Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemecahan Masalah Matematika : Strategi Making a Drawing dan Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Menggunakan NEA

 


Strategi Making a Drawing

Posamentier dan Krulik (2009, hlm. 6) mengemukakan sembilan jenis strategi pemecahan masalah yang dikhususkan untuk strategi individu. Berikut adalah daftar strategi menurut Posamentier dan Krulik:

a.        Mengatur Data (Organising Data)

b.        Tebakan Cerdas dan Pengujian (Intelligent Guessing and Testing)

c.         Memecahkan Masalah yang Lebih Sederhana dan Setara (Solving a Simpler, Equivalent Problem)

d.        Strategi Simulasi (Simulation Strategy)

e.        Bekerja Mundur (Working Backwards)

f.          Menemukan Pola (Finding Pattern)

g.        Penalaran Logis (Logical Reasoning)

h.        Membuat Gambar (Making a Drawing)

i.          Mengadopsi Sudut Pandang yang Berbeda (Adopting a Different Point of View)

 

Membuat gambar atau Making a Drawing merupakan salah satu cara yang dianjurkan oleh Posamentier dan Krulik untuk memecahkan masalah dengan merepresentasi visual. Representasi visual digunakan sebagai fasilitator dalam menerjemahkan data dan melihat keterhubungan data. “Menggambar gambar dapat membuat deskripsi menjadi lebih jelas dan gampang untuk diikuti” (Posamentier & Krulik, 1998, hlm. 139). Sebuah gambar dapat membuat sebuah catatan lebih efisien karena dengan sebuah gambar dapat merepresentasikan sesuatu dengan jelas lebih jelas, tidak terkecuali dalam bidang geometri. Menurut Posamentier dan Krulik, making a drawing sangat diharapkan digunakan untuk digunakan dalam memecahkan masalah geometri (Posamentier & Krulik, 1998, hlm. 139). Dengan menggunakan gambar, data yang ada akan terepresentasi dengan baik sehingga dapat mempermudah proses penyelesaian masalah.

 

Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Menggunakan NEA

Newman Error Analysis (NEA) merupakan salah satu cara analisis menurut Newman yang dapat digunakan untuk menganalisis keterampilan khusus literasi dan numerasi. NEA digunakan untuk mendeteksi kesalahan serta hambatan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Analisis menurut NEA terdapat lima jenis, diantaranya yaitu membaca, pemahaman, perubahan bentuk, keterampilan proses dan penyandian. Menurut Singh, Rahman dan Hoon (dalam Nuryadin, 2016, hlm. 21) terdapat lima jenis tahapan analisis NEA yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

a.      Kesalahan membaca terjadi ketika kata-kata atau lambang tertulis gagal dikenali oleh seseorang (siswa) yang menjadikannya gagal untuk meneruskan rangkaian pemecahan masalah.

b.      Kesalahan pemahaman terjadi ketika siswa mampu membaca pertanyaan tapi gagal untuk memahami hal yang dibutuhkan (harus dilakukan), sehingga menyebabkannya melakukan kekeliruan atau gagal saat mencoba memecahkan masalah.

c.       Kesalahan perubahan bentuk terjadi ketika siswa telah memahami dengan benar apa yang dibutuhkan dari sebuah pertanyaan tapi gagal untuk mengidentifikasi operasi matematis yang tepat atau urutan operasi matematis yang tepat dalam rangka melakukan langkah-langah pemecahan masalah dengan benar.

d.      Kesalahan keterampilan proses terjadi ketika meskipun operasi (urutan operasi) yang akan digunakan untuk menemukan pemecahan masalah telah diidentifikasi, tapi siswa gagal menjalankan prosedur tersebut dengan benar.

e.      Kesalahan penyandian terjadi ketika meskipun siswa telah tepat dan benar memecahkan masalah matematis, tapi siswa gagal memberikan bentuk tertulis yang dapat diterima dari jawabannya.