Pemecahan Masalah Polya
Pemecahan Masalah Polya
Keterampilan pemecahan masalah merupakan komponen yang
sangat penting dalam matematika. Dengan keterampilan pemecahan masalah maka
akan membuka jalan untuk berkembangnya daya nalar, berpikir kritis, logis,
sistematis, dan kreatif siswa. Pendekatan pemecahan masalah model Polya
merupakan salah satu model pendekatan yang memusatkan pembelajaran kepada
pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan
keterampilan. “Pendekatan pembelajaran diartikan sebagai suatu konsep atau
prosedur yang digunakan dalam membahas suatu bahan pelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang pelaksanaannya memerlukan satu atau lebih metode
pembelajaran” (Hamzah & Muhlisrarini, 2014, hlm. 231). Sedangkan,
metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan untuk melakukan proses
pembelajaran atau cara yang digunakan untuk menyampaikan suatu bahan pelajaran
tertentu. Menurut Polya (1973, hlm. 5) terdapat
empat fase atau tahapan kerja dalam pemecahan masalah, yaitu:
Pertama,
kita harus memahami masalahnya; kita harus melihat dengan jelas apa yang
dibutuhkan. Kedua, kita harus melihat bagaimana berbagai item terhubung,
bagaimana hal yang tidak diketahui dihubungkan dengan data, untuk mendapatkan
ide untuk solusinya, untuk membuat rencana. Ketiga, kita melaksanakan rencana
kita. Keempat, kita lihat kembali solusi yang telah diselesaikan, kita tinjau
dan diskusikan.
Keempat tahapan tersebut merupakan tahapan umum yang harus dilakukan
ketika akan melaksanakan proses pemecahan masalah. Untuk lebih jelasnya,
berikut penjelasan yang lebih rinci mengenai empat tahapan pemecahan masalah
Polya:
a.
Memahami masalah (Undestanding the Problem)
Sebelum menyelesaikan masalah, maka yang paling pertama
dilakukan adalah melihat dan memahami masalah yang dihadapi (See). Langkah-langkah dalam memahami
masalah meliputi:
1)
Apa yang diketahui, keterangan apa yang
diberikan, atau bagaimana keterangan soal.
2)
Apakah keterangan yang diberikan cukup untuk
mencapai apa yang ditanyakan.
3)
Apakah keterangan tersebut tidak cukup, atau
keterangan itu berlebihan, dan
4)
Buatlah gambaran atau notasi yang sesuai.
b.
Merencanakan penyelesaian (Devising a plan)
Setelah
mengetahui dan memahami masalah yang dihadapi, langkah selanjutnya adalah
merencanakan penyelesaian masalah (Plan). Langkah ini terdiri atas:
1)
Pernahkah anda menemukan soal seperti ini
sebelumnya, pernahkah ada soal yang serupa dalam bentuk lain
2)
Rumus mana yang dapat digunakan dalam masalah
ini
3)
Perhatikan apa yang ditanyakan, dan
4)
Dapatkah hasil dan metode yang lalu digunakan
disini.
c.
Pelaksanaan rencana penyelesaian (Carring out the plan)
Setelah
merencanakan, langkah yang selanjutnya adalah melaksanakan hasil perencanaan
yang sebelumnya (Do). Melalui perhitungan, langkah ini menekankan pada pelaksanaan
rencana penyelesaian yang meliputi:
1)
Memeriksa setiap langkah apakah sudah benar
atau belum
2)
Bagaimana membuktikan bahwa langkah yang
dipilih sudah benar, dan
3)
Melaksanakan perhitungan sesuai dengan
rencana yang dibuat.
d.
Memeriksa kembali proses dan hasil (Looking back)
Memeriksa
kembali proses dan hasil berguna untuk melihat kebenaran perencanaan,
pelaksanaan dan hasil jawaban (Check).
Pemeriksaan ini menekankan pada bagaimana cara memeriksa kebenaran jawaban yang
diperoleh, yang terdiri dari:
1)
Dapatkah diperiksa kebenaran jawaban
2)
Dapatkah jawaban itu dicari dengan cara lain,
dan
3)
Dapatkah jawaban atau cara tersebut digunakan
untuk soal-soal lain.