Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Kreativitas



Faktor-Faktor Pendukung dan penghambat kreativitas

 

Faktor Pendukung Kreativitas

Menurut Clark (dalam Munandar 1983:54) ada beberapa faktor pendukung perkembangan kreativitas anak yaitu: (1) Situasi yang menghadirkan ketidaklengkapan dan keterbukaan, (2) Situasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya banyak pertanyaan, (3) Situasi yang dapat mendorong dan menghasilkan sesuatu, (4) Situasi yang mendorong tanggung jawab dan  kemandirian, (5) Situasi yang menekankan inisiatif diri dan menggali, mengamati, bertanya, marasa, mengklasifikasi, (6) Kedwibahasaan yang memungkinkan untuk pengembangan potensi kreativitas secara lebih luas.

 

Faktor Penghambat Kreativitas

Adapun fakor penghambat kreativitas yaitu: (1) Adanya kebutuhan akan keberhasilan, ketidak beranian, (2) Konporitas terhadap teman-teman kelompok dan tekanan sosial, (3) Kurang berani dalam melakukan eksplorasi, menggunakan imajinasi, (4) Tidak menghargai terhadap fantasi dan khayalan.

 

Tujuan dan Fungsi Pengembangan Kreativitas pada Anak Taman Kanak-Kanak

Adapun tujuan pengembangan kreativitas anak adalah: (1) mengenal cara mengekspresikan diri melalui hasil karya dengan menggunakan teknik yang dikuasainya, (2) mengenal cara dalam menemukan alternatif pemecahan masalah, (3) membuat anak memiliki sifat keterbukaan terhadap berbagai pengalaman dengan tingkat kelenturan dan toleransi yang tinggi terhadap ketidakpastian,

(4) membuat anak memiliki kepuasan diri terhadap apa yang dilakukan dan sikap menghargai hasil karya orang lain, (5) membuat anak kreatif, yaitu anak yang memiliki: (a) kelancaran untuk mengemukakan gagasan,   (b)   kelenturan   untuk   menggunakan   berbagai  alternatif pemecahan  masalah, (c)  orisinalitas  dalam  menghasilkan pemikiran, (d) elaborasi dalam menghasilkan pemikiran, (e) keuletan dan kesabaran atau kegigihan dalam menghadapi rintangan dan situasi yang tidak menentu. Fungsi pengembangan kreativitas pada anak Taman Kanak-Kanak adalah (1) sebagai  perkembangan kognitif anak.

pengembangan terhadap kesehatan jiwa, pengembangan kreativitas mempunyai nilai terlapis karena dalam kegiatan berekspresi itu anak dapat menyalurkan perasaan yang dapat menyebabkan ketegangan pada dirinya sendiri: sedih, kecewa, khawatir dan takut, pengembangan estetika disamping kegiatan-kegiatan berekspresi yang menciptakan anak dibiasakan dan dilatih untuk menghayati bermacam-macam keindahan seperti: alam, lukisan, tarian, musik.