Metode Penelitian Studi Kasus
Metode Penelitian
Studi Kasus
Studi kasus secara sederhana diartikan sebagai
proses penyelidikan atau pemeriksaan secara mendalam, terperinci, dan detail
pada suatu peristiwa tertentu atau khusus yang terjadi. Studi kasus dapat
diperoleh dari metode-metode penelitian formal. Banyak disiplin ilmu yang
menggunakan studi kasus dalam proses penelitiannya, baik itu ilmu sosial maupun
ilmu eksakta.
Kata kasus yang terdapat di dalam studi kasus
bisa merujuk pada individu, kelompok, peristiwa, fenomena, perilaku dan banyak
lainnya. Makna yang dirujuk oleh kata kasus, dapat berbeda pada setiap
penelitian atau topik. Hal ini tergantung dari si peneliti memaknainya dalam
penelitian yang ia lakukan.
Menukil dari penelitian “Studi kasus dalam
Penelitian Kualitatif: Konsep dan Prosedurnya” karya Mudjia Rahardjo, studi
kasus berasal dari terjemahan dalam bahasa Inggris “A Case Study” atau “Case
Studies”. Kata “Kasus” diambil dari kata “Case” yang menurut Kamus Oxford
Advanced Learner’s Dictionary of Current English 3 (1989; 173), diartikan
sebagai:
1. instance or example of the occurrence of sth
(contoh kejadian)
2. actual state of affairs; situation (kondisi
aktual dari keadaan lain)
3. circumstances or special conditions relating
to a person or thing (lingkungan atau kondisi tertentu tentang orang atau
sesuatu”
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Metode ini digunakan
untuk mengungkap dan memahami kenyataan-kenyataan secara mendalam mengenai
pengembangan karakter peduli lingkungan siswa melalui program Adiwiyata di
sekolah dasar.
Penelitian
kualitatif menurut Creswell (2010, hlm. 5) “peneliti membuat suatu gambaran kompleks,
meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan
studi pada situasi yang alami”. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi
alamiah danbersifat penemuan. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah
belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi
sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan
meneliti sejarah perkembangan. Sedangkan menurut Sugiyono (2016, hlm.15) mengemukakan
bahwa “metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti sebagai
intrumen kunci pengambilan data”.
Menurut Creswell (2010, hlm. 20) mengatakan
bahwa “studi kasus merupakan pendekatan penelitian dimana didalamnya peneliti
menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau
sekelompok individu”. Kemudian menurut Myers (dalam Sarosa, 2012, hlm. 116) mendefinisikan studi kasus kualitatif
sebagai penelitian yang menggunakan buki empiris dari satu atau lebih
organisasi dan peneliti berusaha mempelajari permasalahan dalam konteksnya. Kemudian
tujuan penggunaan penelitian studi kasus menurut Yin (2011, hlm. 2) adalah
untuk menjelaskan bagaimana keberadaan dan mengapa kasus tersebut terjadi.
Untuk proses penelitiannya, adalah sebagai berikut:
1)
Mengidentifikasikan
dan merancang penelitian. Peneliti melakukan kajian pengembangan teori atau
konsep untuk menemukan kasus atau kasus-kasus dan merancang protokol
pengumpulan data.
2)
Menyiapkan,
mengumpulkan, dan menganalisis data. Peneliti melakukan persiapan, pengumpulan,
dan analisis data berdasarkan protokol penelitian yang telah dirancang
sebelumnya.
3)
Menganalisis
dan menyimpulkan. Pada kasus tunggal, hasil penelitian digunakan untuk mengecek
kembali kepada konsep atau teori yang telah dibangun pada tahap pertama
penelitian.