Hakikat Pembelajaran Anti Bullying
Istilah
pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar,
mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa
guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain. Sedangkan
mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam kelas. Dalam KBBI,
pembelajaran merupakan proses, cara, perbuatan menjadi makhluk hidup belajar.
Pembelajaran
merupakan proses di mana siswa berinteraksi dengan temannya dan dengan guru, dengan
kata lain komponen dalam pembelajaran merupakan upaya menciptakan kondisi
(lingkungan eksternal) yang konduktif agar terjadi proses belajar (kondisi
internal) pada diri siswa (pembelajar). Pembelajaran akan berhasil jika pembelajar
(siswa) secara aktif melakukan sendiri proses belajar melalui berinteraksi
dengan berbagai sumber belajar. Sedangkan pembelajaran itu sendiri merupakan
suatu sistem yang membantu individu belajar dan berinteraksi dengan sumber
belajar dan lingkungan.
Ada beberapa
variabel dalam pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan pendapat
Reigeluth (dalam Idrus, 2017, hlm.33) bahwa “terdapat tiga variabel dalam
pembelajaran, yaitu variabel kondisi pembelajaran, variabel metode
pembelajaran, dan variabel hasil pembelajaran”.
Kondisi
pembelajaran adalah faktor yang mempengaruhi efek metode dalam meningkatkan
hasil pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara-cara yang berbeda untuk
mendapatkan hasil pelajaran yang berbeda dibawah kondisi yang berbeda. Hasil
pembelajaran adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang
nilai dari penggunaan metode pembelajaran dibawah kondisi yang berbeda.
Variabel
kondisi pembelajaran tidak terlepas dari karakteristik atau perilaku peserta
didik. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Reigaluth dan Merril (1979) bahwa
“variabel kondisi pembelajaran terdiri dari tujuan pembelajaran, karakteristik
bidang studi, kedala dalam pembelajaran dan karakteristik peserta didik”.
Strategi
pembelajaran yang menghindari Bullying
menurut Munif Chatib:
Lagkah 1
Strategi
pembelajaran yang baik adalah batasi waktu dalam melakukan presentasi (30%),
limpahkan waktu terbanyak (70%) untuk aktivitas siswa. Dengan aktivitas
tersebut, secara otomatis siswa akan belajar.
Langkah 2
Untuk
merancang strategi pembelajaran terbai adalah gunakan modalitas belajar yang
tertinggi, yaitu dengan modalitas kinestetis dan visual dengan akses informasi
melihat, mengucapkan dan melakukan.
Langkah 3
Strategi
pembelajaran terbaik adalah mengaitkan materi dengan yang diajarkan dengan
aplikasi dengan kehidupan sehai-hari yang mengandung keselamatan hidup
Langkah 4
Strategi
pembelajaran terbaik adalah menyampaikan materi kepada siswa dengan melibatkan
emosinya
Langkah 5
Strategi
pembelajaran terbaik adalah dengan melibatkan partisipasi siswa untuk menghasilkan
manfaat yang nyata dan dapat langsung dirasakan oleh oranglain, siswa merasa
mempunyai kemampuan, untuk menunjukkan eksistensi dirinya.
Dalam
penelitian ini berhubungan erat dengan pembelajaran anti bullying, karena jika dalam pembelajaran terdapat perilaku bullying yang akan berdampak pada siswa
pembelajar.