Motivasi Belajar
Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari bahasa Latin,
Movere yang berarti dorongan atau daya penggerak. Banyak ahli yang sudah
mengemukakan pengertian motivasi dengan berbagai sudut pandang mereka masing-masing,
namun intinya sama, sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri
seseorang kedalam bentuk aktifitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengertian motivasi menurut para ahli: Huitt, W. (2001) mengatakan motivasi
adalah suatu kondisi atau status internal (kadang-kadang diartikan sebagai
kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang mengarahkan perilaku seseorang untuk
aktif bertindak dalam rangka mencapai suatu tujuan.
Thursan Hakim (2000:26) mengemukakan
pengertian motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang
melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Pengertian motivasi
yang lebih lengkap menurut Sudarwan Danim motivasi diartikan sebagai kekuatan,
dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang
mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai
dengan apa yang dikehendakinya. Siswa pada dasarnya termotivasi untuk melakukan
suatu aktivitas untuk dirinya sendiri karena ingin mendapatkan kesenangan dari
pelajaran, atau merasa kebutuhannya terpenuhi.Ada juga Siswa yang termotivasi
melaksanakan belajar dalam rangka memperoleh penghargaan atau menghindari
hukuman dari luar dirinya sendiri, seperti: nilai, tanda penghargaan, atau
pujian guru (Lepper: 1988).
Didaktika Jurnal Kependidikan,
Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 12, No. 2, Desember 2018 Peranan Guru dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Arianti), h. 117-134 125 Dari beberapa
pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan kondisi
psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Ada tiga komponen
utama dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi
apabila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan ia
harapkan. Sedangkan dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan
dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang
berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan dan tujuan merupakan
hal ingin di capai oleh seorang individu. Tujuan tersebut akan mengarahkan
perilaku dalam hal ini yaitu perilaku untuk belajar.
Motivasi Belajar Bertolak dari arti
kata motivasi di atas, maka yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah
sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat belajar atau dengan kata lain
sebagai pendorong semangat belajar (Islamuddin, 2012:259). Sedangkat menurut
Hermine Marshall, istilah motivasi belajar adalah kebermaknaan, nilai, dan
keuntungan-keuntungan kegiatan belajar tersebut cukup menarik bagi siswa untuk
melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru.
Bagi
siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut :
a. Menyadarkan
kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir.
b. Contohnya:
setelah siswa membaca suatu bab buku bacaan, di bandingkan dengan temannya
sekelas yang juga bab tersebut, ia kurang berhasil menangkap isi, maka ia
terdorong membaca lagi.
c. Menginformasikan
tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan dengan teman sebaya. Sebagai
ilustrasi jika terbukti usaha belajar seorang siswa belum memadai maka ia
berusaha maka ia berusaha setekun temannya yang belajar dan berhasil.
d. Mengarahkan
kegiatan belajar, sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa bahwa dirinya
belum belajar secara serius, seperti bersenda gurau di dalam kelas maka ia akan
merubah perilaku belajarnya.
e. Membesarkan
semangat belajar. Contohnya, seorang anak yang telah menghabiskan banyak dana
untuk sekolahnya dan masih ada adik yang di biayai orang tua maka ia akan
berusaha agar cepat lulus.
f. Menyadarkan
tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja, siswa dilatih untuk
menggunakan kekuatannya sehingga dapat berhasil.Sebagai ilustrasi, setiap
Didaktika Jurnal Kependidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 12, No. 2, Desember
2018 Peranan Guru dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa (Arianti), h. 117-134 126 hari siswa di harapkan untuk
belajar di rumah, membantu orang tua dan bermain dengan temannya. Apa yang di
lakukan di harapkan dapat berhasil memuaskan.
Motivasi belajar juga penting diketahui
oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada
siswa bemanfaat bagi guru sebagai berikut:
a. Membangkitkan,
meningkatkan, dan memelihara semangat siswa. Dalam hal ini pujian, hadiah,
dorongan atau pemicu semangat dapat di gunakan untuk mengobarkan semangat
belajar.
b. Mengetahui
dan memahami motivasi belajar siswa di kelas yang bermacam-macam sehinnga
dengan bermacamnya motivasi tersebut di harapkan guru dapat menggunakan
bermacam-macam strategi belajar mangajar.
c. Meningkatkan
dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran seperti
sebagai penasihat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, dan penyemangat.
Jenis Motivasi Berdasarkan sifatnya,
motivasi dapat dibedakan menjadi motif intrinsic dan motivasi ekstrinsik:
a. Motivasi
Intrinsik Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari diri sendiri dan
tidak dipengaruhi oleh sesuatu di luar dirinya karena dalam setiap diri
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Orang yang tingkah lakunya
digerakkan oleh motivasi intrinsik, baru akan puas kalau tingkah lakunya telah
mencapai hasil tingkah laku itu sendiri. Misalnya, orang yang gemar membaca
tanpa ada yang mendorong, ia akan mencari sendiri buku-buku untuk dibacanya.
Orang yang rajin dan bertanggung jawab tanpa menunggu komando, sudah belajar dengan
sebaik-baiknya.
b. Motivasi
Ekstrinsik Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain
sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan belajar. Misalnya, siswa
yang sedang menyelesaikan pekerjaan rumah, sekedar mematuhi perintah guru, kalau
tidak dipatuhi guru akan memarahinya. Didaktika Jurnal Kependidikan, Fakultas Tarbiyah
IAIN Bone, Vol. 12, No. 2, Desember 2018 Peranan Guru dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa (Arianti), h. 117-134 127 4. Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar
Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar
seseorang.Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi
berarti tidak ada kegiatan belajar.Agar peranan motivasi lebih optimal, maka
prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya sekedar diketahui, tetapi
harus diterangkan dalam aktivitas belajar-mengajar.
Ada beberapa prinsip motivasi dalam
belajar seperti dalam uraian berikut:
a. Motivasi
sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar seseorang melakukan
aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya. Motivasilah sebagai dasar
penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar. Minat merupakan
kecenderungan psikologis yang menyenangi suatu objek, belum sampai melakukan
kegiatan. Namun minat adalah motivasi dalam belajar.Minat merupakan potensi
psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi. Bila seseorang sudah
termotivasi untuk belajar, maka dia akan melakukan aktivitas belajar dalam
rentang waktu tertentu. Oleh karena itulah, motivasi diakui sebagai dasar
penggerak yang mendorong aktivitas belajar seseorang.
b. Motivasi
intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar dari seluruh
kebijakan pengajaran, guru lebih banyak memutuskan memberikan motivasi
ekstrinsik kepada setiap anak didik. Anak didik yang malas belajar sangat berpotensi
untuk diberikan motivasi ekstrinsik oleh guru supaya dia rajin belajar. Efek
yang tidak diharapkan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah kecenderungan
ketergantungan anak didik terhadap segala sesuatu di luar dirinya. Selain
kurang percaya diri, anak didik juga bermental pengharapan dan mudah terpengaruh.
Oleh karena itu motivasi intrinsik lebih utama dalam belajar.
c. Motivasi
berupa pujian lebih baik daripada hukuman meski hukuman tetap diberlakukan
dalam memicu semangat belajar anak didik, tetapi masih lebih baik penghargaan
berupa pujian. Setiap orang senang dihargai dan tidak suka dihukum dalam bentuk
apa pun juga. Memuji orang lain berarti memberikan penghargaan atas prestasi
kerja orang lain. Hal ini akan memberikan semangat kepada seseorang untuk lebih
meningkatkan prestasi kerjanya. Tetapi pujian yang diucap itu tidak asal ucap,
harus pada tempat dan kondisi yang tepat. Kesalahan pujian bisa bermakna
mengejek.
d. Motivasi
berhubungan erat dengan kebutuhan belajar didaktika jurnal kependidikan,
Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 12, No. 2, Desember 2018 Peranan Guru dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Arianti), h. 117-134 128 Dalam kehidupan
anak didik, membutuhkan penghargaan, perhatian, ketenaran, status, martabat,
dan sebagainya merupakan kebutuhan yang wajar bagi anak didik. Semuanya dapat
memberikan motivasi bagi anak didik dalam belajar. Guru yang berpengalaman
harus dapat memanfaatkan kebutuhan anak didik, sehingga dapat memancing
semangat belajar anak didik agar menjadi anak yang gemar belajar. Anak didik pun
giat belajar untuk memenuhi kebutuhannya demi memuaskan rasa ingin tahunya
terhadap sesuatu.
e. Motivasi
dapat Memupuk Optimisme dalam Belajar Siswa yang mempunyai motivasi dalam
belajar selalu yakin dapat menyelesaikan setiap pekerjaan. Dia yakin bahwa
belajar bukan kegiatan yang sia-sia. Hasilnya akan berguna tidak hanya kini,
tetapi juga di hari mendatang (Rahmah, 2002: 239).
Bentuk-bentuk motivasi ada beberapa
bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar, di
antaranya:
a. Memberi
angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.banyak
siswa belajar,yang utama justru untuk mencapai angka atau nilai yang
baik.sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nila-nilai
pada rapor angkanya yang baik-baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa
merupakan motivasi yang sangat kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa
bekerja atau belajar hanya ingin mengejar asalkan naik kelas saja. Namun
demikian semua itu harus di ingat oleh guru bahwa pencapaian angka-angka
seperti itu belum merupakan hasil belajar yang sejati, hasil belajar yang
bermakna. Oleh karena itu, langkah selanjutnya yang ditempuh oleh guru adalah bagamana
cara memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan values yang terkandung didalam
setiap pengetahuan yang di ajarkan kepada para siswa sehinggga tidak sekedar kognitif
saja, tetapi juga keterampilan dan afektinya.
b. Hadiah
Hadiah dapat juga di katakana sebagai motivas,tetapi tidaklah selalu demikian.karena
hadia untuk suatu pekerjaan,mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang
tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut.sebagai contoh
hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi
seseorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar. Didaktika Jurnal
Kependidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 12, No. 2, Desember 2018
Peranan Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Arianti), h. 117-134
129
c. Saingan/kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar
siswa.persaingan,baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.memamng unsur persaingan ini banyak
dimanfaatkan di dalam dunia industri atau perdagangan,tetapi juga sangat baik
di gunakan untuk meningkatan kegiatan belajar siswa.
d. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran pada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan
menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga
diri,adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting seseorang
akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan
menjaga harga dirinya.penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan
dan harga diri,begitu juga untuk siswa si subyek belajar.para siswa akan belajar
dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.
e. Memberi
ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka nada ulangan.
Oleh karena itu, member ulangan ini juga merupakan sarana motivasi.Tetapi yang
harus diingat oleh guru, adalah jangan selalu sering karena bisa membosankan
dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru juga harus terbuka, maksudnya kalau
akan ulangan harus diberitahukan kepada siswanya
f. Mengetahui
hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan
mendorong siswa untuk giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil
belajar meningkat,maka akan ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar,
dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
g. Ujian
Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik,
perlu diberikan pujian,pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan
sekalgus merupakan motivasi yang baik.
h. Hukuman
Sebagai reinforcement yang negative tetapi kalau diberikan secara tepat dan
bijak bisa menjadi alat motivasi.Oleh karena itu guru juga harus memahami prinsip-prinsip
pemberin hukuman. Didaktika Jurnal Kependidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Bone,
Vol. 12, No. 2, Desember 2018 Peranan Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa (Arianti), h. 117-134 130.
i. Hasrat
untuk belajar Hasrat untuk belajar, berarti ada unsure kesengajaan ada maksud
ntuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud.
j. Minat
Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat.Motivasi muncul karena ada
kebutuan.Juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang
pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.
Macam-macam Motivasi sebagai berikut :
a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
:
1) Motif-motif
bawaan, yaitu motif yang di bawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa
dipelajari. Contoh: dorongan untuk makan, minum, bekerja, dan lain-lain.
2) Motif-motif yang dipelajari, maksudnya motif-motif
yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh: dorongan untuk belajar suatu cabang
ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat. Motif-motif
ini sering kali disebut dengan motif-motif yang diisyaratkan secara sosial.
Di samping itu, Frandsen menambahkan
jenis-jenis motif berikut ini; a) Cognitive motives b) Self-expression c)
Self-enhancement. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis sebagai berikut :
1) Motif
atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan untuk makan,minum,
seksual, berbuat, dan kebutuhan untuk beristirahat.
2) Motif-motif
darurat. Yang termasuk dalam jenis motiv ini antara lai: dorongan untuk menyelamatkan
diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu, jelasnya motiv
ini timbul karena rangsangan dari luar.
3) Motif-motif
objektif .dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan manipulasi, untuk
menaruh minat. Motiv-motiv ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi
dunia luar secara efektif.
Motivasi jasmaniah dan rohaniah Ada
beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis yakni
motivasi jasmania dan motivasi rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmani seperti
misalnya reflex, insting otomatis, nafsu.Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah
adalah kemuan. Didaktika Jurnal Kependidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol.
12, No. 2, Desember 2018 Peranan Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
(Arianti), h. 117-134 131.
Soal kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk dari empat momen
yaitu:
1) Momen
timbulnya alasan, sebagai contoh seorang pemuda yang sedang giat berlatih olah
raga utnuk menghadapi suatu porseni di sekolahnya tetapi tiba-tiba di suruh
ibunya untuk mengantarkan seorang tamu membeli tiket karena tamu itu mau kembali
ke Jakarta.
2) Momen
pilih Momen pilih maksudnya dalam keadaan pada waktu ada alternatif-alternatif
yang mengakibatkan persaingan diantara alterntif atau alasan-alasan itu.
Kemudian sesorang menimbang berbagai alrternatif untuk kemudian menentukan pilihan
yang akan di kerjakan.
3) Momen
putusan Dalam persaingan antara berbagai alasan, sudah barang tentu akan
berakhir dengan dipilihnya satu alternatif yang dipilih inilah yang menjadi
putusan untuk dikerjakan.
4) Momen
terbentuknya kemauan kalau seseorang sudah menetapkan satu putusan untuk
dikerjakan, timbullah dorongan pada diri seseorang utnuk bertindak,
melaksanakan putusan itu. D. Peranan Motivasi dalam Proses Pembelajaran Proses
pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan seseorang individu (jasmani dan
rohani), kegiatan pembelajaran tidak pernah dilakukan tanpa adanya dorongan atau
motivasi yang kuat dari dalam diri individu ataupun dari luar individu yang mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Adapun peranan motivasi dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Peran
motivasi sebagai motor penggerak atau pendorong kegiatan pembelajaran. Motivasi
dalam hal in berperan sebagai motor penggerak terutama sebagai siswa untuk
belajar, baik berasal dari dalam dirinya (internal) maupun dari luar diri
(eksternal) untuk melakukan proses pembelajaran.
2. Peran
motivasi memperjelaskan tujuan pembelajaran. Motivasi bertalian dengan suatu
tujuan, tanpa ada tujuan, maka tidak akan ada ada motivasi seseorang. Oleh
sebab itu motivasi sangat berperan penting dalam mencapai hasil pembelajaran
siswa menjadi optimal. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan bagi siswa (peserta didik) yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan
tersebut. Didaktika Jurnal Kependidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 12,
No. 2, Desember 2018 Peranan Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
(Arianti), h. 117-134 132
3. Peran
motivasi menyeleksi arah pembuatan.disini motivasi dapat berperan menyeleksi
arah pembuatan bagi siswa apa yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan.
4. Peran
motivasi internal dan eksternal dalam pembelajaran. Dalam kegiatan
pembelajaran, motivasi internal biasanya muncul dari dalam diri siswa, sedangkan
motivasi eksternal siswa dalam pembelajaran umum didapat dari guru (pendidik).
5.
Peran motivasi melahirkan prestasi. Motivasi sangat berperan dalam pembelajaran
siswa dalam meraih prestasi belajar. Tinggi rendahnya prestasi belajar seorang
siswa (peserta didik) selalu dihubungkan dengan tinggi rendahnya motivasi
pembelajaran seorang siswa tersebut.