Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Bermain Matematika Asyik dan Menyenangkan

 


Cara Bermain Matematika Asyik dan Menyenangkan

 

Matematika, disadari atau tidak sering kita gunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Hal itu dapat kita perhatikan bagaimana orang-orang dewasa menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan menggunakan konsep-konsep matematika. Misalnya saja menentukan harga jual, mengukur jarak sekolah, menjumlah total belanjaan harian, bahkan dalam menentukan besaran uang saku anak. Matematika sangatlah dibutuhkan dalam banyak aspek kehidupan nyata manusia.

 

Mengenalkan matematika sejak dini kepada anak akan membantu anak dalam memiliki ilmu pengetahuan dan kecakapan dalam kehidupan sehari-hari di masa yang akan datang. Karena tidak hanya kehidupan orang dewasa yang membutuhkan matematikan namun juga kehidupan anak-anak. Misalnya saja saat seorang anak akan menentukan jumlah kue yang ingi dibagi bersama teman-temannya, untuk menghitung jumlah pemain dalam sebuah permainan, menghitung jumlah buku atau mainan yang dimilikinya, membedakan ukuran benda, bahkan untuk mengetahui jumlah atau nilai uang jajan yang diterima dari orang tua.

 

Ada beberapa kompetensi inti yang dapat dikembangkan melalui matematika, antara lain :

1.        Anak mampu memahami dan mampu memperkirakan suatu pola kejadian atau pola benda yang akan ditemuinya.

2.        Anak mampu membandingkan suatu benda baik melalui jumlah banyak sedikit, ukuran besar kecil maupun perbandingan tinggi rendah.

3.        Anak mampu menalar, memecahkan permasalahan sederhana, membuktikan, menghubungkan serta menentukan strategi terhadap permasalan yang mereka hadapi dalam permainan atau hubungan bersama teman.

4.        Anak mampu mengenali lambing angka baik sebagai jumlah maupun sebagai nominal uang.

 

Beberapa konsep matematika sederhana yang perlu diperkenalkan kepada anak-anak sejak usia dini antara lain adalah sebagai berikut :

1. Bentuk geometri

Geometri merupakan konsep matematika yang terkait dengan berbagai macam bentuk-bentuk yang ada disekitar kita. Misalnya saja bentuk lingkaran pada roda sepeda, tutup toples, bentuk buku kesayangan dan bentuk-bentuk lainnya.

 

2. Mengelompokkan

Konsep mengelompokkan benda berdasarkan ciri-ciri tertentu mulai dari bentuk, jumlah, warna, persamaan objek, ukuran maupun fungsinya. Misalnya saja saat tema tanaman anak diminta untuk mengelompokkan tanaman yang memiliki daun berwarna hijau atau kuning.

 

3. Bilangan

Konsep bilangan bisa dikenalkan dengan menghitung jari terlebih, lalu mengenal symbol bilangan 1 – 10 dan bisa dilanjutkan jika anak sudah mengenal dengan baik simbol angka 1 – 10.

 

4. Pengukuran

Pada tahap awal pengukuran ini, guru bisa mengajak siswa belajar mengukur menggunakan tangan, atau benda kecil yang bisa dijadikan alat ukur. Setelah anak mengenal konsepnya, baru menggunakan penggaris sebagai alat ukur baku.

 

5. Mencocokkan

Konsep ini digunakan untuk menggambarkan bahwa suatu benda memiliki suatu kecocokan tertentu. Kemampuan ini berguna melatih siswa untuk berpikir logis dan kemampuan mengidentifikasi suatu objek. Misalnya saja mencocokkan tolpes dengan tutupnya sesuai warna.

 

6. Pola

Pola bisa diartikan sebagai suatu urutan yang berulang. Konsep ini juga bisa menumbuhkan sikap kritis pada anak dan ketelitian dalam memperhatikan sebuah kondisi tertentu. Semakin dini kita melatih anak maka kemampuan anak akan lebih terasah.

 

Intinya matematika akan terasa mudah apabila kita mengenalkannya kepada anak-anak melalui konsep bermain yang menyenangkan. Matematika bisa dikatakan dapat mempermudah kita dalam menyikapi berbagai macam persoalan di sekirat kita. Tugas seorang guru harus mampu menciptakan suasana menyenangkan sehingga siswa nyaman dalam belajar dan menimba ilmu pengetahuan.