Planning Matrix : Pengertian, Fungsi dan Prosedur
PLANNING
MATRIX
Kapan
asesmen dan planing matrix dapat dilaksanakan? Jelaskan!
Program layanan kebutuhan
khusus didasarkan pada simpulan hasil asesmen secara langsung. Hal ini tidak
salah namun materi yang dipergunakan sebagai dasar penyusunan program masih
berupa potongan-potongan simpulan atas hasil asesmen yang telah dilakukan.
Quentin Iskov, Project
Officer: Disabilities Department of Education and Children’s Services (2012)
menambahkan satu tahapan lagi sebelum menyusun program intervensi, yaitu
penyusunan planning matrix.
Planning matrix adalah mapping diskripsi
tentang kondisi peserta didik berkebutuhan khusus secara individu yang
menggambarkan tentang kondisi aktual hambatan karakteristiknya, dampak,
strategi layanan dan media yang diperlukan dalam intervensi.
Deskripsi mapping karakteristik
kebutuhan khusus tersebut selanjutnya disusun skala prioritas yang
menggambarkan urutan urgensi masalah yang perlu segera ditangani.
Oleh sebab itu dengan
adanya planning matrix ini, guru pendidikan khusus menjadi sangat terbantu,
karena untuk menetapkan program layanan kebutuhan khusus, tinggal menyusun
program layanan kebutuhan khusus tersebut sesuai dengan skala prioritas yang
telah diperoleh.
Pada awalnya planning
matrix ini dibuat untuk anak autis spectrum disorder (ASD),
namun dalam perkembangannya, peserta didik berkebutuhan khusus dengan
hambatan lainnya juga menjadi sangat terbantu dengan plaanning matrix ini.
Jenis hambatan/kelainan pada peserta didik berkebutuhan khusus yang
selanjutnya dapat dirumuskan.
Tujuan Planning
Matrix
- Memetakan kondisi aktual akademik maupun kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan.
- Menganalisis dampak dari masing-masing aspek kondisi aktual peserta didik berkebutuhan khusus baik akademik maupun kekhususannya.
- Menganalisis strategi layanan yang tepat pada ABK sesuai dengan kondisi dan kebutuhan khusus peserta didik berkebutuhan khusus baik akademik maupun kekhususannya.
Fungsi Planning
Matrix
- Memudahkan guru/terapis dalam menetapkan kondisi awal aktual (baseline) peserta didik berkebutuhan khusus baik aspek akademik maupun kekhususan.
- Membantu guru/terapis dalam mempuan mapping kondisi peserta didik berkebutuhan khusus secara komprehensif.
- Memudahkan guru/terapis dalam menetapkan skala prioritas layanan kekhususan yang harus segera dilakukan.
Prosedur Pengembangan
Planning Matrix
- Mengkategorikan data hasil asesmen berdasarkan jenis hambatan/ kelaianan peserta didik berkebutuhan khusus.
- Membuat tabel mapping peserta didik berkebutuhan khusus berdasarkan jenis hambatan/kelainannya sesuai dengan temuan asesmen.
- Menuangkan temuan kondisi aktual karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus pada tabel mapping yang telah dibuat.
- Menganalisis dampak temuan kondisi aktual peserta didik berkebutuhan khusus dan dituang pada tabel yang telah dibuat.
- Menganalisis strategi layanan pada setiap temuan kondisi aktual peserta didiK berkebutuhan khusus dan dituangkan pada tabel yang telah dibuat.
- Menganalisis skala prioritas layanan berdasarkan berat ringannnya dampak yang telah dituangkan pada tabel tersebut.
Nah, demikianlah yang
dapat admin bagikan tentang Planning Matrix dalam Pendidikan Khusus:
Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Prosedur Pengembangan. Semoga bermanfaat ya.
Jika sobat ada pertanyaan
atau ingin request artikel penting lainnya, admin akan berusaha membuatnya lalu
kita akan coba kupas bersama ya.