkan seperti teks, gambar, video, dan lain sebagainya.
4) Menyusun storyboard
Storyboard yaitu diagram alur cerita dari bahan ajar
multimedia yang akan dibuat. Pada storyboard
sudah tergambar dengan jelas bagian-bagian dari media.
5) Identifikasi dan pengumpulan materi
Ketika melakukan kegiatan pengumpulan
materi maka dibuatkan daftar kebutuhana media yang akan digunakan meliputi
teks, suara, gambar, animasi dan sebagainya. Agar memudahkan pembuat
multimedia, sebaiknya materi yang sudah dikumpulkan dari berbagai sumber
disimpan dalam satu folder yang akan digunakan dalam penyusunan bahan ajar
berbasis multimedia.
6) Pembuatan bahan ajar multimedia
Pada tahap ini dilakukan impor bahan
dan materi, pembuatan struktur navigasi animasi, efek transisi, interaksi dan lain-lain.
Bahan yang sudah disusun, sebaiknya dievaluasi oleh tim ahli media, materi,
pedagogik, dan termasuk ahli bahasa.
7) Uji coba dan fine tuning
Bahan ajar yang sudah selesai dibuat
diujicobakan ke beberapa pengguna untuk memperoleh masukan. Hasil dari uji coba
ini digunakan sebagai bahan perbaikan yang disebut file tuning. Sehingga multimedia yang dikembangkan akan terlihat
sempurna dan siap untuk disebarkan.