Pendidikan Seni Musik di Sekolah Dasar : Hakikat Seni Musik dan Manfaat Seni Musik
Pendidikan Seni Musik di Sekolah Dasar
Hakikat Pembelajaran Seni
Musik
Kurikulum 2013 megharuskan guru sekolah
dasar untuk mengajarkan atau menyampaikan segala hal yang termuat dalam
kurikulum termasuk seni budaya dan prakarya. Pembelajaran seni budaya dan
prakarya di sekolah dasar diatur dalam kurikulum mulai dari kelas rendah hingga
tinggi. Adapun pembelajaran seni budaya khususnya di bidang musik diawali
pembelajaran di kelas 1 terdapat pada KI 3 KD 3.2.
Kompetensi
Inti (KI) |
Kompetensi
Dasar (KD) |
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah dan di sekolah |
3.2 Mengenal pola irama lagu bervariasi menggunakan alat musik
ritmis |
Kurikulum diatas menunjukan bahwa
pembelajaran seni musik perlu diberikan kepada siswa. Tidak dibenarkan jika
pedoman pendidikan di sekolah suatu negara tidak melalui tahap verifikasi
terlebih dahulu. Hal tersebut menunjukan bahwa musik dapat memberikan manfaat
bagi pendidikan. Seperti yang telah kita ketahui bahwa seni mesik dapat
mereileksasikan siswa sehingga dapat membangkitkan
semangat belajar karena seni dapat dijadikan sebagai media hiburan. Sugiharto,
(2014 hlm. 1) menyatakan bahwa “seni pada umumnya dianggap sekedar sebagai
hiburan dan hiasan.” Pernyataan tersebut menjadikan kita tahu bahwa seni
memiliki fungsi sebagai hiburan dan hiasan. Maka dari itu, fungsi tersebut
dapat dijadikan sebagai penyelang waktu belajar dikelas yang membosankan.
Musik pada dasarnya telah kita kenali
dalam kehidupan sehari-hari seperti mendengarkan lagu-lagu ketika perjalanan,
ketika menonton film, youtube dan lain-lain. Bahkan musik dapat kita ketahui
sejak dalam kandungan seperti dugaan psikoanialisis dalam Sugiharto menjelaskan
bahwa “musik adalah transfigurasi dan pencanggihan dari pengalaman bunyi paling
intim sejak kita dalam kandungan: bunyi ritma detak jantung, bunyi kehidupan.”
sedangkan Nietzsche menyatakan bahwa “Without
music, life would be a mistake,
tanpa musik hidup akan menjadi sebuah kesalahan.” Begitulah bentuk kagum terhadap musik dan
pernyataan tersebut seolah-olah musik sangat berperan penting dalam kehidupan.
Musik berada pada kegiatan pembelajaran di
SD selain sebagai wahana hiburan, musik juga
dianggap sebagai suatu perangkat untuk mencapai tujuan pendidikan.
Menurut Busrah, (1982, hlm. 1) menuliskan bahwa “Pembelajaran musik SD adalah
salah satu perangkat untuk mencapai tujuan pendidikan.” Sebagaimana tujuan pendidikan tertera dalam
UU RI nomor 2 tahun 1989 pasal 4 yaitu:
“Pendidikan nasioanl bertujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.”
Pembelajaran musik dipandang sebagai alat
untuk mencerdaskan (perkembangan kemampuan otak). Siswa SD memiliki karakter
kegembiraan yang tinggi dibandingkan dengan orang dewasa. Oleh karena itu,
dengan musik dapat memberikan kesenangan terhadap pembelajaran yang biasanya
pembelajaran dikelas dilakukan secara konvensional. Jika perasaan seorang siswa
sudah merasa gembira atau senang maka
pembelajaran apapun yang diberikan akan cepat diserap oleh siswa. Begitupun
sebaliknya, jika pembelajaran dirasa membosankan maka siswa akan mencari
kesenangan dan pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik.
Pembelajaran musik juga dipandang sebagai
penunjang keterampilan seseoarang, jadi yang mempelajari musik akan mendapatkan
keterampilan dalam bermusik meskipun keterampilan seseorang berbeda beda sesuai
dengan kadarnya. Siswa yang
memiliki sedikit kadar bermusik dengan
yang istimewa akan terlihat perbedaan pada kecepatan menyerap pembelajaran
musik. Setidaknya dengan belajar musik, siswa yang memiliki sedikit kadar dalam
bidang musik mengetahui keterampilan dalam bermusik. Jika menginginkan
keterampilan bermusik yang lebih namun kemampuan yang sedikit harus latihan
bermusik berkelanjutan sampai mampu bermusik.
Musik memiliki kekuatan untuk merubah
perilaku dan daya pikir seseorang seperti yang dijelaskan Bursah, dkk. (1982
hlm 2) bahwa “Musik adalah seni yang berlatar belakang waktu yang mampu
mengungkapkan nuansa kehidupan seperti: kegembiraan, kesedihan, kepahlawanan,
kemesraan, dan sebaginya. Didalamnya
tersimpan daya katarshis yang bisa membentuk sikap dan mengembangkan daya pikir
seseorang.” Pembelajaran seni bidang musik dapat menggambarkan perasaaan
bagaimana rasa gembira, sedih, dan lain-lain tergantung dengan tema pembelajaran
yang ada di SD. Selaian itu, dengan musik juga siswa dapat komunikasi dengan
budaya-budaya yang berbeda dengan lingkungan siswa. Misalnya, dalam
pembelajaran mengenal budaya Indonesia
dengan musik nuansa gembira siswa dapat mengetahui budaya-budaya yang
ada di Indonesia dengan mudah. Sugiharto, (hlm. 301) menyatakan bahwa “Musik
adalah pengalaman sosial, pengalaman komunikasi antar manusia.” Jadi, musik
dapat dijadikan alat komunikasi yang memberikan pengetahuan secara efektif.
Misalnya, mengenal budaya papua dalam pembelajaran tidak harus dengan pergi ke papua untuk siswa yang ada di jawa.
Pembelajaran dapat dilakukan dengan mengenalkan lagu khas dari papua atau
tarian khasnya. Musik lagu-lagu di SD banyak sekali yang memuat konten lagu
daerah. Hal tersebut membuktikan bahwa musik dapat memberikan pengetahuan dan
sarana komunikasi antar daerah.
Sejalan dengan itu, Weber
(2004, hlm. 122)menuliskan “As Feldman writes, ‘Now, art edu-cation is often
regarded as an alternative way of learning, with “alternative” understood as a
nonintellectual,….” Yang artinya, seperti yang ditulis
Feldman, Sekarang, pendidikan seni sering dianggap sebagai cara pembelajaran
alternatif,... Pembelajaran seni dapat dijadikan alternatif pembelajaran agar
menyenangkan tanpa menyampingkan tujuan dari pembelajaran itu sendiri.
Manfaat Seni Musik
Menurut Nurhayati, dkk. (2019, hlm. 69)
“Pembelajaran seni di Sekolah Dasar menjadi salah satu bagian dalam usaha
membentuk siswa menjadi pribadi yang utuh.” Pribadi yang utuh berarti pribadi yang percaya diri dalam
menghadapi keadaan sehari-hari, berfikir kreatif, tidak takut meluapkan
emosinya untuk berkarya dan lain-lain.
Sejalan dengan itu, jika seni musik di perkenalkan pada anak menurut
Hirzi, (2007, hlm. 203) menjelaskan bahwa “Dengan musik anak-anak bisa
berfantasi, bebas membayangkan apa saja yang menjadi pengalaman dan harapan di
masa mendatang.” Ekspresi siswa gembira, murung, ceria, menagis, dan lain-lain
akan tergambarkan atau terekspresikan melalui
mendengarkan musik atau bermain alat musik sehingga guru atau orang tua
mengetahui perasaan atau kondisi siswa tersebut.
Guru dapat membantu memberikan pelayana
konseling dengan mengetahui kondisi siswa saat itu. Busrah (1982, hlm. 6)
menyatakan bahwa “Kelebihan pembelajaran musik sebagai alat pendidikan, jika
dibandingkan dengan mata pelajaran lain yang masih harus menciptakan suasana
gembira dalam proses belajar mengajar.” Suasana tersebut dapat menciptakan
suasana belajar menjadi baik. Pembelajaran seni musik merupakan satu pembelajaran
yang dapat membangkitkan semangat siswa dalam belajar. Sejalan dengan itu,
Pamungkas (2014, hlm. 2) menyatakan
bahwa “musik merupakan salah satu pembentuk kepribadian anak, karena musik
dapat meningkatkan logika, rasa estetis, dan tingkat kreatifitas.”