Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembelajaran Dengan Metode CTL (Contextual Teaching and Learning) Untuk Siswa Materi Procedure Text

 

 

PEMBELAJARAN PROCEDURE TEXT DENGAN METODE CTL UNTUK SISWA

PEMBELAJARAN CTL YANG MENYENANGKAN

DAN BERMAKNA UNTUK SISWA

Pembelajaran merupakan sebuah proses menuju tercapainya tujuan pendidikan. Dalam hal ini, proses pembelajaran sangatlah menentukan hendak kemana anak didik itu akan dibawa. Contectual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. peserta didik secara langsung terlibat dan mempunyai pengalaman yang nyata atas apa yang dipelajari. Mengajar bukan hanya menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi merupakan suatu proses membimbing siswa agar siswa berkembang sesuai dengan kodrat dan zaman nya

 

Alasan penerapan CTL dalam proses belajar karena:

1. CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung.

2. CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata.

3. CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

4. CTL melatih keterampilan baik keterampilan intelektual maupun keterampilan motorik sehingga membentuk siswa yang memiliki kemampuan inovatif dan kreatif

5. Siswa mengalami perubahan sikap / tingkah laku yang positif terhadap proses pembelajaran dan peningkatan tehadap bahan pelajaran secara lebih mendalam dan utuh.

 

Hasil Aksi Nyata

Strategi pembelajaran melalui pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang bisa membantu guru menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan realitas dunia nyata murid, dan mendorong murid membuat interaksi antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dalam kaitan ini siswa dapat menyadari sepenuhnya apa makna belajar, manfaatnya, bagaimana upaya untuk mencapainya dan dapat memahami bahwa yang mereka pelajari bermanfaat bagi hidupnya nanti. Proses pembelajaran lebih diwarnai student centered ketimbang teacher centered, sehingga saya sebagai guru melakukan beberapa hal berikut:

 

1). Mengidentifikasi masalah, dan kondisi yang ada selama proses pembelajaran dengan menganalisis materi, dan karakter siswa melalui observasi dan wawancara.

Observasi saya lakukan dengan menggunakan google form dan dibagikan melalui grup WhatsApp (WA). Walaupun tidak semua siswa mengumpulkan karena keterbatasan kuota dan jaringan internet, dari observasi ini saya mengetahui bahwa siswa selama PJJ tidak senang dengan banyaknya tugas dikarenakan mereka kurang memahami materi yang disampaikan hanya dengan modul ringkasan materi tanpa mendapatkan penjelasan seperti halnya ketika pembelajaran tatap muka. Akhirnya saya mengajak mereka untuk berdiskusi materi dengan daring lewat zoom.

 

2) Merancang pembelajaran /RPP dengan mengkaitkan konsep atau teori yang dipelajari dengan mempertimbangkan pengalaman yang dimiliki dan lingkungan hidup mereka.

RPP ini adalah RPP berdasarkan permasalahan dan keluhan siswa selama PJJ yang disampaikan dalam lembar observasi. RPP dengan pembelajaran CTL memberikan siswa pengalaman sendiri dan terlibat secara penuh dalam penemuan materi yang dipelajarinya di daerah dan lingkungan sendiri, dengan tujuan siswa dapat menghubungkannya dengan kehidupan nyata sehingga mendorong siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka masing-masing. RPP ini membuat siswa aktif, dan terjadi proses belajar dari pemahaman individu terhadap lingkungannya sendiri dengan indikator dan tujuan pembelajaran berikut ini:

 

Indikator Pencapaian Kompetensi (Ipk)

3.4.1. Menganalisis fungsi sosial, generic structure dan unsur kebahasaan dalam teks procedure

4.4.2       Menyajikan teks prosedur dalam bentuk gambar/ video

 

Tujuan Pembelajaran

1.     Setelah melakukan proses pembelajaran menggunakan model Contextual Teaching learning, peserta didik dapat menganalisis fungsi sosial, generic structure dan unsur kebahasaan dalam teksprocedure dengan benar.

2.     Setelah melakukan proses pembelajaran menggunakan model Contextual Teaching Learning, peserta didik dapat menyajikan teks prosedur dalam bentuk gambar/ video dengan benar dan berterima.

 

Langkah – langkah Pembelajaran:

1. Guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan latihan dan tugas sesuai dengan materi

2. Peserta didik mengamati video tentang Procedure text pada link Youtube yang telah diberikan melalui grup WA dan menyakan hal hal yang kurang jelas melalui chat WA dan Zoom Meeting

3. Peserta Didik secara mandiri membuat teks prosedure berupa gambar atau foto dan di kirimkan melalui grup WA atau mengumpulkan ke sekolah.

4. Guru memberikan umpan balik atas hasil kerja peserta didik dan memberi penguatan.

5. Guru memberikan kesimpulan materi dan mnyampaikan rencana pembelajaran untuk materi selanjutnya

Dari tema teks procedure, saya memberi tugas siswa dengan membuat teks berdasarkan pengalaman memasak mereka atau membuat sesuatu yang mereka lakukan dirumah masing – masing dan dituangkan dalam bentuk tulisan ataupun gambar, sehingga siswa mendapatkan sendiri pengetahuan-pengetahuannya dari apa yang ditemukannya.

5) Melaksanakan evaluasi terhadap pemahaman siswa, dimana hasilnya nanti dijadikan bahan refleksi terhadap rencana pembelajaran dan pelaksanaannya.

Hasil evaluasi terhadap tugas yang diberikan ke siswa, mereka lebih antusias dan tertarik dari pembelajaran berdasarkan pengalaman mereka sendiri selama dirumah.

 

Pembelajaran Yang Didapat Dari Pelaksanaan

1.     Keberhasilan

Dari pembelajaran CTL ini, saya dapat mengimplementasikan kompetensinya materi dalam kegiatan sehari-hari. Proses mengajar CTL memberikan pemahaman dan pengalaman kepada siswa dalam menemukan pengetahuan-pengetahuan yang baru sehingga tercipta perubahan perilaku sebagai proses belajar dan dapat mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Belajar tidak harus berpusat pada guru tetapi peserta didik harus lebih aktif. Oleh karenanya peserta didik harus dibimbing agar aktif menemukan sesuatu yang dipelajarinya.

Pembelajaran dengan memberi tugas mengambar dari hasil pengalaman mereka sendiri dirumah membuat mereka lebih menarik minat belajar dan menantangnya karena mereka asyik dan terlibat dalam proses pembelajaran

 

2.      Kegagalan

Tapi memang pada kenyataannya dilapangan tidak semua materi dapat disampaikan dengan menggunakan strategi dan metode yang relevan, dikarenakan satu hal dengan lainnya, misalkan dikarenakan sarana yang tidak menunjang dan media yang belum terpenuhi yang akhirnya memaksa guru untuk menyampaikan materi dengan cara-cara yang klasik. Bahan pembelajaran dan metode pembelajaran harus menjadi perhatian utama.

Materi dirancang sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif itu dan harus merangsang kemampuan berpikir mereka.

Keterlibatan dan keaktifan siswa sangat penting dalam pembelajaran tetapi karena keberagaman individu peserta didik dan latar belakang mereka sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar. Pembelajaran melalui zoom gagal saya laksanakan karena keterbatasan tidak semua siswa mempunyai HP dan juga keterbatasan kuota siswa dan jaringan internet dimana mereka tinggal.

 

Rencana Perbaikan Untuk Pelaksanaan Di Masa Mendatang

Dalam proses belajar mengajar, sebagai bahan perbaikan dalam mengajar seorang guru harus dapat menerapkan prinsip belajar bermakna melalui langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, mengukur kesiapan siswa (minat, kemampuan,) melalui tanya jawab atau observasi terlebih dahulu.  Kedua, memilih materi, mengaturnya dan menyajikan konsep-konsep inti, di­mulai dari contoh konkrit. Ketiga, mengidentifikasi materi baru dan menyajikan dengan tugas yang menyeluruh tentang apa yang harus dipelajari. guru berperan dalam memilih bahan-bahan belajar yang dianggap penting untuk dipelajari oleh siswa. Keempat, guru harus dapat memahami bagaimana cara belajar siswa yang baik dikarenakan kondisi dan karakter masing-masing teori dan kemudian disesuaikan dengan karakteristik peserta didiknya.