Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Media Kartu Bilangan



Media Kartu Bilangan

Penjumlahan Bilangan Bulat

Kata media berasal berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Penyalur. Sedangkan menurut Gagne dan Briggs (dalam Rostina, 2013, hlm. 5) media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang antara lain buku, tape-recorder, kaset, video camera, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Menurut Wina Sanjaya (dalam Almira, 2014, hlm. 80) fungsi media pembelajaran adalah:

 

(a). Menangkap suatu objek atau peistiwa-peristiwa tertentu, (b). Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu, (c).Menambah gairah dan motivasi belajar siswa, (d). Memiliki nilai praktis.

 

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang berfungsi sebagai perantara untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa infomasi dari guru menuju siswa.

 

Manfaat media dalam proses belajar siswa antara lain:

a.         pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa

b.         Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya

c.         Metode mengajar akan lebih bervariasi

d.         Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar.

 

Sedangkan dalam memilih media yang akan digunakan sebaiknya memperhatikan kriteri-kriteria sebagai berbagai berikut:

a.         Ketepatannya dengan tujuan pengajaran.

b.         Dukungan terhadap isi bahan pelajaran.

c.         Kemudahan memperoleh media.

d.         Keterampilan guru dalam menggunakannya.

e.         Tersedia waktu untuk menggunakannya,

f.          Sesuai dengan taraf berpikir siswa.

 

Muhsetyo (2007, hlm. 310) mengemukakan bahwa untuk mengenakan konsep operasi bilangan bulat dapat dilakukan melalui 3 tahap yaitu:

1)        Tahap pengenalan konsep secara konkret Model peragaan yang dapat dikembangkan yaitu menggunakan pendekatan himpunan (misal menggunakan alat peraga manik-manik).

2)        Tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi abstrak. Model ini menggunakan pendekatan hukum kekekalan panjang (misal menggunakan alat peraga balok garis bilangan atau pita garis bilangan atau tangga garis bilangan).

3)        Tahap pengenalan konsep secara abstrak. Tahap ini siswa dikenalkan dengan konsep-konsep operasi hitung yang bersifat abstrak.

 

Dari pendapat di atas, dalam proses pembelajaran matematika sangat diperlukan media untuk mengenalkan konsep-konsep awal kepada siswa. Salah satunya media yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat adalah media kartu bilangan.

 

Kartu bilangan adalah salah satu media pembelajaran atau alat peraga yang digunakan sebagai perantara guru dalam menyampaikan materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat kepada siswa. Materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat memiliki beberapa alat peraga lain yang dapat digunakan, yaitu mistar hitung, neraca bilangan, batang Cuisenaire dan lain-lain. Peneliti memilih alat peraga kartu bilangan karena menurut peneliti cara penggunaan media ini relatif lebih mudah dan sederhana baik untuk disampaikan guru maupun diterima siswa.

 

Media kartu bilangan terdiri dari kartu dengan dua warna berbeda, satu warna untuk menandai bilangan positif dan warna lainnya untuk menandai bilangan negatif. Nol diwakilkan dengan tidak adanya kartu. Selain itu, dua buah kartu yang berbeda warna atau saling berlawanan juga dianggap nol. Kartu bilangan ini sebenarnya dapat diwakilkan juga oleh kacang-kacangan, manik- manik, kancing baju, dan benda-benda lain dengan warna yang berbeda. Kartu bilangan pun juga bisa dibuat dalam berbagai bentuk, misalnya lingkaran, persegi, belah ketupat, dan lain-lain. Menurut prastiwi (dalam Nurhaeni, dkk. 2019, hlm 61):

 

Penggunaan alat peraga kartu bilangan dapat meningkatkakn prestasi belajar matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan buat.

 

Peneliti menggunakan kartu bilangan yang diwakilkan oleh dua kartu berbentuk persegi yang memilki warna berbeda, yaitu hijau dan merah. Tiap kartu diberi tanda positif untuk warna merah dan tanda negatif untuk warna hijau. Berikut ini gambar dari alat peraga kartu bilangan:


Media Kartu Bilangan

 

Cara menggunakan kartu bilangan pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat adalah sebagai berikut:

a.         Operasi Penjumlahan pada Bilangan Bulat

1)        Penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, Misalnya

5 + 2 =…………

 

Sediakan kartu berwarna hijau sebanyak 5.

Kemudian sediakan kartu berwana hijau sebanyak 2.

Karena keduanya merupakan bilangan positif, maka kedua bilangan tersebut langsung dijumlahkan.

Jadi, 5 + 2 =

2)        Penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif,  Misalnya  

3  +  (ˉ4) =…………

 

Sediakan kartu berwarna hijau sebanyak 3.

Pasangkan kartu berwarna merah sebanyak 4.

Terdapat 3 pasang kartu yang berbeda warna dan terdapat satu  kartu yang tidak memiliki pasangannya.

Hasilnya ditunjukkan satu kartu yang tidak memiliki pasangan yaitu ˉ1

Jadi, 3 + (ˉ4) = ˉ1

 

3)        Penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, Misalnya  

(ˉ6)  +  8 =………..      

 

Sediakan kartu berwarna merah sebanyak 6.

Pasangkan kartu berwarna hijau sebanyak 8.

Terdapat 6 pasang kartu yang berbeda warna dan terdapat dua  kartu yang tidak memiliki pasangannya.

Hasilnya ditunjukkan dua kartu yang tidak memiliki pasangan yaitu 2

Jadi, (ˉ6)  +  8 = 2

 

4)        Penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif, Misalnya 

(ˉ2)  + (ˉ5) =………

 

Sediakan kartu berwarna merah sebanyak 2.

Sediakan kartu berwarna merah sebanyak 5

Hasilnya ditunjukkan banyaknya kartu berwarna merah yaitu ˉ7

Jadi, (ˉ2)  + (ˉ5) = ˉ7

 

b.         Operasi Pengurangan pada Bilangan Bulat

1)        Pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, Misalnya,  

5 – 3 =......

 

Sediakan kartu berwarna hijau sebanyak 5.

Pasangkan kartu berwarna hijau sebanyak 3.

Terdapat 3 pasang kartu warna hijau dan terdapat dua  kartu yang tidak memiliki pasangannya.

Hasilnya ditunjukkan dua kartu yang tidak memiliki pasangan yaitu 2

Jadi, 5 – 3 = 2

 

2)        Pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif. Misalnya,

2 – (ˉ3) =

 

Sediakan kartu berwarna hijau sebanyak 2.

Karena harus mengambil 3 buah kartu berwarna merah dan kartunya belum tersedia maka pasang 3 buah kartu sepasang merah dan hijau.

Setelah tersedia kemudian ambil 3 kartu berwarna merah yang telah dipasangkan.

Hasilnya ditunjukkan dengan sisa 5 kartu berwarna hijau.

Jadi, 2 – (ˉ3) = 5

 

3)        Pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif. Misalnya,

(ˉ2) – 5 =

 

Sediakan kartu berwarna merah sebanyak 2.

Karena harus mengambil 5 buah kartu berwarna hjau dan kartunya belum tersedia maka pasang 5 buah kartu sepasang merah dan hijau.

Setelah tersedia kemudian ambil 5 kartu berwarna hijau yang telah dipasangkan.

Hasilnya ditunjukkan dengan sisa 7 kartu berwarna merah.

Jadi, (ˉ2) – 5 = ˉ 7

 

4)        Pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Misalnya,

(ˉ3) – (ˉ2) =

 

Sediakan kartu berwarna merah sebanyak 3.

Sediakan kartu berwarna merah sebanyak 2.

Terdapat dua pasang kartu warna merah dan terdapat satu kartu yang tidak memiliki pasangan.

Hasilnya ditunjukkan dengan sisa 1 kartu berwarna merah yang tidak memiliki pasangan.

Jadi, (ˉ3) – (ˉ2) = ˉ1