Cerpen : Hanya Sementara
Hanya Sementara
“Sahabat ! Sebuah anugerah dari Yang Maha
Kuasa untukku. Melewati hari-hari penuh warna dengannya, terkadang menorehkan
sebuah luka yang sulit untuk dilupakan. Namun, itulah hidup. Penuh dengan
kejutan.
Ya, itu yang aku tuliskan dalam buku diary ku.
Aku adalah seorang wanita yang dari dulu bisa di sebut gampang akrab dengan
orang lain, sehingga bisa di katakan mudah untuk mendapatkan teman. Aku
mempunyai 4 orang sahabat yang bernama Rani, Rina, Dea, dan Novia. Mengapa kita
bisa dekat hingga menjadi sahabat? Mungkin mereka adalah anugrah yang di
berikan tuhan kepadaku. Aku mengenal mereka sejak aku duduk di kelas 7 SMP.
Dulu aku memang tidak kenal siapa mereka, dan kebetulan memang kita berbeda
kelas.
Awal
kenal, Rani dan Rina bertemu denganku di perpustakaan dan mereka berdua
menyapaku, dan aku membalas nya dengan senyuman, lalu Rani bertanya "siapa
namamu?" dan aku menjawabnya "namaku Yuna",dan Rina memujiku
dengan berkata "kamu cantik ya, dan keliatan nya juga baik", aku pun
menjawab "Terimakasih, kalian juga cantik dan ramah ko". Setelah
sedikit perbincangan tersebut, lambat laun kita menjadi lebih kenal dan menjadi
teman dekat hingga bisa dibilang menjadi sahabat. Lain dengan Dea dan Novia,
awal kenal dengan mereka ya karena Novia dan Dea adalah teman dari Rina, waktu
itu aku di kenalkan oleh Rina, dan ternyata Novia dan dea itu orangnya baik.
Meskipun aku baru kenal dengan mereka, mereka itu orangnya anti jaim jaim, juga
friendly sekali. Aku sangat suka dengan orang-orang yang seperti itu. Setelah itu
kita menjadi suka main, sampai tidak mengenal waktu, suka curhat apalagi
tentang bucin, selain curhat kita sih suka jajan, ngemil itu lah yang kita
lakukan ketika main.
Sifat ke empat orang sahabat aku itu emang
berbeda-beda, yang pertama Rani, dia itu bucin, aneh aja gitu bisa banyak yang
suka sama dia, lah beda sama aku, cowo yang ngedeketin juga ngga ada, sedih
sekali dong.Terus si Rina beuh orang nya itu gampang marah, dia juga bucin sih,
untung aja cowo nya sabar heheheh, kalo dia lagi marah ihh kaya ibu ibu yang
lagi mergokin suaminya selingkuh gitu, kaya ngebangunin singa yang lagi tidur.
Terus nih si Novia orang nya itu tukang ngelawak, terus kalo ngomong juga
seenak jidatnya, tapi orangnya kaya bodo amat aja gitu, kalo ada masalah gak
ambil pusing, aku suka sih sama orang yang kaya gitu. Nah kalo Dea orangnya
polos parah, kalo kita ngomong sesuatu dia yang paling telat mencerna omongan
kita, terus dia itu suka banget sama namanya K-Pop, di hp nya itu banyak opa
opa, kata dia sih ganteng, tapi menurut ku malah kaya banci hehe maap ya.
Kalo bel istirahat berbunyi kita pasti selalu
menyempatkan untuk bertemu dan berbagi cerita, ketawa bersama, nyanyi bersama, disaat
kami bersamaan tidak ada pelajaran, kita pasti bermain bersama, belajar bersama,
pokonya semua sama sama. Jika ada salah seorang yang berulang tahun kita pasti
suka ngejailin tapi kita juga tidak lupa memberikan surprise. Pertemanan kita
pun berlanjut hingga kelas 8 dan kelas 9. Kelas 9 kita mulai sibuk belajar
karena kita sebentar lagi mau ujian.
Ujian-ujian telah kita lalui, dan kita
berencana mau meneruskan sekolah ke SMA. Dan alhamdulillah kita masuk ke
Sekolah Menengah Atas yang sama, awalnya semua baik baik saja, semester pertama
kita masih suka menyempatkan untuk bertemu, pulang sekolah masih bisa menyempatkan untuk bermain. Jika bel
istirahat berbunyi kita menyempatkan untuk berbagi cerita, semua aktivitas dilakukan
seperti yang dulu di lakukan di SMP.
Namun lama kelamaan mereka mempunyai teman
baru, mereka sibuk bermain dengan teman baru, hingga kadang aku merasa
terabaikan, bahkan kita jarang bertemu, jarang bermain, jarang menyapa, aku
selalu berpikir mungkin pertemanan ini hanya sementara, aku sudah menganggap
kalian sahabat, aku kira kalian juga mengaggap yang sama, ternyata tidak.
Dan kebetulan Rina besok ulang tahun, aku
mengajak ke teman-teman untuk memberikan surprise kepada Rina, tetapi mereka
sibuk, mereka selalu punya alasan, tetapi mereka bisa menyempatkan bermain
dengan teman barunya, hingga akhirnya semua gagal, kita tidak memberikan
surprise ulang tahun untuk Rina, aku ingin berkumpul seperti dulu lagi,
menyempatkan untuk bermain, bersenang-senang, berbagi tawa, berbagai cerita,
sekarang semua berbeda.
Aku selalu berusaha agar kita selalu bersama.
Tetapi semua hanya sia sia. Sekarang aku hanya bisa melihat mereka bermain
dengan teman barunya. Bersenang-senang dengan teman barunya, berbagi tawa,
berbagi cerita. Sedangkan aku? Aku hanya duduk sembari meneteskan air mata. Padahal
aku sudah menganggap mereka itu seperti keluarga
sendiri. Di malam hari pun, aku hanya bisa menangis memikirkan tentang hal itu,
aku selalu berpikir apakah aku akan mempunyai teman dekat lagi? Atau aku akan
mempunyai teman baru yang lebih baik dari mereka, atau bahkan aku selamanya
akan sendiri, tidak mempunyai teman untuk berbagi cerita, teman untuk berbagai
duka maupun tawa, setiap hari aku hanya bisa merenung dan merenung dan selalu
memikirkan semua tentang hal itu.
Impianku dari kecil ingin mempunyai sahabat tetapi persahabatan ku berubah karena ada teman baru. Hatiku retak, persahabatan ku pecah, dan semua impianku hancur. Terimakasih kalian telah mengisi kisah hidupku, walaupun akhirnya hanya sementara. Namun ya itulah hidup, penuh dengan kejutan. Tetapi aku tidak lupa bersyukur bahwa masih ada orang yang masih sayang dan peduli kepadaku yaitu orang tua.