Pemberian Reward dan Punishment
Pemberian Reward
dan Punishment
Pengertian Reward dan Punishment
Reward berasal dari bahasa
Inggris yang artinya hadiah, ganjaran, penghargaan atau imbalan. Reward sebagai alat pendidikan diberikan
ketika siswa melakukan sesuatu yang baik. Menurut Djamarah (2008, hlm. 182), reward (hadiah) adalah memberikan
sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang-kenangan atau
cenderamata. Hadiah yang diberikan kepada orang lain berupa apa saja,
tergantung dari keinginan pemberi. Bentuk reward
yang lain juga bias disesuaikan dengan prestasi yang dicapai oleh seseorang. Semua
orang berhak menerima hadiah dari seseorang dengan motif-motif tertentu.
Menurut Slameto (2010, hlm. 171), reward merupakan suatu penghargaan yang diberikan
guru kepada siswa sebagai hadiah karena siswa tersebut telah berperilaku baik
dan sudah berhasil melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan baik.
Tujuan
pemberian penghargaan dalam belajar adalah bahwa seseorang akan menerima
penghargaan setelah melakukan pembelajaran dengan baik dan akan melakukan
pembelajaran sendiri di luar kelas. Menurut Sardiman (2007, hlm. 92) Reward
juga bias dikatakan sebagai motivasi yang diberikan oleh guru kepada siswanya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa reward adalah segala sesuatu yang berupa penghargaan yang
menyenangkan perasaan yang diberikan kepada siswa karena telah berperilaku
baik, mendapat hasil atau telah telah berhasil melaksanakan tugas yang
diberikan guru dengan baik sehingga siswa senantiasa termotivasi untuk
mengulang perbuatannya kembali.
Sedangkan punishment berasal dari Bahasa Inggris
yang artinya hukuman. Menurut Baharuddin (2010, hlm. 74), hukuman adalah
menghadirkan atau memberikan sebuah situasi yang ingin dihindari untuk menurunkan
tingkah laku. Mengenai hukuman itu, ada beberapa pandangan filsafat atau
kepercayaan yang mengganggap bahwa hidup ini termasuk sebagai suatu hukuman
karena kehidupan ini identic dengan penderitaan. Pandangan hidup yang demikian
menganjurkan agar manusia menghindari diri dari hukuman atau penderitaan yang
ada di dalam kehidupan ini. Hukuman merupakan suatu tindakan yang kurang
menyenangkan, yaitu berupa penderitaan yang diberikan kepada siswa atau anak
secara sadar dan sengaja, sehingga siswa atau anak tidak mengulangi
kesalahannya lagi. Hukuman diberikan sebagai akibat dari pelanggaran,
kejahatan, atau kesalahan yang dilakukan siswa. Tidak seperti reward, hukuman atau punishment mengakibatkan penderitaan
bagi anak didik yang menerimanya (Djamarah, 2010, hlm. 196). Punishment atau hukuman menurut Ahmadi
dan Uhbyati (dalam Yanuar,2012, hlm. 16) adalah suatu perbuatan dimana kita
secara sadar dan sengaja, menjatuhkan nestapa kepada orang lain, yang mana baik
dari segi kejasmanian maupun kerohanian, orang lain tersebut mempunyai
kelemahan jika dibandingkan dengan diri kita. Hukuman hendaknya tidak terlalu
berat maupun telalu ringan. Hukuman yang terlalu berat dapat membuat anak
menjadi trauma dan tertekan sedangkan hukuman yang terlalu ringan dapat
dispelekan oleh anak.
Penggunaan Reward dan Punishment
Penggunaan reward disini yaitu berupa
bintang, yang diberikan kepada siswa di awal penelitian selama tujuh minggu
sebanyak 10 bintang, dengan penggunaan bintang tersebut maka akan diperoleh
hasil observasi mengenai kesopanan siswa dalam berbahasa. Penggunaan reward berupa bintang tersebut yaitu
peneliti memberikan 10 bintang kepada setiap siswa, jika terdapat siswa yang
berkata kasar sesuai dengan aspek pada lembar observasi maka siswa tesebut
wajib mengembalikan 1 bintang kepada peneliti, dengan seperti itu bintang yang
dimiliki siswa tersebut berkurang. Setiap satu minggu sekali yaitu setiap hari
Sabtu peneliti melakukan perhitungan sisa bintang yang dimiliki siswa, jika ada
siswa yang sisa bintangnya dibawah 5 maka diberikan punishment (hukuman). Untuk punishmentnya
dilakukan secara bertahap seperti yang dilakukan pada awal dilakukannya
penelitian peneliti hanya memberikan hukuman berupa tulisan dimana siswa yang
sisa bintangnya di bawah 5 harus menulis di dalam sebuah kertas yang dimana
dalam tulisan tersebut siswa berjanji untuk tidak berkata kasar di dalam kelas
maupun di luar kelas, lalu minggu selanjutnya siswa diberi hukuman berdiri di
atas kursi dengan mengucapkan janji untuk lebih berbicara sopan lagi kepada
guru dan teman, hukuman selanjutnya yaitu siswa diminta untuk maju ke depan
untuk menceritakan kegiatan sehari-harinya dengan menggunakan bahasa yang
sopan, hukuman tersebut dilakukan selama tiga minggu berturut-turut.
Sedangkan bagi siswa yang sisa bintangnya
masih di atas lima maka akan diberikan reward
dengan cara siswa tersebut harus menempelkan sisa bintang tersebut pada buku
dan diberi keterangan waktu seperti minggu kesatu, kedua, dan seterusnya maka
di akhir yaitu pada minggu ketujuh siswa tersebut diberikan reward dengan nilai tambahan untuk nilai
sikap.