Pendekatan Tematik Integratif
Pendekatan
Tematik Integratif
Menurut Hidayat (2013:126), pendekatan tematik integratif yaitu
pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai alat penyambung materi yang
terdapat pada mata pelajaran tertentu digabungkan pada mata pelajaran lainnya
dalam satu kali tatap muka. Usaha ini dilakukan untuk mengintegrasikan
pengetahuan, kemahiran, dan nilai pembelajaran yang kreatif. Sedikit berbeda
dengan pendapat Hidayat, menurut Majid (2014:80) pembelajaran tematik merupakan
salah satu model pembelajaran terpadu yang merupakan suatu sistem pembelajaran
yang memungkinkan siswa, baik dari individu maupun kelompok diharapkan aktif
menggali segala sesuatu dan menemukan beberapa konsep baru serta keilmuan
secara holistik, bermakna, dan otentik. Pengalaman pembelajaran yang bermakna
ini memungkinkan pembelajaran semakin efektif.
Menurut Trianto (2009:147), pendekatan tematik integratif
merupakan pembelajaran yang dirancang menggunakan tema-tema tertentu.
Pendekatan tematik integratif sama saja dengan pembelajaran terpadu yang menggunakan suatu tema sebagai topik
atau penyambung mata pelajaran tertentu dengan beberapa mata pelajaran lainnya
dalam satu kali pembelajaran.
Dari
penjelasan diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pendekatan tematik
integratif adalah suatu pendekatan pembelajaran yang memadukan beberapa aspek
dari dua atau lebih materi atau mata pelajaran dalam suatu tema tertentu
sehingga pembelajaran dapat lebih efektif dan efisien.
Karakteristik
Pendekatan Tematik Integratif
Dalam penggunaan pendekatan tematik integratif guru perlu memahami
karakteristik-karakteristiknya. Hal ini bertujuanagar guru dapat membedakan
pembelajaran satu dengan pelajaran yang lain.
Abdul Majid (2013:120) menjelaskan beberapa prinsip yang berkenaan dengan
pendekatan tematik integratif sebagai berikut: 1) Pendekatan tematik integratif
memiliki suatu tema yang aktual, dekat dengan dunia siswa, dan ada dalam
kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari
beberapa mata pelajaran. 2) Pendekatan tematik integratifperlu memilih materi
beberapa mata pelajaran yang mungkin saling terkait. Dengan demikian,
materi-materi yang dipilih dapat mengungkapkan tema secara bermakna. 3)
Pendekatan tematik integratif tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum
yang berlaku, tetapi harus mendukung
pencapaian tujuan yang utuh terhadap
kegiatan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum. 4) Materi pembelajaran yang
dapat dipadukan dalam satu tema selalu mempertimbangkan karakteristik siswa
seperti minat, kemampuan, kebutuhan, dan pengetahuan awal. 6) Materi pelajaran
yang dipadukan tidak terlalu dipaksakan. Artinya materi yang tidak mungkin
dipadukan tidak usah dipadukan.
Dalam pendekatan terintegrasi tidak lagi mengenal tentang
pelajaran dan bidang studi karena mata pelajaran dan semua bidang studi
terintegrasi dalam suatu bentuk masalah atau unit. Setiap batasan pada mata-mata pelajaran atau batasan bidang studi
tidak terlihat sehingga mata pelajaran menjadi suatu kesatuan yang bulat (Hidayat, 2013:45). Trianto (2007:13-15)
mengungkapkan bahwa pembelajaran tematik integratif mempunyai beberapa
karakteristik diantaranya: (1) holistik, yaitu dalam pembelajaran terintegrasi
peserta didik dapat memahami suatu fenomena dari segala sisi, (2) bermakna, yaitu terbentuknya jalinan antar konsep
yang dapat bermanfaat bagi peserta didik dalam menyelesaikan masalah yang ada,
(3) otentik, merupakan kegiatan atau pengalaman yang dialami siswa guna guna memahami suatu hal, (4) aktif,
dalam pembelajaran tematik integratif siswa dituntut untuk aktif selama proses
kegiatan berlangsung, baik secara fisik, mental, intelektual, maupun emosional
agar pembelajaran dapat berjalan secara optimal.
Menurut Hajar (2013:43-56)
karakteristik pendekatan tematik
integratif diantaranya (1) pembelajaran berpusat pada peserta didik, (2)
kegiatan pembelajaran memberikan pengalaman langsung pada para peserta didik,
(3) guru tidak memisahkan antar mata pelajaran secara jelas, (4) menyajikan konsep-konsep dari berbagai materi pelajaran
dengan tujuan agar pemahaman peserta didik terhadap
mataeri pelajaran yang diberikan tidak persial atau sepotong-sepotong, (5)
fleksibel yaitu adanya keterkaitan antara peserta didik dengan lingkungan sekitarnya, (6) hasil dari pembelajaran
sesuai dengan minat dan kebutuhan dari peserta didik, dimana guru
sebagai fasilitator harus
memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki, serta menyesuaikan
kegiatan pembelajaran dengan minat dan kebutuhan peserta didik. (7) menggunakan
prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan,
(8) mengembangkan komunikasi antar peserta didik, (9) mengembangkan kemampuan
metakognisi peserta didik, (10) penekanan pada proses daripada hasil yang
didapat peserta didik.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
pendekatan terintegrasi mata pelajaran atau bidang studi tidak lagi terlihat
sebagai suatu komponen tersendiri namun sebagai satu kesatuan dalam suatu tema
tertentu. Pendekatan tematik integratif memiliki beberapa karakteristik,
diantaranya pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru namun berpusat pada
peserta didik sehingga guru hanya
sebagai fasilitator, kegiatan pembelajaran dilakukan secara nyata sehingga
dapat memberikan pengalaman langsung pada para peserta didik, guru tidak
memisahkan antar mata pelajaran secara jelas dalam suatu kesatuan tema,konsep-
konsep yang disajikan dari berbagai materi pelajaran bertujuan agar pemahaman
peserta didik terhadap mataeri
pelajaran yang diberikan dapat menyeluruh atau tidak terpenggal-penggal,
fleksibel yaitu adanya keterkaitan antara peserta didik dengan lingkungan
sekitarnya, hasil dari pembelajaran
menyesuaikan minat dan kebutuhan peserta didik
sehingga peserta didik mendapat kesempatan untuk memaksimalkan
potensinya,proses pembelajaran diterapkan dengan prinsip belajar sambil bermain
sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan, kegiatan
pembelajaran diharapkan dapat membangun komunikasi antar peserta didik serta
mengembangkan kemampuan metakognisi peserta didik, dan lebih menekankan pada
proses daripada hasil yang didapat peserta didik.