Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi : Permata yang Hilang



PUISI
Permata yang Hilang

Hari ini... 
Ada yang sedang kuat-kuatnya bertahan
Mempertahankan sebuah hubungan
Rela dilukai sedemikian rupa
Pada seseorang yg sejatinya tidak sedetikpun tidak memperhatikan

Yg merasa berjuang sendirian
Menahan lelah kaki menopang raga dalam bertahan
Ada yang hari ini sedang terus2an berusaha menggenggam tangan menahan mencoba untuk tidak melepaskan

Pada tangan yg seenaknya meronta
Dan terus berusaha untuk melepaskan
Ada yg hari ini sedang menangis menahan sakit
Hanya terlihat untuk tegar

Menukarkan segala luka yg hanya agar dia tidak pergi dan memalingkan muka
Ada yg hari ini menatap layar kaca
Menunggu kabar dari seseorang yg dia entah tau dimana

Yg hanya bisa berharap dia baik-baik saja
Tanpa mau berfikir hal-hal lainya

Ada yg hari ini sedang kembali disalahkan
Atas kesalahan yg tidak pernah ia perbuat
Atas kesalahan yg selalu ditumpahkan
Tetapi ia tetap bertahan meminta maaf seakan yakin hari ini dia akan berubah

Ada yg hari ini sedang kembali menangis dalam tawa
Berusaha menyembunyikan rasa sakit didepan semua tanya
Dalam simpuh sujud malamnya
Ia terus mencoba berdoa perihal nama yg sama

Ada yg hari ini sedang kembali memaafkan
Menelan sendirian pahitnya rasa kekesalan
Yg tidak berani marah
karena hatinya sudah terlanjur sayang

Ada yg hari ini sedang kembali berusaha mengalah
Menyampaikan segala keinginan hatinya hanya agar dia tisak marah
Yg selalu memberi pengertian pada seseorang yg selalu ingin dimengerti

Ada yg hari ini bertanya pada diri sendiri
Perihal siapa yg ia perjuangan, siapa yg ia maafkan
Dan siapa yg ia pertahankan