Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Tematik dengan Menggunakan Metode Permainan di Sekolah Dasar
LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : III/ 1
Aspek Mendengarkan
Metode Permainan “Dengar
dan Masukkan ke Kotak”
Standar Kompetensi
Bahasa Indonesia
Mendengarkan
1.
Memahami penjelasan tentang petunjuk dan cerita
anak yang dilisankan.
Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
·
Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang
disampaikan secara lisan.
Indikator
Bahasa Indonesia
·
Siswa dapat menentukan
nama dan sifat tokoh.
Tujuan
Pembelajaran
·
Melalui permainan “Dengar
dan Masukkan ke Kotak”, siswa dapat menentukan nama dan sifat tokoh dengan
benar.
Materi
Pembelajaran
·
Naskah bacaan cerita pendek/dongeng.
Langkah-Langkah
Pembelajaran
1.
Guru membacakan sebuah dongeng / cerita anak yang
berjudul “Negeri Buah dan Sayuran”
Siswa
melakukan permainan “Dengar dan
Masukkan ke Kotak” dengan cara:
2.
Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok
kecil.
3.
Guru memberikan siswa berbagai macam gambar buah
dan sayuran.
4.
Guru membacakan sebuah teks. Di dalam teks
tersebut, terdapat kalimat-kalimat yang menyebutkan nama buah atau sayuran
sesuai dengan gambar yang dipegang oleh kelompok siswa tadi.
5.
Di papan tulis, terdapat beberapa kotak yang
jumlahnya sama dengan jumlah kelompok siswa.
6.
Setiap guru membaca kalimat dan menyebutkan nama buah
atau sayuran, maka siswa dengan cepat berlari ke depan kelas, menggenggam
gambar buah atau sayuran tersebut, dan memasukkan ke dalam kotak.
7.
Jangan lupa, setiap gambar yang akan di masukkan ke
dalam kotak, ditulis dahulu nomor urutnya. Nomor urut gambar tersebut disesuaikan
dengan urutan paragraf yang diucapkan guru. Misal, guru mengucapkan paragraf
yang ketiga, di paragraf tersebut ada kata-kata semangka. Maka siswa mengambil gambar semangka dan menulis sifat-sifat dari semangka sesuai dengan cerita yang dibacakan oleh guru serta
menulis nomor urut di belakang gambar, melipatnya kemudian menggenggamnya agar tidak ketahuan
kelompok lain, dan menaruhnya di dalam kotak.
8.
Nantinya, kelompok yang mengumpulkan dengan tingkat
intensitas paling banyak dan urutan paling benar, akan menjadi pemenang.
Aspek Berbicara
Metode Permainan “Lihat,
Katakan !”
Standar Kompetensi
Bahasa Indonesia
Berbicara
2.
Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman, dan
petunjuk dengan bercerita dan memberikan tanggapan/ saran.
Kompetensi Dasar
·
Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang
disampaikan secara lisan.
Indikator
Bahasa Indonesia
·
Siswa mampu mendeskripsikan watak tokoh-tokoh
cerita.
Tujuan
Pembelajaran
·
Melalui permainan “Lihat, Katakan!”, siswa mampu
mendeskripsikan watak tokoh-tokoh cerita dengan benar.
Materi Pembelajaran
·
Naskah bacaan cerita pendek/ dongeng.
Langkah-Langkah
Pembelajaran
1.
Guru membacakan sebuah
dongeng/cerita anak yang berjudul “Negeri Buah dan Sayuran”.
2.
Siswa dan guru bertanya
jawab tentang dongeng Negeri Buah dan Sayuran. Kemudian siswa mendiskusikan
watak tokoh dalam cerita tersebut dengan teman sebangku.
3.
Guru memberikan
penjelasan mengenai materi kebahasaan seperti penggunaan tanda titik, intonasi,
ekspresi, dll.
Siswa
melakukan permainan “Lihat, Katakan!”, dengan
cara:
4.
Guru membagi siswa
kedalam 2 kelompok, kelompok tersebut
nantinya akan menjadi kelompok yang mendeskripsikan dan kelompok yang menebak kemudian
nantinya akan bergiliran antara mendeskripsikan dan menebak.
5.
Guru menyediakan 2 kotak,
stopwatch, gambar sayuran, gambar buah-buahan, dan 2 amplop yang didalamnya
berisi gambar buah-buahan dan satu amplopnya lagi berisi gambar sayuran.
6.
Kemudian salah satu
perwakilan kelompok maju kedepan dan memilih amplop tersebut yang nantinya akan
dideskripsikan. Misalnya, kelompok A mengambil amplop no 1 yang isinya gambar
sayuran, berarti kelompok A harus mendeskripsikan gambar-gambar sayuran yang
dilihatnya di dalam kotak secara bergantian, kemudian kelompok B menebak gambar
yang dideskripsikan oleh kelompok A.
7.
Guru membuat kolom
penilaian di papan tulis untuk menuliskan point dari setiap kelompok dan juga
guru memberi waktu selama 3 menit untuk 1 kali bermain (mendeskripsikan dan
menebak) .
8.
Setiap kelompok berbaris
dan saling berhadapan dengan kelompok lainnya kemudian permainan dimulai.
9.
Kelompok yang mendapat
giliran mendeskripsikan gambar-gambar sayuran yang ada didalam kotak, setiap anggotanya
secara bergiliran mendeskripsikan secara analogi kepada anggota kelompok lawan (satu
lawan satu) misalnya anggota kelompok A melihat isi kotak dan yang dilihatnya
adalah gambar tomat, kemudian siswa
tersebut mendeskripsikan secara analogi kepada salah satu anggota kelompok B,
dan anggota kelompok B menebak sembari mengambil gambar tomat tersebut di dalam kotak (masing masing kelompok memiliki 1
kotak yang berisi gambar-gambar yang sama ).
10.
Setelah satu pasangan
siswa (satu anggota kelompok A dengan 1 anggota kelompok B) selesai
mendeskripsikan dan menebak, kemudian berlari kebelakang dan siswa yang
dibelakangnya maju kedepan, dan seterusnya lakukan sampai semua
siswa kebagian melakukan hal yang sama.
11.
Setelah permainan menebak
sayuran selesai, maka giliran kelompok B (yang telah mengambil amplop berisi
gambar buah-buahan) mendeskripsikan kepada kelompok A dan kelompok A
menebaknya. Kelompok yang mendapat point terbanyak, maka ialah pemenangnya.
Aspek Membaca
Metode Permainan
“Melanjutkan Bacaan Secara Lisan”
Standar Kompetensi
Bahasa Indonesia
Membaca
4.
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi
dalam bentuk paragraf dan puisi.
Kompetensi Dasar
·
Membaca nyaring teks (20-25 kalimat) dengan lafal
dan intonasi yang tepat.
Indikator
·
Membaca cerita pendek bergambar dengan pelafalan
yang baik dan benar serta ejaan yang tepat.
Tujuan Pembelajaran
·
Melalui permainan “Melanjutkan Bacaan secara Lisan”,
siswa dapat membaca teks pendek/cerita dongeng dengan intonasi dan lafal yang
benar.
·
Melalui permainan “Melanjutkan Bacaan secara Lisan”,
siswa dapat membaca dengan tempat jeda panjang dan pendek.
·
Melalui permainan “Melanjutkan Bacaan secara Lisan”,
siswa dapat membaca penggalan cerita dengan lafal dan intonasi yang benar.
Materi Pembelajaran
·
Naskah bacaan cerita pendek/dongeng.
Langkah-langkah Pembelajaran
1.
Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran.
2.
Guru mempersilahkan kepada siswa, siapa yang berani
membaca penggalan cerita/dongeng.
3.
Guru memberi reward berupa kertas bintang kepada
siswa yang sudah berani membaca penggalan cerita pendek/dongeng.
4.
Siswa dibawah bimbingan guru mengamati penggunaan
bahasa dan ejaan yang tepat pada cerita pendek/dongeng tersebut.
5.
Guru mencontohkan membaca penggalan cerita
pendek/dongeng dengan baik dan benar.
6.
Siswa melakukan permainan “Melanjutkan Bacaan
secara Lisan” dengan cara:
·
Siswa diarahkan untuk berdiri melingkar oleh guru.
·
Guru memberikan sebuah naskah cerita pendek/dongeng
kepada masing-masing siswa.
·
Guru menjelaskan cara bermain permainan
“Melanjutkan Bacaan secara Lisan”.
·
Guru membacakan penggalan cerita pendek/dongeng
dengan baik dan benar di tengah-tengah siswa yang melingkar.
·
Setelah guru membaca satu paragraf cerita
pendek/dongengnya, guru kemudian menarik salah satu siswa ke tengah-tengah
lingkaran untuk melanjutkan ceritanya.
·
Siswa yang telah ditarik ke tengah-tengah lingkaran
kemudian mulai melanjutkan cerita pendek/dongengnya dengan baik dan benar, dan
siswa yang lainnya mendengarkan sambil memperhatikan isi teks bacaan.
·
Setelah siswa itu selesai membaca 20-25 kalimat,
guru menghentikannya dengan cara guru bilang “Dorr!!” sambil memegang bahu
salah satu siswa yang melingkar, kemudian siswa yang dipegang bahu nya itu
harus maju ke tengah-tengah lingkaran dan melanjutkan membaca cerita
pendek/dongeng tersebut.
·
Siswa yang sudah membaca, kembali lagi kebarisan
yang melingkar tersebut.
·
Terus lakukan kegiatan point 7 dan 8 sampai semua
siswa kebagian membaca cerita pendek/dongeng tersebut.
7.
Setelah siswa duduk rapih dibangkunya
masing-masing, guru meminta salah satu siswa untuk menyimpulkan isi bacaan yang
ada di cerita pendek/dongeng tersebut.
8.
Guru menyimpulkan materi pembelajaran tentang
membaca dengan lafal dan intonasi yang tepat.
9.
Siswa diberi PR untuk harus membaca minimal salah
satu cerita rakyat dirumah siswa masing-masing, dan pertemuan berikutnya harus
diceritakan.
Aspek Menulis
Metode Permainan “Ambil
Gambar, Tuliskan!”
Standar Kompetensi
Bahasa Indonesia
Berbicara
Mengungkapkan
pikiran, perasaan, pengalaman, dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi
Kompetensi Dasar
·
Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri
menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan
ejaan, huruf kapital dan tanda titik.
Indikator
Bahasa Indonesia
·
Menulis karangan sederhana sesuai gambar seri.
Tujuan
Pembelajaran
·
Melalui permainan “Ambil Gambar, Tuliskan!”, siswa
mampu menulis karangan sederhana sesuai gambar seri dengan benar.
Materi Pembelajaran
·
Gambar Seri tentang suatu aktifitas
Langkah-Langkah
Pembelajaran
1.
Guru membacakan sebuah
contoh karangan sederhana yang diserati gambar seri
2.
Guru memberikan
penjelasan mengenai materi kebahasaan seperti penggunaan ejaan, huruf kaital
dan tanda titik dalam menulis.
Siswa
melakukan permainan “Ambil Gambar, Tuliskan!”, dengan cara:
3. Guru
menyiapkan gambar seri sebanyak-banyaknya tentang suatu aktifitas,
4. Guru
memasukkan gambar seri tersebut kedalam wadah dan menyimpannya di depan kelas.
5. Guru
membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, misal 3 kelompok.
6. Guru
memposisikan duduk siswanya menjadi huruf U (berkelompok).
7. Guru membimbing
siswa supaya memahami maksud dari pembelajaran.
8. Guru menjelaskan
permainan ini, bahwa kelompok yang menang adalah kelompok yang menulis karangan
terbanyak, karangan sesuai gambar dan menulis karangan dengan benar.
9. Setiap
kelompok mengajukan satu orang untuk dijadikan sebagai sebagai pengambil gambar
dan anggota kelompok yang lainnya bertugas untuk berdiskusi dan menuliskan
karangan sesuai gambar.
10. Cara
mengambil gambar diposisikan seperti lomba lari sprint, orang yang mengambil
gambar harus menunggu anggota kelompoknya selesai menulis karangan tersebut,
kemudian boleh mengambil gambar lagi.
11. Permainan
berakhir ketika gambar yang ada pada wadah habis.
12. Guru
meminta siswa untuk mengumpulkan karangan yang ditulis setiap kelompok.
13. Setelah
selesai, guru meminta satu perwakilan dari setiap kelompok untuk membacakan
hasil menulis karangan secara bergantian.
14. Guru
memilih kelompok yang terbaik dan memberikan reward.