Pembelajaran Tematik : Pengertian, Manfaat, Karakteristik,
Pengertian
Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model
pembelajaran terpadu yang dilaksanakan pada kurikulum 2013. Sebagaimana
tercantum dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67
Tahun 2013 tentang Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah yang menyatakan bahwa “Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan
tematik-terpadu dari kelas I sampai kelas VI.”
Menurut Purwadinata (dalam Majid, 2014, hlm. 80)
menyatakan bahwa “Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema-tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman bermakna kepada murid.” Tema adalah pokok pikiran atau
gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Pembelajaran ini memungkinkan
siswanya untuk membentuk pengetahuannya berdasarkan pengalamannya dengan
berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini didukung oleh
Sutirjo dan Mamik (dalam Santosa, hlm. 2014) yang menyatakan bahwa
“Pembelajaran tematik kurikulum 2013 merupakan satu usaha untuk
mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap pembelajaran,
serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema.”
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat ditegaskan
bahwa pembelajaran tematik merupakan beberapa mata pelajaran yang disatukan
dalam satu tema tertentu untuk memberikan pengalaman langsung terhadap siswa
sehingga memberikan pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran terpadu ini
menawarkan model-model pembelajaran yang dapat digunakan dan relevan dengan
tujuan pembelajaran yang telah diterapkan sebelumnya. Dalam pembelajaran
terpadu terdapat proses inquiri yang secara aktif siswa membudayakan mendapatkan
pengetahuan dari hasil pengalamannya sehingga membantu anak memahami dunia
mereka yang masih ingin bermain.
Manfaat
Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
Pembelajaran tematik memiliki
beberapa manfaat, baik untuk guru maupun siswa. Dengan adanya pembelajaran
tematik, siswa diberi kesempatan
untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin
meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya
untuk hidup dan bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada
kesejahteraan hidup manusia. Sebagaimana menurut Kemendikbud (2013)
terdapat tujuh keuntungan dari penggunaan pembelajaran tematik, yaitu sebagai
berikut:
1.
Siswa mudah memusatkan
perhatian pada suatu tema tertentu.
2.
Siswa mampu mempelajari
ilmu pengetahuan dan pengembangan berbagai
kompetensi dasar antar
mata pelajaran dalam tema yang sama.
3.
Pemahaman terhadap materi
pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
4.
Kompetensi dasar dapat
dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata
pelajaran lain dengan
pengalaman pribadi siswa.
5.
Siswa lebih mampu
merasakan manfaat dan makna belajar karena materi
disajikan dalam konteks
tema yang jelas.
6.
Siswa lebih bergairah
belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi
nyata untuk
mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran
sekaligus mempelajari
mata pelajaran lain.
7.
Guru dapat menghemat waktu
karena mata pelajaran yang disajikan dapat
dipersiapkan sekaligus.
Berdasarkan manfaat dari
pembelajaran tematik di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik
dapat membantu mempermudah proses kegiatan belajar mengajar, mengembangkan
minat dan kemampuan siswa. Serta menciptakan suasana belajar yang aktif karena
siswa merasakan secara langsung materi pembelajaran dan menjadikan sebuah
pengalaman yang berharga.
Karakteristik
Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar
Pembelajaan tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema
untuk mengaitkan beberapa isi mata pelajaran dengan pengalaman kehidupan
sehari-hari. Pembelajaran tematik lebih
menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam
proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung
dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan
yang dipelajarinya.Tematik memiliki beberapa karakteristik khusus, Hosnan
(2013, hlm. 366) menyebutkan:
Tujuh karakteristik pembelajaran tematik, di antaranya berpusat
pada siswa, memberikan pengalaman langsung, pemisahan mata pelajaran tidak
begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, bersifat luwes
dan fleksibel, hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa,
serta menggunakan prinsip belajar dan bermain
dan menyenangkan.
Dari paparan tersebut dapat kita uraikan tujuh
karakteristik pembelajaran tematik,
yaitu sebagai berikut:
1.
Berpusat pada siswa
Berbeda dengan pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru,
kegiatan pembelajaran tematik lebih menitik beratkan pada siswa. Dalam
pembelajaran tematik, guru berperan sebagai fasilitator. Guru hanya
memfasilitasi siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Guru tidak
mendominasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan namun siswa yang lebih aktif
dalam proses kegiatan pembelajaran.
2.
Memberikan pengalaman
langsung
Pembelajaran
tematik memberikan pengalaman langsung pada siswa. Melalui kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung, siswa
lebih mudah untuk memahami suatu konsep dalam pembelajaran hingga pembelajaran
lebih bermakna. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Daryanto (2012, hlm.55) bahwa
“multimedia pembelajaran harus mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi
dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan atau
keputusan”.
3.
Pemisahan mata pelajaran
tidak begitu jelas
Dalam
pembelajaran tematik berbagai mata pelajaran yang saling berkaitan dihubungkan
dalam satu tema. Karena pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas, maka
yang menjadi fokus pembelajaran siswa adalah tema-tema yang erat kaitannya
dengan kehidupannya sehari-hari.
4.
Menyajikan konsep dari
berbagai mata pelajaran
Dengan disajikannya
konsep yang berkaitan dari berbagai mata pelajaran, maka pemahaman siswa mengamati konsep tersebut menjadi utuh tidak
terpisah-pisah. Hal ini dibutuhkan siswa untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
5.
Bersifat luwes atau
fleskibel
Pembelajaran
dapat dikaitkan dari satu mata pelajaran ke mata pelajaran lainnya dan dapat
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
6.
Hasil pembelajaran sesuai
dengan minat dan kebutuhan siswa
Siswa dapat
mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
7.
Menggunakan prinsip
belajar sambil bermain dan menyenangkan
Desain pembelajaran tematik
memperhatikan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Bagi siswa
sekolah dasar yang masih pada fase senang bermain, pembelajaran tematik yang
memperhatikan prinsip-prinsip tersebut menjadikan pembelajaran tidak
mengabaikan pada fase psikologisnya.
Berdasarkan paparan karakteristik
dari pembelajaran tematik, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik menekankan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran, siswa dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga akan memahami
konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang
dipahaminya. Di sini guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar
yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar peserta didik. Pengalaman belajar
yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran
lebih efektif.