Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerpen : Kemenangan Bukan Arti Dari Segalanya

 


KEMENANGAN BUKAN ARTI DARI SEGALANYA


Basket itu ibarat air yang mengalir deras dibawah tenang di atas bagi semua orang basket itu sangat rumit dan sangat memusingkan tapi bagi ku tidak basket itu seperti gaya hidup ku inilah cerita basket versiku.

Minggu pagi saat mentari bersinar sangat terang dan burung berkicau sangat indah dimana hari itu tim basket saka buana basketball sma sedang berkulpul untuk melakukan latihan,untuk mempersiapkan sebuah pertandingan yang sangat penting,Kami mempersiapkan nya dengan matang dan sangat bersemangat demi sebuah nama kebanggan  SMAN 1 KAWALIi.

 

Hari itu kami ber 8 mengikuti jalannya latihan dengan sangat serius yang di pimpin langsung oleh coach Egis Nurdiyana dan asistennya Dani Ramdani Hendang kami mengikuti semua arahan yang diberikan pada kami,satu hal yang sangat menyenangkan didalam berlatih basket dimana kami bertemu teman baru cerita baru ilmu baru,pengalaman baru dan tentunya pacar baru.

 

Disaat kami sedang bersemangat berlatih banyak hal yang menghambat dalam berlatih,namun sangat disayangkan kami berlatih dengan kondisi tim yang kurang mendukung dilapang banyak teman teman yang kurang bersungguh sungguh dalam berlatih seperti mengeluh kecapean dan manja hingga membuat pelatih kami marah iya marah membentak dan menghukum kami push up 30x ada salah satu teman saya yang merasa kesal dan merasa sangat sakit hati oleh pelatih dia selalu di berikan arahan namun dia tidak mau di benarkan dalam berlatih dia merasa benar sendiri sehingga membuat dia di jauhi oleh teman teman yang lain.

 

Waktu istirahat pun datang,Iya bercerita pada kami mengapa dia sering di marahi,mungkin iya terlalu dimasukan ke hati ocehan dan omelan pelatih karena pelatih mengomel itu bukan karena dia benci melalinkan karena sayang padanya iya ingin memperbaiki sifatnya dan ingin memperbaiki dalam hal teknik basket tentunya pelatih marah bukan tanpa sebab iya marah karena kami yang lalay dalam menjalankan semua perintah atau instruksi yang di berikan.

Pada hari itu latihan selesai kami pun merasa sangat kelelahan dan sangat kecapean,namun proses demi proses kami tempuh agar membuahkan hasil yang sangat memuaskan  dan hingga kami menadi juara.

 

Di tengah-tengah perjalanan menuju rumahnya Dicky berpikir dan berkata “teman-teman kayaknya bener deh apa kata Sinta. kita itu gak boleh sombong, apa kita latihan kurang benar” kata Damar. “ngapain sih kita latihan damar… kita kan udah jago, buang-buang waktu aja” kata Arif. mereka pun kembali melanjutkan perjalanan ke rumahnya Dicky. “Dicky pertandingannya kan tinggal seminggu lagi. pokoknya kita harus menang” kata Rafli anak SMAN 1 KAWALI. “udah kalian tenang aja kita pasti menang kok” ujar Dicky.

 

Satu Minggu kemudian, pertandingan akan dimulai. Anak-anak SMAN 1 KAWALI segera bersiap-siap. “teman-teman kita harus bisa mengalahkan SMAN 3 CIAMIS. sekarang kita berdoa dulu” kata Dicky. Anak-anak SMAN 3 CIAMIS memperhatikan anak-anak SMAN 1 KAWALI dari jauh. “lihat aja mereka pasti juga bakalan kalah” kata Damar. “bener tuh kita lihat aja nanti siapa yang menang dan siapa yang kalah” ujar Dicky. beberapa menit kemudian pertandingan dimulai. “ayo teman-teman kalian pasti bisa, semangat!!” teriakkan Sinta dan teman-temannya.Beberapa menit kemudian pertandingan berakhir. Akhirnya berkat doa dan usaha anak-anak SMAN 3 CIAMIS mereka pun berhasil memenangkan pertandingan ini. Anak-anak SMAN 3 KAWALI merasa bangga dengan keberhasilan mereka. “akhirnya kita bisa memenangkan pertandingan ini” kata Tan. “itu semua berkat doa dan usaha kita semua. meskipun kita gagal, kita selalu berdoa dan berusaha agar bisa meraih kemenangan” kata Sinta.

 

Melihat kemenangan SMAN 3 CIAMIS anak-anak SMAN 1 KAWALI sangat marah dan mereka saling menyalahkan satu sama lain. “ini semua gara-gara lo Dicky. lo itu mainnya egois, kita itu tim jadi gak boleh egois kayak gitu” kata ito. “oke ini semua salah gue. gue mainnya egois puas lo sekarang” kata Dicky dengan emosi. Tiba-tiba anak-anak SMAN 3 CIAMIS datang menghampiri mereka. “kenapa kalian ke sini pasti kalian mau menertawakan kita kan karena kita udah kalah” kata Dicky. “kami datang ke sini bukan untuk menertawakan kalian. tapi kami cuma mau bilang percuma aja kalian saling menyalahkan satu sama lain. kalian kalah itu karena kesombongan kalian” ujar Tan. “kamu bener tan selama ini kita selalu sombong maafin kita ya teman-teman” kata Dicky. “kita udah maafin kalian. gimana kalau sekarang kita makan-makan, aku yang bayar deh” kata Sinta. “ya udah yuk kita pergi” ujar Dicky. sekarang mereka pun menjadi akrab dan mereka menjadi sahabat baik.