Percaya Diri : Pengertian, Ciri-ciri dan Faktor-faktor Percaya Diri
Percaya Diri
Pengertian percaya diri
Percaya diri merupakan salah satu jenis karakter yang
berkaitan dengan diri sendiri. Rasa percaya diri berhubungan erat dengan
keyakinan terhadap kemampuan atau keterampilan yang dimiliki. Sejalan denga
pendapat Hakim (dalam Bernadus Gapi, 2015, hlm. 431) menyebutkan bahwa “percaya
diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang
dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai
berbagai tujuan di dalam hidupnya”. Orang yang percaya diri memiliki optimisme
untuk meraih berbagai tujuan dari pada orang yang tidak percaya diri. Sementara
Fatimah (2010, hlm. 149) berpendapat bahwa “percaya diri merupakan
sikap positif seseorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan
penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau
situasi yang dihadapinya”. Orang yang memiliki rasa percaya diri selalu menilai positif terhadap diri,
dan lingkungannya.
“Percaya diri adalah percaya akan kemampuan diri sendiri,
dengan melihat kelebihan dan kekurangan dapat bersikap dan bertindak”
(Mardatillah, 2010, hlm. 175). Pendapat tersebut diperkuat oleh pandangan
Lauster (2012, hlm. 4)
kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan
atas kemampuan diri sendiri, sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu
cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan
tanggungjawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain,
memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri
sendiri.
Self confidence seseorang dapat dilihat dari keberaniannya ketika unjuk diri dihadapan
orang lain, memiliki kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi yang baik, serta
memiliki keinginan atau dorongan untuk berprestasi. Rasa percaya diri sama
seperti berbagai jenis karakter lainnya yang perlu ditumbuhkan sejak usia dini
karena memiliki manfaat bagi masa depan seseorang.
Dapat disimpulkan bahwa, rasa percaya diri dapat
menciptakan pandangan optimis terhadap diri sendiri untuk meraih berbagai
tujuan dan prestasi yang diharapkan. Orang yang percaya diri selalu menghargai
diri sendiri dan lingkungannya, bisa mengatasi rasa cemas ketika unjuk diri,
tidak merasa inferior ketika berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain,
serta memiliki keyakinan berprestasi dengan kemampuan yang dimiliki.
Ciri-ciri individu
percaya diri
Percaya diri dapat ditunjukkan melalui karakteristik atau
ciri-ciri yang memperlihatkan bahwa orang tersebut memiliki self confidence. Seperti yang dituturkan oleh Lauster (dalam Nur Ghufron & Rini
R.S., 2011, hlm. 35-36) mengemukakan ciri-ciri seseorang yang memiliki rasa
percaya diri diantaranya adalah memiliki keyakinan kemampuan diri, optimis,
objektif, bertanggung jawab, rasional dan realistis. Sedangkan ketika proses
pembelajaran, siswa yang percaya diri akan menujukan indikator yang berbeda dengan
siswa yang tidak percaya diri. Seperti ungkapan Hartono mengenai karakteristik
siswa yang percaya diri antara lain:
berani menyatakan pendapatnya dan tidak hanya menurut
saja apa yang dikatakan orang lain, menyadari bahwa orang lain patut diberi
penghargaan atas hal-hal baik yang dilakukannya, dan perlu dikritik atas
hal-hal buruk yang dikerjakannya, memandang lebih positif serta optimis
terhadap dunia dan dirinya sendiri, memandang pendidikan atau sekolah secara
positif pula, cenderung lebih tenang dan tampak tidak gugup menghadapi
persoalan atau perubahan lingkungan karena merasa cukup dapat menguasai
persoalan atau perubahan lingkungan tersebut, memiliki kemauan yang lebih besar
untuk menempuh risiko dan mencoba hal-hal baru, tidak menganggap kegagalan sebagai
sesuatu yang menyedihkan, memalukan dan mematahkan semangat melainkan menjadi
tahap untuk memulai langkah berikutnya ke arah keberhasilan (1997, hlm. 25-26).
Berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam berkomunikasi
dan bersosialisasi dengan orang lain dapat dijadikan sebagai indikator percaya
diri. Senada dengan pandangan
(Iswidharmanjaya
& Enterprise, 2014, hlm. 40-41) bahwa “orang yang percaya diri lebih mampu dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang baru, orang yang percaya diri biasanya akan lebih
mudah berbaur dan beradaptasi dibanding dengan yang tidak percaya diri”.
Merujuk kepada pemaparan teori-teori di atas, percaya
diri seseorang dapat diamati melalui beberapa indikator, seperti berani
berpendapat, bisa menghargai orang lain, memiliki optimisme dalam menjalani
kehidupan, dan menyukai hal-hal baru. Sementara berkaitan dengan kominikasi,
orang yang percaya diri tidak akan mengalami kesulitan dalam berbaur dan
beradaptasi dengan lingkungan baru.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
percaya diri
Percaya diri dapat dipengaruhi oleh berbagai macam
faktor, faktor tersebut dapat mempengaruhi tumbuhnya karakter percaya diri
dalam diri seseorang. Senada dengan pendapat Mastuti (dalam Indra Bangkit
Komara, 2016, hlm.37) bahwa “faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri
antara lain: orangtua, masyarakat, teman sebaya, dan konsep diri”. Pendapat
tersebut dilengkapi oleh pandangan Iswidharmanjaya (dalam Indra Bangkit Komara,
2016, hlm.37) menyatakan bahwa “faktor luar yang mempengaruhi kepercayaan diri
yaitu lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, teman
sebaya, dan media massa”.
Self confidence dipengaruhi oleh faktor internal
dan faktor eksternal. Hal tersebut
selaras dengan ungkapan Lauster (dalam Nur Ghufron & Rini R.S., 2011) bahwa
percaya diri seseorang dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu “faktor internal meliputi: konsep diri, harga
diri, kondisi fisik, pengalaman hidup, sedangkan faktor eksternal berupa pendidikan, pekerjaan dan lingkungan”. Sementara Jalaludin Rahmat
(2001, hlm. 99) berpendapat bahwa “faktor internal meliputi dua aspek yakni
aspek fisiologis dan aspek psikologis. Aspek psikologis diantaranya mencakup
intelegensi, sikap siswa, bakat, minat, motivasi emosi, dan kemampuan
kognitif”. Sementara faktor eksternal berhubungan dengan aspek-aspek di luar
diri siswa seperti orang tua, teman sebaya, guru dan masyarakat.
Dapat disimpulkan bahwa
faktor yang mempengaruhi percaya diri terdiri dari faktor internal dan eksternal.
Faktor internal meliputi intelegensi,
bakat, minat, motivasi serta kondisi fisik. Sementara faktor ekstrenal berkaitan dengan keluarga,
lingkungan pendidikan atau pekerjaan, dan masyarakat.