Teknik Cloze : Pengertian, Prosedur, Penysunan dan Kelebihan Kekurangan Teknik Cloze
Teknik Cloze
Pengertian Teknik Cloze
Teknik cloze
mula-mula diperkenalkan oleh Wilson Taylor (1953) dengan nama cloze procedure. Teknik ini diilhami oleh
suatu konsep dalam ilmu jiwa gestalt, yang dikenal dengan istilah clozure. Konsep ini menjelaskan tentang
kecenderungan manusia untuk menyempurnakan suatu pola yang tidak lengkap secara
mental menjadi satu kesatuan yang utuh. Kecenderungan untuk mengisi atau
melengkapi sesuatu yang sesungguhnya ada namun tampak dalam keadaan yang tidak
utuh, melihat bagian-bagian sebagai suatu keseluruhan.
Taylor menggambarkan prosedur cloze sebagai teknik yang dipergunakan untuk
melatih daya tangkap pembaca/penyimak terhadap pesan/maksud penulis/pembicara
dengan jalan menyajikan wacana yang tidak utuh (merumpangkan bagian-bagiannya),
para pembaca/penyimak harus mampu mengolahnya menjadi sebuah pola yag utuh
seperti wujudnya semula.
Selain Taylor ada beberapa ahli yang
menyimpulkan tentang prosedur cloze,
seperti dijelaskan oleh:
Sadtono (1982:2) istilah clozure mengandung makna sebagai persepsi (penglihatan dan
pengertian) yang penuh atau komplit dari gambar atau keadaan yang sebenarnya tidak
sempurna. Persepsi keadaan yang sempurna itu diperoleh dengan cara tidak
menghiraukan bagian yang hilang atau bagian yang tidak sempurna itu atau dengan
cara mengisi sendiri bagian yang hilang atau kurang sempurna tadi berdasarkan
pengalaman yang telah lampau.
Kemudian Hittleman (1979:135) menjelaskan teknik isian
rumpang sebagai sebuah teknik penghilangan kata-kata secara sistematis dari
sebuah wacana, dan pembaca diharapkan dapat mengisi kata-kata yang hilang
tersebut dengan kata-kata yang sesuai. Hittleman memandang prosedur cloze ini sebagai alat untuk mengukur
keterbacaan.
Prosedur Penggunaan Teknik Cloze
Prosedur penggunaan teknik cloze adalah sebagai berikut:
1) Memilih
wacana yang panjangnya kurang lebih 250 kata
2) Menghilangkan
setiap kata ke-n (jika mengikuti pola yang sistematis) atau kata tertentu
sesuai target ujian
3) Mengganti kata
yang dihilangkan itu dengan garis mendatar sepanjang kata yang dilesapkan. Penghilangan
kata harus dimulai pada kalimat kedua karena kalimat pertama perlu
dibiarkan utuh guna mengikat makna.
4) Dalam
penelitian ini tes cloze telah divariasi
dengan menyertakan gambar.
Keunggulan dan Kelemahan Teknik Cloze
Harjasujana (1997:151) menjelaskan
beberapa hal yang dipandang sebagai keunggulan teknik cloze adalah
1. Dalam
menentukan keterbacaan suatu teks, Prosedur ini mencerminkan pola interaksi
antara penulis dan pembaca
2. Prosedur
ini bukan saja digunakan untuk mengukur keterbacaan melainkan juga untuk
mengukur pemahaman pembacanya.
3. Prosedur
uji rumpang bersifat fleksibel. Dalam waktu yang relatif singkat, guru akan
segera mendapatkan informasi mengenai latar belakang kemampuan dan kebutuhan
siswa.
4. Dapat
menjangkau sejumlah besar individu pada saat yang sama
5. Sebagai
teknik pengajaran, teknik ini merupakan alat yang ideal untuk mendorong siswa
terhadap bahan bacaan
6. Dapat
digunakan sebagai bahan latihan dan ukuran praktis akan pengetahuan dan
pemahaman tata bahassa siswa
7. Dapat
melatih kesiapan dan ketanggapan dalam upaya memikirkan dan memahamimaksud dan
tujuan penulis atau penulisan wacana tersebut
Disamping memiliki beberapa
keunggulan, teknik cloze ini memiliki
kelemahan yaitu ketepatan pengisian bagian-bagian yang dihilangkan oleh
seseorang belum tentu berdasarkan atas pemahamannya terhadap wacana tersebut,
melainkan didasarkan atas pola-pola ungkapan yang telah dikenalnya. Sehingga
kevaliditasan penggunaannya diragukan
Penyusunan Tes Cloze
Ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam penyusunan tes cloze
diantaranya:
1)
Pemilihan Teks
Pemilihan teks sangat ditentukan oleh
tujuan penggunaan teknik cloze. Jika cloze dimaksudkan untuk menilai tingkat
keterbacaan teks atau buku, maka pemilihan teks dapat dilakukan dengan cara
mengambil sampel. Caranya, diambil bagian awal, tengah dan akhir. Setiap bagian
berisi kurang lebih 50 butir soal.
Jika cloze digunakan untuk menilai kelancaran berbahasa maka pengambilan
teks harus didasarkan pada tingkat kemampuan siswa, baik dari segi kebahasaan
maupun non kebahasaan.
2)
Penetapan Prosedur Penghilangan
Teknik cloze memeliki beberapa variasi penghilangan, sebagaimana diuraikan
berikut ini:
a)
Terbuka (open ended) yakni tempat kosong dibiarkan begitu saja, dan jarak
tempat kosong ini dibiarkan seragam
b)
Membiarkan huruf pertama dari yang dihilangkan,
dalam bentuk ini semua huruf pertama dari kata-kata yang dihilangkan tidak
dihilangkan
c)
Menggunakana alternatif jawaban (pilihan
ganda), yakni setiap tempat yang dikosongkan dilengkapi dengan 4 atau 5
alternatif jawaban
Prosedur Penyekoran dalam Teknik Cloze
Pada prinsipnya, prosedur penyekoran
yang digunakan dalam teknik cloze dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1)
Metode ketetapan kata (exact word method)
Metode ketetapan kata merupakan
teknik penyekoran yang didasarkan pada kata-kata yang dihilangkan. Jika jawaban
siswa tidak cocok dengan kunci jawaban dianggap salah. Teknik ini sangat
sederhana dalam pelaksanaan penyekoran
2)
Metode ketetapan konteks (contextual
appropriateness)
Metode ketetapan konteks merupakan
teknik penyekoran yang didasarkan pada tepat tidaknya jawaban siswa secara
kontekstual. Jawaban sisiwa tidak sama dengan kata yang dihilangkan masih tetap
dianggap benar jika secara kontekstual, secara gramatis atau secara semantis
dapat diterima.