Media Pembelajaran : Pengertian, CIri-ciri, Tujuan dan Manfaat, Jenis-jenis Media Pembelajaran
Media
Pembelajaran
Pengertian Media
Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan
bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah memliki arti sebagai
“perantara” atau “pengantar”. Dalam bahasa arab media disebut dengan prantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Arsyad, 2008,
hlm.3).Dalam kamus besar Bahasa Indonesia media merupakan alat (sarana)
komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, posterdan
spanduk. Menurut Wilbur Schram (dalam Mahnun, 2012, hlm. 28) beranggapan bahwa media adalah
information carying technologies that can
be used for instruction....The media instruction, censequently are extensions
of the teacher. Menurutnya media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat
dimafaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari
guru. tak jauh beda pengertian yang dikemukan oleh Asociation of Education Comunication Technology (AECT) yang
menyebutkan bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang dapat yang
dapat dipergunakan untuk prosess penyalur pesan.
National Education Association (NEA) (dalam
Arsyad, 2008 hlm. 4) mengemukakan media sebagai benda yang dapat
dimanipulasikan, dilihat, didengar dibaca atau dibicarakan beserta instrument
yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat
mempengaruhi efektifitas program instruksional.
Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan,
perubahan-perubahan sikap, dan perilaku dapat terjadi kerena interaksi antara
pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Arsyad (2008,
hlm. 10). Sejalan dengan hal itu pepatah cina mengatakan I hear and I forget, I see and I remember, I do and I Understand artinya
setiap siswa harus terlibat secara langsung untuk mengalami proses
pembelajaran. Sebagaimana yang disebutkan Hermawan (2009,hlm.144) menyebutkan
bahwa salah satu prinsip pembelajaran yaitu, setiap individu harus terlibat
secara langsung untuk mengalaminya.
Penggunaan media pembelajaran yang mampu
melibatkan siswa secara langsung aktif dalam proses pembelajaran akan membantu
memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa, karena penggunaan media dapat
mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang bersifat abstrak menjadi lebih
konkrit. Pernyataan tersebut dikuatkan oleh penggolongan pengalaman belajar
atau yang lebih dikenal dengan kerucut pengalaman yang dikemukakan Edgar Dale
(1969) bahwa pengalaman yang paling baik adalah melalui pengalaman langsung.
Edgar Dale (dalam Arsyad, 2008, hlm. 13)
membuat kerucut pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkrit ke yang
paling abstrak. yang dikenal dengan the
cone of experience. Kerucut pengalaman ditunjukkan oleh gambar berikut:
Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Dale
Sumber : Asyhar, 2012, hlm. 11
Dari gambar tersebut, Edgare Dale
memperkirakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indera penglihatan
berkisar 75%, indera pendengaran sekitar 13%, dan melalui indera lainnya
sekitar 12% sehingga pemerolehan hasil belajar berdasarkan pengalaman langsung
siswa dapat menyerap sekitar 90% berbagai infomasi yang disampaikan saat proses
pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena pengalaman langsung mampu memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.
Dari beberapa definisi tersebut dapat
disimpulkan media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang berfungsi
menyampaikan pesan pembelajaran, baik berupa peristiwa, benda, alat, dan
lainnya. Media pembelajaran sangat penting karena merupakan alat komunikasi
bagi guru untuk menyampaikan pesan dalam proses pembelajaran yang dapat menarik
siswa untuk belajar. Hal ini dimaksudkan untuk menghadirkan pembelajaran yang
bermakna serta meningkatkan pemahaman siswa dengan materi yang disampaikan.
Ciri-ciri
Media Pembelajaran
Menurut Rudy
Bretz (dalam Mahnun, 2012, hlm. 30) media
menurut ciri utama dibagi menjadi tiga unsur, yaitu suara, visual, dan gerak,
sedangkan menurut Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2008 hlm. 15)
mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan
dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu
(atau kurang efesien) melakukannya. Tiga ciri tersebut diantaranya adalah :
1) Ciri fiksatif (fixative property)
Ciri fiksatif menggambarkan kemampuan
media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruk di suatu peristiwa
atau objek.
2) Ciri manipulatif (manipulative property)
Ciri manipulatif menggambarkan
kemampuan media
untuk mentransformasi suatu objek, kejadian atau proses dalam mengatasi masalah
ruang dan waktu.
3) Ciri distributif (distributive property)
Ciri distributif menggambarkan
kemampuan media dalam mentranformasikan objek atau kejadian melalui
ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar siswa,
diberbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif.
Tujuan
dan Manfaat Media Pembelajaran
Hamalik (dalam Arsyad, 2008, hlm. 19) mengemukakan
bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa.
Secara umum, manfaat media dalam
proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa
sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Menurut Kemp dan Dayton (dalam Rasyid dan
Rohani, 2018, hlm.94) Menyebutkan bahwa manfaat media pembelajaran yaitu:
1) Penyampaian materi pelajaran dapat;
2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan
menarik;
3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif;
4) Efisiensi dalam waktu dan tenaga;
5) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6) Media memungkinkan proses belajar dapat
dilakukan dimana saja dan kapan saja
7) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa
terhadap materi dan proses belajar
8) Merubah peran guru ke arah yang lebih positif
dan produktif.
Sedangkan Sudjana & Rivai (dalam
Arsyad, 2008 hlm. 28) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses
belajar siswa, yaitu:
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian
siswa sehinga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya
sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran;
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak
semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar
pada setiap jam pelajaran;
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan
belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain
seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Jenis-jenis
Media Pembelajaran
Menurut Sudjana dan Rivai (dalam Rasyid dan
Rohani, 2018, hlm.94) adapun jenis-jenis media pendidikan yang biasa
digunakan dalam proses belajar mengajar
diantaranya:
1) media grafis sepeerti gambar, foto,grafik,
bagan atau diagram, poester, kartun, komik, dan lain-lain. Media grafis sering
juga disebut media dua dimensi yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan
lebar.
2) media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model
seperti model padat (solit model),
model penampang, model susun, model kerja, mock up, dan lain-lain.
3) model proyeksi seperti slide, film strips,
film, penggunaan OHP dan lain lain.
4) penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran
Sedangkan Hernawan (2007, hlm. 22-24)
menjelaskan bahwa media pembelajaran pada umumnya dapat dikelompokkan ke dalam
tiga jenis, yaitu:
1) Media visual
Media
visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera
penglihatan. Media ini terdiri dari media visual yang diproyeksikan (Projected Visual) diantaranya LCD Projektor dan OHP, dan media visual yang
tidak diproyeksikan (Non-projected Visual)
diantaranya gambar, fotografik, grafis, grafik, bagan, diagram, poster, kartun,
dan media tiga dimensi.
2) Media audio
Media
audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat
didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan para siswa untuk
mempelajari bahan ajar. Jenis media audio terdiri atas program kaset suara (audio cassette), CD audio, ddan program audio.
3) Media audio-visual
Media ini merupakan kombinasi audio dan visual
biasa disebut media pandang-dengar. Contoh media audio-visual adalah video,
film, televisi, serta CD interaktif.